Fantaser • Knightmare: Balsamic

29 1 0
                                    

Bedah Buku
"Knightmare: Balsamic"
Karya: Azzafrei

Bedah Buku"Knightmare: Balsamic"Karya: Azzafrei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BLURB

Medan yang lebih buruk dari perang mana pun, ada di sini; panggung kenyataan di mana Kegelapan mengacaukan perbatasan demi menguasai dunia umat manusia.
Mereka berkata ini demi kedamaian; pengorbanan berbaris-baris pion yang masih manusia pun dilakukan.
Mereka berkata ini demi kehidupan: kematian berbaris-baris pion kemudian menjadi bayaran.

Mereka berkata ini demi keseimbangan; sekian pion pun dikendalikan takdir buatan untuk diangkat sebagai kesatuan dari segala kesalahan.

Mereka berkata ini demi kepahlawanan; pion-pion itu dipatri gelar Ksatria, dihiasi Armor terkuat, dianugerahi Cubism terbaik. Tak lupa pula, diserahi kematian pada baris terdepan.

Ketika panggung kenyataan membukakan tirai pertunjukan yang sesungguhnya, sampai manakah kiranya para Ksatria-yang masing-masing hati dan emosi mereka dipermainkan-bertahan di atas pijakan mimpi buruk mereka?

SISTEM PENDAPAT

1. Andy

Aku tidak berlebihan ketika menunjuk KnightMare: Balsamic sebagai salah satu acuanku menggunakan diksi. A/Z membuatku kagum dengan caranya meramu diksi pada berbagai situasi. KnightMare: Balsamic dibuka dengan bab adegan aksi, dan siapa sangka bisa disajikan dengan paduan diksi yang indah? Sebelum membaca KnightMare: Balsamic, aku terbiasa membaca adegan aksi yang lugas dan fast-paced sehingga tak ada kesempatan menikmati detail. Alurnya juga mengalir lancar! Namun, mungkin ada beberapa cuplikan yang sebaiknya tetap ditulis dengan tempo cepat agar beat-nya bervariasi. Di samping itu, karakterisasi tokohnya sudah terasa cukup kuat, terutama Kapten Levair dan Fellaniar. Kalau ada kekurangan yang bisa diperbaiki, maka itu adalah penggunaan elipsis dan kalimat-kalimat panjang yang bisa dipisah, tetapi aku yakin kekurangan umum semacam ini juga dialami banyak sekali penulis, termasuk aku! Haha. Omong-omong karya ini terpilih sebagai juara satu sebuah kompetisi, sepantasnya untuk sebuah karya yang kaya akan diksi indah dan seru! Semangat untuk tetap berkarya, A/Z!

2. R

Aku setuju dengan kak Andy. Di beberapa bagian adegan aksi ada baiknya ditulis dengan lugas. Aku sendiri mengaku suka berada di dalam kepala karakterku untuk menggambarkan perasaanya jadi mungkin tanpa sadar aku juga malakukan kesalahan ini. Idenya sendiri menurutku sangat menarik tentang kekuatan yang dimiliki Ksatria, jujur ini menggodaku untuk memperkaya kekuatan tokohku sendiri. Untuk diksi, AZ tidak perlu diragukan lagi, kekayaan diksi yang disajikan sangat memukau. Cantik dan kuat begitulah aku menyebut penggunaan diksi AZ.

3. Biyu

Sejauh yang aku baca, cerita ini adalah cerita pertama yang membuatku akhirnya tertarik akan penggunaan diksi yang mengagumkan dalam meramu tiap adegan karena Kak A/Z melakukannya dengan sangat indah! Meskipun terdapat sedikit kalimat yang membuatku harus membacanya berulang kali untuk bisa memahaminya. Selebihnya, aku menyukai karakter yang ada di dalam sana dan penggambaran suasana sedih, terutama ketika Astra ternyata kehilangan nyawanya lebih dulu. Tidak ada lagi, aku menyukai cerita ini dan akan lanjut membacanya saat pekan ujian berakhir nanti huhu. Omong-omong, entah mengapa aku juga sangat menyukai karakter Gieru dalam cerita kak A/Z hihi.

KESIMPULAN

Kami dari Tim Fantaser setuju bahwa Knightmare: Balsamic oleh A/Z adalah sebuah karya yang indah! Rangkaian kata yang diracik A/Z bagaikan sihir—kami dibuat terpukau dengan jalinan diksi yang disuguhkan sejak bab pertama. Kalau merunut dari kata R, penggunaan diksi A/Z adalah “cantik dan kuat”. Tidak heran jika karya ini memenangkan sebuah lomba writing marathon! Detail yang baik juga kelebihan yang patut diacungi jempol. Jika ada kekurangan yang bisa diperbaiki, maka itu adalah memangkas atau membagi beberapa kalimat yang terlalu panjang. Dan karena terdapat beberapa adegan aksi, maka ada baiknya penggunaan diksi juga disesuaikan dengan laju adegan. Semangat untuk terus berkarya, A/Z!

-Tim Fantaser

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang