Sunghyun kebiasaan deh sukanya main hujan-hujanan. Jadinya sekarang dia kena flu kan. Sudah tahu merasakan juga kalau sakit itu tidak enak. Apalagi kalau pilek, hidung mampet, kadang juga meler, badannya panas, kepalanya pusing, campur aduk rasanya. Tapi ya kok enggak kapok-kapok juga itu anak.
Dan sekarang lihat! Bukan cuma dia saja yang terkena flu. Tapi ayahnya, nunanya, dan si bungsu kesayangan semuanya juga ikutan flu. Ketularan si mbul Sunghyun tuh.
Kalau sudah pada sakit begitu yang repot ya sudah pasti ibu mereka. Dari semalam hilir mudik. Bolak-balik naik demi mengurusi mereka berempat yang kalau sakit, itu manja dan cerewetnya jadi dua kali lipat.
Sedikit-dikit rewel, minta dipijat kepalanya. Lalu minta dielus punggungnya. Kemudian merengek, mengeluh, dan mengaduh karena tidak bisa bernapas. Mampet hidungnya. Ada yang minta bubur, minta jus, minta gendong, lalu menangis ketika disuruh minum obat.
Lelah, lelah, lelah...
Belum juga semenit duduk, ibu tiga anak itu sudah dipanggil lagi oleh si bungsu yang minta dipijat kepalanya. Belum juga berdiri, eh sudah dipanggil juga oleh Sandeul yang katanya mau pipis. Tidak kuat berdiri katanya, lemas hanya sekedar ingin ke toilet.
"Sebentar-"
"Umma~~"
Nah kalau panggilan yang barusan dari si mbul Sunghyun yang merengek hidungnya mampet. Dia tuh ngantuk, tapi karena hidungnya mampet dia jadi bingung mau tidurnya bagaimana. Miring salah, tengkurap salah, telentang salah, duduk pun salah.
Ibu tiga anak itu cuma bisa menghela napasnya. "Sabar, sabar..." monolognya. Mau marah juga tidak mungkin. Soalnya mereka bertiga masih kecil-kecil. Masih belum bisa menahan sakit.
"Ming~~"
Nah kalau yang barusan memanggilnya ya suaminya yang maniak game itu. Tapi biarlah, ibu tiga anak itu tidak langsung menggubris panggilan suaminya. Maklum Kyuhyun kan sudah tua. Jadi dia masuk ke dalam giliran yang terakhir.
Selesai dengan si bungsu dan Sandeul. Sekarang giliran ibunya yang menggendong Sunghyun. Kasihan dia. Biasanya jadi yang paling usil dan aktif diantara dua saudarany yang lain. Tapi berhubung sedang sakit begini, Sunghyun jadi lemas tak bertenaga.
"Kita lihat appa sebentar ya" Ajak ibunya lalu membuka pintu kamar."Ming~~"
Begitu pintu kamar di buka, ayah tiga anak itu langsung merengek bagaikan anak kecil. Tidak malu sama Sunghyun yang di gendong ibunya.
Kyuhyun mengeluh badannya panas, kepala dan tenggorokannya juga terasa sakit. Lalu ia pun di hampiri istrinya. Mengecek suhu tubuh Kyuhyun dengan termometer dan memberikannya air minum.
"Appa tatit juga ya" Kata Sunghyun dengan suaranya yang bindeng.
"Iya kita sama Hyungnim" Jawab ayahnya dengan suara serak. Lalu mengajak toss jagoan kecilnya tersebut.
"Hihihi" Mendengar jawaban ayahanya, Sunghyun malah tertawa.
"Kok ketawa?" Tanya ibunya yang merasa heran.
"Tuala appa taya todot" Jawab Sunghyun yang bilang kalau suara ayahnya seperti kodok.
"Eh, iya yah?" Ayahnya jadi bingung sendiri lalu mengetes suaranya, "doremifasolasido" Lalu tertawa sendiri. Iya suaranya persis seperti kodok.
"Sudah ah, lagi pada sakit kok malah tertawa terus. Pada tidur sana. Umma mau masak dulu"
Mendengar perintah ibunya lantas langsung membuat Sunghyun mengangguk. Berhubung sama-sama terkena flu, jadi tidak apa-apa ia tidur dengan ayahnya.
Tapi bukannya tidur, Sunghyun malah bangun lagi setelah ibunya pergi ke dapur.
"Appa" Panggilnya.
"Hm?" Ayahnya pun membuka mata.
"Appa tatit ya palana?" Tanya Sunghyun.
"Iya, tenggorokan appa juga sakit. Tuh kan ada kodoknya yah ini" Ujar ayahnya.
"Hah?" Sunghyun terkejut bukan main. Kok bisa kodok masuk ke tenggorokan ayahnya?
"Bisalah, orang appa abis makan kodok-"
Sunghyun sudah pasang ekspresi kaget. Dia sudah mau memarahi ayahnya. Kalau ternyata benar ayahnya itu makan kodok. Tapi sebelum dia marah, ayahnya sudah lebih dulu bilang, "...tapi boong deng. Bercanda, bercanda" lalu ayahnya tertawa. Senang juga melihat ekspresi terkejut Sunghyun barusan.
"Uh, boon tuh ndak boleh loh appa" Nasihatnya. "Nanti dimalahin Tuhan" Sambungnya lagi.
"Iya, hyungnim. Kan appa cuma bercanda. Yaudah yuk bobo kita. Biar cepet sembuh" Ajak ayahnya lalu mengelus kepala jagoan kecilnya.
"Palana Cuyun ndak mutel-mutel appa. Cuma mampet idungna. Appa tan yang tatit palana. Tini Cuyun yang elutin"
Untuk yang bingung, barusan Sunghyun bilang kalau dia saja yang mengelus kepala ayahnya yang sakit. Lagipula Sunghyun juga tidak sakit kepala kok. Hanya saja hidungnya yang mampet karena pilek. Jadi dia napasnya lewat mulut deh. Aih, baiknya. Tahu saja kalau ayahnya butuh dipijat.
Lalu disela-sela kegiatan Sunghyun yang memijat kepala ayahnya, dia bilang, "get well tun appa"
"Get well soon juga jagoannya appa" Balas ayahnya lalu memeluk Sunghyun dengan bangga.
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180826.13:42
.
.
.
a/n: Holla, apa kabar? I am back~~~ Ada yang kangen? Enggak sih ya kayaknya, hehe. Maaf lama enggak update. Aku jadi orang sok sibuk belakangan ini. Bingung mau bilang apa lagi, yaudah lah selamat membaca aja dan semoga terhibur^- xoxo
Cuss baca lagi!
.
.
.
See ya
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
Fiksi PenggemarKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...