.
.
"Di mana ruangan bos kalian Yoga?Suruh dia keluar! Jangan jadi pengecut!"
.
.
***
Yoga sudah berpakaian. Dia duduk di sofa apartemen milik Christy, dengan mata memejam dan pikiran yang lebih jernih.
Ada yang benar-benar salah dengannya semalam. Dia memang agak lelah karena rapat berlangsung begitu lama hingga larut malam, tapi dia dalam keadaan sehat bugar ketika tiba di bar.
Lalu beberapa menit setelah itu, dia ...
Tubuh Yoga menegang. Matanya terbuka. Minuman itu! Jus jeruk itu sudah disiapkan Christy sebelum dia datang. Semuanya dimulai dari minuman itu! Tangannya mengepal.
DASAR WANITA BRENGSEK!!! makinya dalam hati.
Yoga mengambil vas bunga di meja dan melemparnya ke dinding hingga vas kaca itu pecah dengan serpihan terserak di lantai.
Beberapa pajangan logam di rak, tak luput dilempar Yoga ke mana pun yang dia mau. Bahkan lemparannya mengenai televisi dan memecahkan layarnya.
Setelah merasa puas, Yoga membetulkan posisi dasinya, merapikan rambut dan pergi keluar dari ruangan itu. Dia bahkan tidak mengunci pintunya. Sebodo amat, pikirnya.
***
Sesampainya di kantor, Yoga mengirimkan pesan yang singkat ke Christy.
KITA PUTUS!
Christy berusaha meneleponnya beberapa kali. Tapi Yoga sudah mem-block nomor mantan pacarnya itu. Dia tidak sudi lagi bicara, apalagi melihat muka Christy. Wanita itu sudah di-BLACKLIST dalam kehidupannya.
Christy rupanya luar biasa sibuk hari itu hingga keesokan harinya dia baru pulang ke apartemennya. Wanita itu marah besar melihat kerusakan yang ada di sana. Ulah siapa lagi kalau bukan BOCAH GENDENG itu? YOGA!! Pasti dia! tuduh Christy yakin.
Siang itu Christy segera berangkat ke kantor Yoga. Gedung lima belas lantai itu nampak modern dengan lapisan kaca berwarna biru langit. Sepasang pintu kaca otomatis terbuka saat sepatu hak tinggi Christy melangkah memasuki lobi. Dia menghampiri meja resepsionis. Ini adalah pertama kalinya dia mendatangi kantor Yoga. Sebelumnya dia hanya pernah menunggu Yoga di dalam mobil, saat Yoga sedang mengambil barang yang tertinggal di kantor.
Wanita muda berambut pendek itu tersenyum ramah melihat kedatangan wanita bertubuh tinggi semampai di depannya.
"Selamat siang. Ada yang bisa dibantu?" sapa sang staf front liner.
Christy melepas kaca mata hitamnya. Dia sama sekali tidak membalas senyum resepsionis itu.
"Aku mau ketemu sama bos kalian, Yoga Pratama! Kasih tau dia, Christy datang mencarinya!"
***
Suara ketukan pintu membuat perhatian Yoga teralihkan dari dokumen di mejanya.
"Ya. Masuk," sahut Yoga.
Pintu terbuka. Mieke memasuki ruangan. Wanita berusia 30-an itu adalah sekertaris pribadi Yoga.
"Pak Yoga, di lobi ada wanita bernama Christy ingin menemui Bapak. Resepsionis sudah bilang kalau dia tidak bisa ketemu Bapak tanpa buat janji dulu, tapi dia tetap ngotot, Pak," lapor Mieke.
Alis Yoga berkerut. Ternyata wanita sialan itu berani datang ke sini, pikirnya.
"Aku gak mau ketemu dia! USIR DIA!!" bentak Yoga galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANXI (SEDANG REVISI)
ДуховныеJika kamu sedang mencari novel Islami/syar'i, mohon maaf kamu salah alamat, zheyenk :) ANXI mungkin bukan untukmu. Coba peruntunganmu di karya saya yang lain : Tirai, Cincin Mata Sembilan (link di bio) ANXI *Untuk Dewasa 21+* Peringkat tertinggi #1...