Bagian 98 (Suluk)

1K 112 49
                                    

.

.

Banyak yang mencari Aku, namun jarang yang bertemu.

Ini karena Aku berada jauh di dalam rasa.

Yaitu di Alam Rasa yang mendalam.

Kalau ada yang mau mencari Aku, maka katakanlah ...

Aku ada. Aku lebih dekat dari urat lehermu.

.

.

***

Hari ke-14 suluk ...

Setelah makan sahur dan salat Subuh, seperti biasa diadakan ceramah Subuh. Para jamaah duduk bersila. Syeikh berpindah duduk di lantai kayu yang lebih tinggi.

Suara dari para jamaah mulai mengecil, seiring dengan bersiapnya Syeikh untuk memulai sesi ceramah.

Rizky melirik ke kanannya. Yoga ada di sana. Menundukkan kepala seolah tak berani menatap Syeikh.

Sejak tawajjuh pertamanya, Yoga nyaris tak pernah bicara. Dia hanya menjawab singkat jika ada yang bertanya. Tapi dia mengunci rapat mulutnya saat Rizky bertanya apa yang terjadi padanya saat tawajjuh.

Saking penasarannya, kemarin Rizky bahkan memberanikan diri bertanya diam-diam pada Ustaz Umar, tentang apa yang terjadi pada Yoga saat Tawajjuh.

Dan beliau menjawab, "Badannya gemetar saat saya dan Mahzar mengangkatnya. Seperti rata-rata peserta suluk, biasanya memang akan menangis saat tawajjuh. Tapi Yoga berbeda. Perlu waktu agak lama untuk menenangkannya. Tangannya juga gemetar saat menggenggam cangkir kopi. Dan yang membuat saya heran adalah sorot matanya. Sorot matanya seperti orang yang baru saja melihat sesuatu yang sangat mengerikan. Saat saya tanya, dia menjawab dengan suara bergetar, 'Enggak ada apa-apa, Ustaz,'" jelas Ustaz Umar sambil mengangkat bahunya sedikit.

"Karena Yoga tak mau bicara, maka saya tidak memaksanya. Dan tentu saja, hal semacam ini tak sepatutnya kita tanyakan pada Syeikh. Mungkin ini semacam rahasia antara murid dan gurunya. Jadi, jangan lagi kamu bertanya apa pun padanya, ya. Biarkan dia tenang. Insyaallah dalam beberapa hari ke depan, mungkin dia akan lebih rileks."

Karena Ustaz bilang begitu, maka Rizky sudah tak pernah lagi bertanya pada Yoga. Sesedikit mungkin berkomunikasi dengannya. Mungkin temannya ini sedang perlu waktu menyendiri.

Syeikh membuka kitab dan membuka ceramah dengan shalawat dan do'a.

"Pagi ini kita akan membahas mengenai salat. Salat adalah ibadah yang penuh dengan do'a.
Jika diartikan secara fikih, makna salat adalah perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Salat adalah ibadah yang pertama kali dihisab setelah kita mati. Maka itu, pengetahuan tentang salat adalah sangat penting.

Jika salat dilakukan secara benar, insyaallah kita akan terbentengi dari perbuatan maksiat.

Sedangkan jika pada saat salat kita tidak khusyuk, meskipun secara fikih salat kita sah, tapi sesungguhnya salat kita tidak diterima.

Ini sebabnya, dianjurkan untuk salat berjamaah. Sebab dalam salat berjamaah, jika imam dan makmum tidak khusyuk sekali pun, insyaallah salat kita tetap diterima oleh Allah.

Dan wajib untuk kita ketahui bersama, khusus untuk yang dulunya setelah akil baligh pernah meninggalkan salat, terlebih dahulu haruslah melakukan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dengan niat tak mengulanginya lagi. Setelah bertaubat, salat-salat yang dulunya pernah ditinggalkan, wajib di-qadha atau dikerjakan sebanyak rakaat yang ditinggalkan."

ANXI (SEDANG REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang