Bagian 177 (Harapan)

711 125 19
                                    

.

.

Janganlah kesibukanmu melalaikanmu dari tugas utamamu sebagai seorang hamba : Mengenal Tuhanmu.

.

.

***

Suasana ruang meeting itu tampak gelap. Cahaya satu-satunya berasal dari layar proyektor yang sedang menampilkan slide presentasi Danadyaksa Corp.

Hadir menyaksikan presentasi Danadyaksa Corp., Direktur Utama PT Brasco, Bapak Jaya, beserta Komisaris dan para General Manager-nya yang kesemuanya berjumlah sebelas orang. Dan dari Danadyaksa Corp. sendiri, ada lima orang staf pemasaran, ditambah Pak Wahyu sebagai Direktur dan C.E.O mereka yang tampak mentereng sendiri, dengan penampakan bak modelnya, Yoga Pratama.

"Demikian presentasi dari kami. Sebagai penutup, Bapak Yoga Pratama C.E.O Danadyaksa Corp. akan memberikan tambahan," kata Ron selaku staf pemasaran yang kini tengah berdiri persis di samping layar.

Pria itu memberi hormat pada bosnya yang sedang berdiri dari kursi, mengancingkan jasnya dengan anggun dan berjalan menggantikan posisinya di depan. Berhubung sesi presentasi sudah berakhir, lampu ruangan dinyalakan.

Dewan Direksi PT Brasco baru kali ini berhadap-hadapan langsung dengannya. Yoga Pratama, yang dulu pernah digosipkan seorang don juan yang sering bergonta-ganti pasangan. Namun dikabarkan pria ini kini telah bertaubat. Melihat perawakan dan tinggi tubuhnya, pantaslah kalau dia dulu pernah mencampakkan seorang peragawati kenamaan, Christy. Gosip itu tersebar di berbagai media infotainment, karena pertengkaran putusnya mereka yang berlangsung di kantor Danadyaksa Corp., rupanya direkam oleh seseorang dan menjadi viral dalam rentang waktu sehari.

"Selaku C.E.O Danadyaksa Corp., saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesempatan presentasi yang diberikan oleh Bapak Jaya sebagai Direktur Utama PT Brasco. Saat ini Danadyaksa Corp. sedang membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya, terutama kepada perusahaan-perusahaan yang kami nilai memiliki kinerja yang baik, serta kooperatif. Hal itu juga yang mendorong kami untuk lebih dulu menawarkan kesempatan untuk menanam modal di perusahaan kami. Seperti yang telah disampaikan oleh tim pemasaran pada presentasi barusan, Danadyaksa Corp. telah berkembang demikian pesat. Maka besar harapan kami agar PT Brasco dapat bergabung di antara jajaran para pemodal kami. Sekian dari saya. Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan. Dengan ini, sesi tanya jawab kami buka."

Para Direksi dan Komisaris saling melempar pandangan. Beberapa menganggukkan kepala, nampak cukup jelas dengan materi presentasi yang diberikan.

"Presentasi yang sangat menarik, Pak Yoga. Dengan presentasi seperti ini, perusahaan mana pun saya yakin akan berminat menanam modal di Danadyaksa Corp.," komentar Dirut berkacamata tebal bernama Jaya.

"Terima kasih," respon Yoga singkat.

"Hanya saja, ada sedikit hal yang mengganjal," lanjutnya. Kalimat yang sudah disangka Yoga akan muncul.

"Ya. Silakan Pak Jaya. Apa kiranya yang mengganjal?" tanya Yoga sambil tersenyum ramah.

"Saya mendengar berita yang santer tentang anda dan perusahaan anda belakangan ini. Karena anda ada di sini sekarang, saya ingin bertanya langsung. Apa benar anda ingin menjadikan Danadyaksa Corp. perusahaan syariat? Dan apa benar anda terlibat dalam gerakan Islam radikal? Sebab kami tidak mau terlibat kerjasama dengan orang yang terlibat gerakan semacam itu."

Yoga tersenyum nakal. "Apa menurut anda saya punya tampang muslim radikal?"

Pertanyaan itu memicu derai tawa terdengar di ruangan meeting. Suasana yang sejak awal tegang menjadi cair.

ANXI (SEDANG REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang