.
.
Itu sekaligus balasanku untuk 'Erika sayang'mu semalam!
.
.
***
Christy duduk di kursi bar dengan segelas wine di meja. Di samping gelas wine, ada segelas jus jeruk pesanan pacarnya yang masih di jalan.
Christy sedang menunggu Yoga datang. Yoga tidak bisa menjemputnya di rumah mode, karena dia terjebak meeting sampai malam.
Tadinya Yoga sudah menyarankan supaya pertemuan mereka malam ini dibatalkan saja. Dia khawatir Christy akan menunggunya di bar terlalu lama. Tapi Christy bersikeras tetap mau bertemu Yoga malam ini, hingga Christy naik taksi dari rumah mode ke bar.
Karena kesibukan Christy, setelah malam ini, mungkin mereka baru bisa bertemu lagi minggu depan. Dan itu terlalu lama buatnya.
Lagi pula, Christy sudah penasaran setengah mati, ingin mencoba sesuatu malam ini.
Yoga adalah pacarnya yang paling 'tidak biasa'. Walaupun Yoga sama sekali tidak terlihat religius, dia sangat anti dengan minuman keras. Dan sekalipun mereka berdua tetap bersentuhan secara fisik, tapi Yoga selalu menolak diajak menginap di apartemennya. Dan itu untuk Christy, SANGAT ANEH. Baru kali ini ada laki-laki yang menolak berhubungan intim dengannya.
Christy heran, apa sebenarnya tujuan Yoga berpacaran dengannya?
Malam ini Christy datang dengan persiapan. Setelah beberapa kali gagal mengundang Yoga ke apartemennya, malam ini dia yakin akan berhasil.
Tangan Christy menelusup masuk ke tas mungilnya dan mengeluarkan satu sachet bubuk. Dengan cepat dia memasukkan bubuk itu ke gelas Yoga dan mengaduknya. Bibirnya menyunggingkan senyum licik.
Dengan ini, gak akan ada laki-laki yang bisa tahan.
***
Yoga muncul di pintu masuk bar, melangkah cepat. Christy menyambutnya dengan senyuman.
"Hai, sayang!" sapa Christy.
Tangan Yoga melingkari pinggang Christy.
"Maaf meeting-nya lama sekali tadi. Kamu udah nunggu lama?" tanya Yoga.
"Enggak, kok. Santai aja. 'Kan emang aku yang maksa ketemuan. Soalnya, besok-besok aku bakal sibuk buat persiapan fashion show. Dan mungkin baru bisa ketemu kamu minggu depan," kata Christy.
Yoga duduk di samping Christy, mengatur napas.
"Aku udah pesenin jus jeruk kamu," kata Christy menunjuk jus berwarna oren itu dengan arah dagunya.
"Oh udah? Thanks," ucap Yoga segera meneguk jus jeruk dingin itu. Christy tersenyum lebar.
Yoga meletakkan gelas di meja. "Kita mau ke mana malam ini? Mau nonton midnight atau ke tempat lain?" tanya Yoga.
"Santai aja dulu, sayang. Kamu 'kan baru dateng," kata Christy.
"Oke. Minggu depan kamu ada show di mana?"
"Di Surabaya. Tapi di sananya sih cuma tiga hari kok. Besok-besok ini cuma sibuk persiapannya aja. Jadi aku masih di sini," jelas Christy.
Mereka terus mengobrol. Sekitar sepuluh menit kemudian, Yoga mulai merasa ada yang aneh. Seperti ada hawa panas yang janggal di dalam tubuhnya. Keringat mengalir di dahinya.Apa dirinya sakit? Tapi sedari tadi saat meeting dia sehat-sehat saja, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANXI (SEDANG REVISI)
SpiritualJika kamu sedang mencari novel Islami/syar'i, mohon maaf kamu salah alamat, zheyenk :) ANXI mungkin bukan untukmu. Coba peruntunganmu di karya saya yang lain : Tirai, Cincin Mata Sembilan (link di bio) ANXI *Untuk Dewasa 21+* Peringkat tertinggi #1...