"Sandeulie nuna! Sudah dulu sayang main nya. Lihat jam berapa ini. Ayo sarapan dulu"
Sandeul tuh ya suka tidak ingat waktu ketika asik bermain game. Salah orang tuanya juga sih sebetulnya. Lantaran mereka sudah membelikan gadis kecil itu gadget. Alhasil dari pagi, siang, sore, sampai malam benda pipih berbentuk persegi panjang itu tidak pernah lepas dari genggaman tangannya.
"Sandeulie!" Ibunya memanggil lagi.
"Iya umma bentar lagi. Ini tanggung mau naik level" Jawab Sandeul dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari permainan yang tengah di mainkannya itu.
"Ya ampun Cho Sandeul! Hari ini berangkatnya dengan bus sekolah loh. Ingat appa tidak mengantar nanti. Kalau telat bagaimana?" Ibunya mulai kesal lantaran diabaikan oleh Sandeul. Karena dirinya keasikan sendiri.
"Sudah dulu mainnya ah! Ayo sarapan" Akhirnya ibunya pun mengambil paksa tab tersebut sehingga otomatis Sandeul pun merengut.
"Umma enggak asik ih!"
Ei, Sandeul kok begitu sekarang ngomongnya? Kedengeran ayah mu bisa tahu rasa loh...
"Kenapa ini pagi-pagi sudah ribut?"
Nah kan, baru saja di singgung. Ayahnya sudah datang. Untungnya Kyuhyun baru bangun tidur, jalannya saja masih sempoyongan. Jadi dirinya tidak seberapa mengerti dengan keributan yang terjadi.
"Appa tab nya Sandeul di ambil umma" Adu si cantiknya Kyuhyun tersebut.
"Eh? Ya jelas umma ambil lah. Wong nuna nya sibuk main ini terus. Lihat jam berapa sekarang?" Sahut ibunya.
"Ih, tapi kan Sandeul...."
Bla, bla, bla...
Dan mereka berdua terdengar ribut sendiri.
Lalu terdengar perdebatan diantara ibu dan anak tersebut. Sembari menyeruput kopi paginya, Kyuhyun terlihat biasa saja. Lantaran sudah biasa mendengar suara ribut antara istri dan putrinya itu di pagi hari. Entah karena Sandeul yang ngeyel, atau ibunya yang cerewet dengan keperluan sekolahnya Sandeul.
"Sudah?" Sontak ibu dan anak itu terdiam ketika Kyuhyun berkata seperti itu.
"Aigoo" Kyuhyun tampak memijit pelipisnya. Hari ini dia ada meeting jam delapan. Jadi tidak sempat mengantarkan Sandeul ke sekolah. Si kembar juga nanti harus ke mengurus pendaftaran TK dan di temani ibunya. Jadi Sandeul pergi ke sekolah dengan naik bus sekolah. Tapi sekarang bukannya cepat-cepat dan siap-siap malah keasikan main tab anak itu.
"Nuna dengarkan appa nde, mau sekolah atau main tab terus?"
"Sekolah" Jawab Sandeul dengan suara mencicit.
"Umma, coba lihat jam berapa sekarang? Si kembar belum bangun kan. Tidak mau siap-siap ke TK? " Tanya Kyuhyun pada Sungmin.
"Omona! Aku terlambat!" Begitu melihat jam Sungmin jadi sadar waktu. Jadi dia langsung menuju kamar duo krucil untuk mengurus mereka.
Lalu di ruang makan tersebut hanya tersisa Sandeul dan ayahnya.
"Sandeulie kemarikan tab nya nak!" Seru Kyuhyun, "Sekarang main ini nya di kurangi dulu yah. Sekarang appa yang simpan!"
"Tapi appa-"
Sandeul pun menduduk, tidak berani menatap atau membantah perintah ayahnya lantaran dirinya tahu saat ini tengah di tegur.
"Iya deh" Sandeul pasrah.
Hah, ya ampun! Kyuhyun jadi terpaksa tegas seperti ini karena tidak mau Sandeul menjadi anak yang kecanduan gadget. Karena bisa menganggu pertumbuhan dan kehidupan sosialnya.
Maka dari itu Kyuhyun pun memutuskan, "Main tab nya maksimal hanya boleh dua jam perhari" Putusnya.
"APA! Maksimal dua jam itu apa?" Tanyanya dengan wajah kaget.
"Mainnya paling lama cuma boleh dua jam" jawab Kyuhyun.
"APA!"Sandeul berseru kaget lagi karena biasanya bisa sampai seharian dia main tab.
"Iyalah! Cuma boleh dua jam. Itu pun maksimal." Ulang ayahnya.
"Terus Sandeul main apa dong?"
"Ya main sama adik-adik dong!" Sahut Kyuhyun menjawab pertanyaan Sandeul barusan. "Nuna dengarkan appa ya, kalau kebanyakan main ini tidak bagus buat anak kecil. Anak kecil kan harusnya main dengan teman-teman" Ujar ayahnya.
"Tapi appa juga main sama itu terus"
Aigoo! Kyuhyun tepuk jidat. Lupa kalau sesungguhnya dirinya sama. "Ya kalau buat orang dewasa berbeda sayang" Ujar Kyuhyun berkilah.
Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Jika ingin mengendalikan Sandeul bermain gadget, cobalah kendalikan dulu dirimu untuk tidak berlama-lama menyentuh gadget mu Kyu...
Disindir Sandeul seperti itu langsung membuat Kyuhyun merasa kalah telak. Memang benar juga sih. Batinnya membenarkan hal tersebut. Tapi bagaimana pun gadget bukanlah komsumsi untuk anak seusia Sandeul. Jadi ayah tiga anak itu pun memutar otak. Guna menemukan cara agar Sandeul tidak sampai kecanduan bermain tab lagi.
"Sandeulie sayangnya appa, cantiknya appa" Panggilnya pada sang putri yang kini sedang menyeruput sup taoge nya.
"Main tab boleh kok, tapi ada batas waktunya. Cuma dua jam sehari. Itupun Sandeul boleh main kalau sudah makan, belajar, dan tidur siang" Ujar Kyuhyun.
"Kalo dua jam bentar banget dong appa"
"Ei, lama loh itu" sahut Kyuhyun, "Nanti appa ajak deh main ke rumah Baro oppa. Kalau nuna masih kurang mainnya. Ajak adik-adik juga ya biar bisa main sama-sama" Bujuk Kyuhyun lagi.
"Serius Appa!" Sandeul berseru senang.
"Sepuluh rius!" Jawab Kyuhyun.
Nah, kalau melihat mood Sandeul sudah membaik seperti itu jadi lebih mudah bagi Kyuhyun untuk membujuknya.
"Ingat ya, boleh main tab maksimal dua jam. Itu pun mainnya-"
"Setelah belajar, makan, tidur siang, dan ajak main adik-adik" Sahut Sandeul meneruskan ucapan ayahnya.
Sengaja memang Kyuhyun mengulang perkataannya berkali kali agar Sandeul bisa lebih ingat.
"Nah gitu dong! Itu baru cantiknya appa! Sekarang habiskan sarapannya" Perintah Kyuhyun yang juga melanjutkan minum kopi serta membaca koran pagi miliknya dengan tenang.
Nah kalau pagi-pagi tenang begini kan enak. Damainya pagi ini…
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180618.07:18
.
.
.
Ps: responnya kayaknya kurang ih buat yg season dua. Padahal dah disempetin dibuatin loh buat kamu iya kamu. Hehe
Atau banyak yang belum tahu? Yesungdalah, buat anak baik jangan lupa tinggalin jejak vote, comment, dan share nya ya^^.
.
See Ya^^
xoxo♥
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanfictionKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...