Die(t)

607 148 110
                                    

Kalau melihat ada anak kecil yang bertubuh gemuk atau gembul, pasti bawaannya gemas ya. Ingin rasanya itu anak kita unyel-unyel, peluk, cium, sampai kita cubit pipinya yang seperti bakpao.

Uch, uch, uch! Gemas ya kan...

Tapi jika ditilik dari segi medis, anak yang memiliki bobot tubuh berlebihan itu tidak baik untuk loh. Kasihan juga kalau terlalu gemuk. Selain gerak tubuhnya yang susah, nanti cari ukuran baju dan celananya juga susah lagi.

Nah, seperti hyungnim nih. Dia memang terlihat lucu dan lebih menggemaskan lantaran tubuhnya yang gembul. Tapi kalau sudah segembul ini, dokter menyarankannya untuk melakukan diet.

Tak tanggung-tanggung, sekarang berat badannya hyungnim sudah mencapai dua puluh tujuh kilogram. Padahalkan, berat badan ideal untuk anak laki-laki seusianya adalah dua puluh empat koma dua kilogram. Fix hyungnim harus diet deh kalau begitu.

Dan reaksinya ketika disuruh diet adalah, "Diyet itu apaan tih umma? Makanan balu? Ato et telim lata balu? Bubel ti kah umma?"

Haduh! Tepuk jidat deh ibunya.
Yakali diet disamakan dengan semua kesukaan si gembul ya. Hahaha, ada-ada saja memang

"Diet itu usaha buat menguruskan badan. Sunghyunie hyung harus diet oke "

"Okeh"

Aslinya sih, Sunghyun tidak mengerti apa itu diet. Hanya karena ibunya bilang oke. Yasudah deh si gembul yang amat sangat menggemaskan itu ikutan juga bilang okeh.

Dan tiba lah saatnya. Dimana hari Cho Sunghyun bakalan di gembleng habis-habisan buat melakukan diet. Dengan menu diet hari ini. Yang semuanya empat sehat lima sempurna.

"Loh kok tayul na banyak amat!" Nah belum apa-apa sudah protes itu anak.

"Natina kok melah? enggak putih?" Protesnya lagi karena harus makan nasi dari beras merah.

"Cuyun tukana paha ayam umma. Enggak tuka dada ayam. Enggak ada latanaaaa" Paha ayam kan berlemak. Kalau dada kan tidak.

"Iyadong. Kan katanya hyungnim mau diet." Ujar ibunya.

"Ih tapi kan~~~"

Uh, Sunghyun tidak berani tuh buat melanjutkan aksi merengeknya. Lantaran ibunya sudah melotot seperti burung hantu. Dia kan tidak begitu suka sayur. Mana cuma dikasih sedikit lagi dagingnya.

"Makan Cho Sunghyun!"

Waduh! Ibunya sudah berseru begitu. Sunghyun tidak mau berakhir dengan dimarahi oleh umma penyihir.

"Hihihi, makanya jangan gembul. Hihihi"

Eh, ini lagi si cantik. Sukanya ngeledek. Sudah tahu kalau adiknya itu sensian anaknya kalau dibilang gembul.

"Aigoo. Udah, udah. Tabal yuung!" Ujar si bungsu menasehati.

"Yuung ayo paiting (Fighting) buwat diyet!" Ujarnya lagi. Kemudian memberikan setengah potong nuget miliknya untuk sang kakak.

Eh, sebentar. Minghyun jadi berpikir. Kan katanya hyungnimnya sedang diet. Jadi harus banyak makan sayur. Maka dari itu, Minghyun memutuskan untuk memberikan sepertiga nugetnya saja.

"Loh kok kecil tih Minyun?" Nuget secuil begitu mah tidak berasa bagi Sunghyun.

"Kan yuung lagi diyet. Makanna dikulangi dong."

Hiks, jadi sedih Sunghyun tuh. Sementara ibunya mah tertawa melihatnya. Kasihan, kasihan...

Dan Sunghyun jadi menyesal deh. Karena waktu itu dia asal bilang okeh pada ibunya. Coba kalau dia bilang tidak. Pasti hari ini dirinya sedang bersantai di depan tv sembari ngemil keripik kentang favoritnya. Dan bukannya berada di luar begini.

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang