Fantaser • The Seeker of The Lost Hope

15 0 0
                                    

Bedah Buku
The Seekers of The Lost Hope
karya Biyu

BLURB

Seorang murid perempuan tiba-tiba saja dikabarkan menghilang. Tidak ada satu pun orang yang tahu dia berada di mana, hingga satu minggu setelahnya satu murid lagi menghilang.
Anna yang kehilangan dua temannya memutuskan melakukan pencarian secara diam-diam. Sayangnya, pencarian Anna selama berhari-hari sama sekali tidak membuahkan hasil dan celakanya dia justru bertemu dengan dua orang yang menyebalkan.
Mau tidak mau, Anna bersama dua orang remaja yang keras kepala itu harus bekerja sama dalam misi yang sangat berbahaya.
Berbekal keberanian dan sedikit keberuntungan, mereka pergi menembus dimensi ruang dan waktu, menjelajah negeri antah berantah demi menguak setiap teka-teki dengan nyawa mereka sebagai taruhan.
Inilah sebuah kisah fantasi, laga, petualangan dan sedikit bumbu misteri yang akan membuatmu penasaran di setiap episodenya!
Mampukah mereka mengembalikan keajaiban dari setiap harapan?
Mampukah mereka menemukan jawaban dari setiap pertanyaan?
Dan mampukah mereka mengungkap kebenaran dari setiap kehilangan?
Temukan jawabannya dan jangan beritahu siapa pun!

Krisar

1. Andy
The Seekers of The Lost Hope is promising. Penyajian trailer-nya keren banget, seriously aku recommend temen-temen yang belum nonton agar segera menontonnya! Trailer-nya sukses bikin penasaran untuk baca novelnya, dan aku pun menikmati proses baca karena gaya bahasa Biyu yang ringan dan enak dibaca. Jujur, aku kagum dengan orang-orang yang bisa membuat cerita fantasi ber-setting lokal karena aku tidak mampu haha. But somehow, setelah menganalisa karya Biyu dan karya fantasi lokal sejenis, nampaknya memang agak sulit menghindari klise stereotip yg melekat pada tokoh anak sekolahan dan mayoritas setting awal di sekolah. Dan karena pace ceritanya yang tidak buru-buru, rasanya sedikit dragging untuk membaca setting yang berulang dengan klise yang agak mainstream tadi. Bagusnya, Biyu mampu mempertahankan rasa penasaran pembaca dengan menyelipkan berbagai misteri yang akan segera dipecahkan Anna and the boys.

Namun, itu tadi—menurutku akan lebih baik jika adegan-adegan yang sudah familiar dengan kehidupan kita (seperti school life, dll) bisa dipersingkat agar alur perkenalannya tidak rentan terlalu lambat. Maybe, ada hal-hal yang bisa dijelaskan kelak, dan tidak harus selalu dituangkan semua di awal. Tapi, ini semua kembali kepada Biyu, karena penulislah yang tahu apa yang terbaik untuk karyanya. Intinya, aku nggak sabar untuk baca kelanjutannya, terutama menantikan petualangan yang sekeren trailer-nya! Semangat, Biyu!


2. Khai
The Seekers of The Last Hope. Aku setuju dengan pernyataan Kak Andy mengenai ceritanya yang menjanjikan. Penggambaran alur cerita yang dikemas secara singkat dengan sebuah trailernya mampu buat aku sendiri yang lihat tuh jadi tertarik gitu. Keren deh pokoknya. Ceritanya juga yang mudah buat di baca namun tetap memperhatikan tiap detailnya. Aku sedikit menemukan kata tidak baku pada penulisannya tapi itu ngga begitu terlihat sih, jadi ngga terlalu menganggu pembaca. Itu sih, sedikit yang bisa aku sampaikan.
Aku menunggu kelanjutan dari cerita ini dan semangat untuk Biyuu🙌

3. A/Z:
Pertama-tama, judulnya menarik, setidaknya menurutku, mencerminkan premisnya yang juga pantas diharapkan. Bab pertama yang dibuka dengan misteri juga langsung memacu minat rasa ingin tahu. Sayangnya, eksekusi dalam menceritakan misteri itu dari sudut pandang Anna masih minim. Alur cepat di sana tidak menjadi masalah, tetapi hasilnya akan lebih baik lagi jika Kak Biyu mencoba bermain kata, menarasikan deskripsi dengan emosi Anna beserta detail yang memastikan pembaca tidak akan tertinggal. Bab demi bab, kecepatan alurnya kudapati berganti-gati. Adakalanya cepat dan tegang, adakalanya lambat untuk mengungkap petunjuk. Menurutku, itu metode yang keren. Porsi alur jadi terasa seimbang dan terasa adil. Kutelisik, Kak Biyu sudah bisa mempertahankan gaya tulisannya sendiri secara konsisten. Stereotip anak sekolah di sini, juga menurutku ada baiknya dipersingkat seperti pendapat Kak Andy. Oh, ya, trailer yang disajikan super keren! Kunantikan arc di mana petualangan mereka mulai berjalan. Semangat, Kak Biyu!

4. Izaz:
Misterinya diawali cukup baik untuk sebuah fantasi, ada petunjuk juga yang dapat di duga-duga pembaca yang rasanya seru untuk diikuti. Terutama bagaimana Ann bisa datang-pulang dimensi lain dengan mudah, aku penasaran soal itu. Pembawaannya ringan dan mudah dimengerti. Juga, aku tidak menemukan kesalahan tulis yang menganggu.

Mungkin Biyu memang ingin membangun beberapa petunjuk sehingga alurnya jadi terasa lambat, saran saja untuk misterinya bisa ditaruh di akhir chapter agar pembaca tertarik untuk terus mengikuti. Menurutku hal-hal klise soal kehidupan sekolah tidak dipengaruhi oleh latar, jadi part-part tidak penting—yang sekitarnya tidak ikut membangun cerita—ada baiknya dikurangi atau tidak perlu diulang. Membangun kesan dan pondasi cerita memang tidak mudah tapi misteri yang disuguhkan dalam cerita fantasi bisa menjadi point tambah. Semangat untuk Biyu! <3

Kesimpulan

Kami dari Tim Fantaser sepakat bahwa The Seekers of The Lost Hope oleh Biyu bakal menjadi karya yang keren! Terutama karena karya Biyu menggabungkan tokoh dan latar lokal dengan unsur fantasi, yang merupakan poin plus dari karya ini. Penyampaian kisah yang rapi dan gaya kepenulisan yang konstan membuat proses membaca menjadi enjoyable. Meski bab-bab awal cerita disampaikan dengan alur yang pelan, tetapi tetap membuat pembaca penasaran dengan penyelipan potongan misteri yang akan segera dipecahkan oleh Anna dan kedua rekan petualangannya. Ada sedikit penggunaan kata tidak baku, tetapi tidak mengurangi kerennya cerita ini. Tim Fantaser akan terus mendukung Biyu untuk melanjutkan The Seekers of The Lost Hope hingga mencapai ending yang mendebarkan. Semangat, Biyu!

Salam manis,
Tim Fantaser

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang