Petak Umpet

731 186 136
                                    

"Yuuung"

Duh! Kira-kira si Hyung kemana ya? Dari tadi Minghyun cari-cari belum ketemu juga. Sampai pegal nih kakinya Minghyun.

"Yuuung dimana Yuung!"

"Yuung dimana tih?" Si bungsu menyerah deh. Dia sudah lelah lalu memilih untuk beristirahat sebentar dan duduk di ayunan.

Hari ini tuh di sekolah sedang ada vaksinasi cacar dari dinas kesehatan. Jadi bagi setiap siswa diwajibkan untuk divaksin. Biar nanti tidak terkena penyakit cacar. Kalau Minghyun sih tadi sudah di vaksin duluan.

Si bungsu kesayangan itu hebat loh. Dia tidak takut sama sekali. Minghyun juga tidak menangis. Yah, meskipun awalnya dia sempat meringis menahan sakit yang rasanya seperti digigit semut.

Akan tetapi lain hal dengan Hyung dan kawan-kawannya. Mereka semua ketakutan melihat jarum suntik. Alhasil beberapa ada yang menjerit, menangis, lari tunggang langgang, kabur, dan bersembunyi.

Yah, seperti Cho Sunghyun nih. Entah kemana ya dia? Minghyun sudah lelah mencarinya nih.

"Eh, Minghyunie ketemu Hyungnya?" itu ibunya yang bertanya. Hari ini ibunya juga ikut mendampingi si kembar di sekolah. Waktu dia mendampingi Minghyun tadi sih tidak ada kendala.

Tapi saat giliran Sunghyun yang akan divaksin. Tiba-tiba saja dia lari, kabur, lalu teriak, "GAMAOOO" ketika melihat pak dokter mau menyuntiknya dengan jarum dan gara-gara suara teriakan Sunghyun. Anak-anak yang tadinya merasa takut jadi semakin ketakutan. Mereka pun mengikuti jejak Sunghyun untuk lari dari di suntik.

Dan begini nih mereka sekarang. Mereka berdua bersama para ibu guru dan wali murid lainnya sibuk mencari serta menangkap anak-anak yang kabur.

"Ndak umma. Yuung ngumpet dimana tih?" Tanya si bungsu sembari dia edarkan pandangannya kesekeliling. Siapa tahu dia melihat Sunghyun.

"Iya yah, dimana ya Hyung?" Ibunya juga bingung nih. Kok susah sekali mencari tempat persembunyian Sunghyun. Padahal sudah di cari di toilet, kolong meja, di sekitar taman bermain. Tapi nihil.

"Yaudah yuk kita cari hyung lagi. Minghyunie capek ya. Umma gendong mau?"

"Mau umma. Tapi gendong belakang. Hehe"

'HUP'

Dan mereka berdua pun mulai mencari lagi dimana keberadaan si mbul Sunghyun.

Sementara itu tepat di bawah meja di kelas yang kosong. Ada dua orang bocah lelaki yang berjongkok. Itu dia, Cho Sunghyun yang sedang berdesakan dengan kawannya. Atau bisa dibilang kawan berkelahinya? Kim Kimbum.

"Tana ngapain Timbum ngumpet ditini juga tana!!" Sunghyun mengusirnya.

"Ish, belajar ngomong yang bener dulu sana! Baru boleh ngusir aku wleee"

Eh, sialan... bocah bermata sipit itu malah ngece...

Sunghyun cemberut. Tapi tak merasa gentar. Lalu dia balas mencubit si sipit itu sampai dirinya mengaduh.

"Bialin wlee. Emangnya tenapa talo belom benel. Tana pelgi. Tan Cuyun duluwan yang ngumpet ditini!" Serunya lagi mengusir Kimbum yang masih mengaduh karena sakit.

"Enggak mau. Di kelas ini yang aman. Mama sama ibu guru enggak akan kesini cari kita"

Ada benar juga sih apa katanya Kimbum. Soalnya kalau kelasnya kosong kan pertanda jika tidak ada orang. Maka dari itu mereka berdua memutuskan bersembunyi disana. Buktinya sejak tadi mereka berdua aman-aman saja.

Tapi karena ulah berisik keduanya di kolong meja. Ibu guru yang lewat jadi merasa curiga. Lalu ibu guru pun masuk dengan hati-hati. Sedikit terkikik ketika mendengar percakapan dari Sunghyun dan Kimbum yang sedang meributkan siapa yang harus keluar dari sana.

Ibu guru berjalan semakin dekat dan akhirnya mengagetkan mereka berdua.

"Nah ketemu!" Sorak ibu guru.

Sunghyun mendadak kaget, begitupun dengan Kimbum yang wajahnya sudah pucat. Tidak ini adalah bencana untuk mereka berdua.

" Anak-anak ayo ikut ibu guru. Pak dokternya sudah lama menunggu loh"

"HUWEE MAMA" Kimbum menangis lebi dulu ketika tangannya di tarik oleh ibu guru.
Tidak! Sunghyun harus segera kabur lagi lalu mencari tempat sembunyi. Tapi belum sempat dia keluar dari kelas. Ada adik kembarnya yang berdiri disana. Lalu bilang, "Yuuung tetemu!"

"Umma yuuung ditini umma"

Nah loh, Sunghyun tidak bisa kabur lagi. Dia di kepung dari depan dan belakang.

"Hiks, Tolong" Jerit Sunghyun kemudian.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180807.10:59
.
.
.
a/n: Maaf kalau tulisan ku kurang menghibur. Belakangan ini lagi ada beberapa masalah di RL. Terkadang kalau lagi begini, aku cuma bisa nyalurin rasa frustasiku dengan nulis. Karena Comment kalian lah yang ngebuat aku jadi ngelupain sejenak beban yg ada. Dan jangan gumoh ya kalau aku sering balasin komen kalian sampai jadi obrolan. Terimakasih semua. Aku sayang kalian -xo♥
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang