Scifer • Punjung

7 2 0
                                    

Bedah Buku

Punjung

Karya

Gilang_Gazi

• Prakata •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prakata •

"Tidak perlu jadi yang lebih baik, cukup jadi yang lebih beda".

Punjung atau The Arbor adalah jawaban saya untuk memnuhi tantangan event Pandoraverse III yang mengharuskan sebuah "perkawinan terlarang" berupa budaya lokal x genre sains fiksi. Sejujurnya, usungan tema berupa budaya lokal bukanlah sesuatu yang familiar dan berada dalam kompetensi saya dalam pengalaman kepenulisan. Apalagi harus diberi unsur ilmiah-ilmiahan. This is very trouble for me, so i think "let's make it double".

Jika sudah sulit, mari persulit diri saja sekalian.

Dalam cerpen ini, saya bereksperimen dalam banyak hal. Pertama, tidak cukup dengan genre sains fiksi, saya berusaha menyeberang ke genre horror bernuansa lokal. Lebih tepatnya body horror atau horror biologis yang mengutamakan transformasi grafis, degenerasi, atau penghancuran tubuh fisik yang tidak wajar dsb. Kedua, untuk memperkuat experience horror saat membaca, maka saya memakai pendekatan mokumenter yang investigatif. Hal ini dimaksudkan agar pembaca seolah bisa merasakan langsung ketegangan sekaligus memantik rasa penasaran akan misteri yang disuguhkan. Ketiga, membuat twist yang mematahkan ekspektasi pembaca. Pesugihan? Tumbal? Pembunuhan berantai? Tidak secepat itu.

Pembaca boleh berasumsi apapun, tetapi semua misteri harus tetap bermuara kepada genre utama yaitu sains fiksi. Selalu ada penjelasan dibalik semua kejadian.

Akhir kata, cerita pendek ini jauh dari kata sempurna. Banyak sekali cacat eksperimen yang bertebaran di sana-sini. Namun, saya pribadi cukup puas karena bisa merasakan pengalaman baru selama penulisan.

Terima kasih

Gilang Gazi

Review • 

1. DARI SYIFANIADS

ini pembukaannya cerita berat tapi autentik banget karena ngusung Kriminal. meski ya tokoh Utama cuman ngalur aja yaa soalnya ceritanya ngalir karena narasi dari dear diary juga. Bahasa nya kelas standar menuju advanced dalam sudut pandang aku soalnya ada saat dimana aku ga bisa pahamin karena cukup asing buat dibaca. terakhir di alur, aku gabisa bilang ini plot twist tapi jujur aku bingung dibawa kemana ceritanya.... awal criminal kukira ke arah polisi atau forensic atau psikologi terus abis itu malah kok kayak horror karena tumbal tumbal semacamnya dan yap, aku bener bener suka baca ceritanya.

2. DARI HEDJ 

Hal terburuk dari cerita ini adalah betapa realistis dan mengerikan, detail-detail yang disajikan oleh penulis sampai-sampai membuat bulu kuduk saya berdiri. Mulai dari potongan mayat, darah, dan suasana tragis di TKP, seolah-olah saya sendiri sedang berada di sana. Penulis menggunakan banyak teknik show yang kuat dalam memberikan visualisasi di benak saya, mencium aroma busuk dan merasakan ketegangan yang meliputi setting tersebut.

Meskipun disajikan dalam gaya bahasa yang formal, letak keunikan dari "Punjung" adalah bagaimana tiap-tiap petunjuk disematkan seiring plot berkembang. Dan penulis sepertinya mengeksplorasi dengan baik sisi gelap dari manusia yang direpresentasikan melalui karakterisasi yang beragam.

Twist di akhir mengekplorasi tentang ide dan pertanyaan seputar klenik dan mistisme khususnya dalam budaya nusantara, yang mana mungkin dapat terkait dengan keberadaan entitas yang lebih tinggi dari manusia. Karya ini tidak hanya berhasil menggabungkan fiksi kriminal, horor, dan fiksi ilmiah dengan baik, tetapi juga memberikan warna baru tentang bagaimana sebuah teka-teki disajikan dengan baik dalam narasi kreatif.

Salam manis, 

Scifer

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang