Insiden Semut

615 163 144
                                    

Sunghyun lagi sebal deh sama semut-semut nakal. Soalnya cupcake miliknya di makan oleh sekawan semut yang baris-berbaris. Apalagi mereka mengambil bagian yang paling Sunghyun suka. Krim di atasnya. Yang rasanya manis-manis nagih gitu deh.

"Aduh" Sekarang semutnya malah menggigit tangannya Sunghyun.

"Gatel" Si gembul jadi garuk-garuk kan.

Uh! jadi semakin sebal Sunghyun sama semut-semut nakal. Yang sukanya menggigit dan mengambil makanan manis miliknya.

Karena sebal makanya Sunghyun ambil salah satu semut yang sedang berbaris itu. Lalu dia pencet dengan jari telunjuknya. Yah, Hyung semutnya mati deh...

"Makana temut jangan ambil tuwe Cuyun loh. Ih tebel. Jangan gigitin Cuyun juga. Gatel tauuu"

Melihat kakak kembarnya uring-uringan sendiri. Si bungsu kesayangan yang lagi main ayunan pun jadi penasaran. Lalu dia hampiri Hyungnya itu.

"Yuung lagi ngapain tih?"

"Minyunie~~~"  Si jagoan kecil lagi mengadu pada si bungsu.

"kapkek (Cupcake) nya Yuung di matan temut. Temutna nakal. Gigitin Yuung nih" Aduh, itu tangannya Sunghyun sampai bentol-bentol begitu.

"Yuung dantana? Matih gatel? Minyun galukin ya"

Sunghyun pun mengangguk. Lalu mereka berdua pindah tempat. Untuk duduk di salah satu bangku dibawah pohon rindang.

Ketika duduk disana, Sunghyun di buat sebal lagi nih. Soalnya malah makin banyak semut yang berderet-deret di atas sandaran bangku tersebut.

"Uh! Semut nakal!" Kata Sunghyun lalu dia pencet lagi semutnya. Yah, mati lagi deh semutnya.

"Aduh Yuung!" Si bungsu berseru.

"Ndak boleh loh jaat ama temut. Kan katihan." Minghyun melarang Sunghyun untuk melakukan lagi aksinya.

"Tapi kan temutna nakal. Udah ambil tuwena Yuuung, gigit juga"
"Iya tahu" Sela Minghyun. "Tapi Yuung juga ndak boleh balatin temutna begitu. Nanti Tuhan malah"

Hah?

Sunghyun terperanjat mendengar apa kata Minghyun barusan. Bagaimana Tuhan bisa marah. Padahal disini para semutlah yang jahat. Mereka yang mulai duluan.

"Iya Yuung. Inget ndak apa katana appa. Kalo temut itu kan hewan. Hewan juga halut kita tayangi"

Iya Sunghyun ingat apa kata ayahnya. Kalau kita harus menyayangi hewan. Tapi kalau hewannya nakal bagaimana?

"Lagian kan temutna cuma mo minta kapkek na Yuung dikiiiiiiiiiit aja" Katanya Minghyun.

"Belalti kapkek buwatan umma umami. Temut aja doyan"

"Iyalah kapkek na umma kan umami" Balas Sunghyun. Tapi dia masih tidak terima nih mengapa dirinya dilarang membunuh semut. Kan semut nakal. Suka menggigit pula. Ini, bentol di tangan Sunghyun saja belum kempes.

"Katihan tau Yuung. Kan pak temut na lagi cali makan buwat anak na. Nanti kalo tampe lumah hiks, hiks, appa na mati. Hiks, anak temutna makan apa? Kan katihan" Logikanya Minghyun sih begitu tentang semut. 

Dan memang pada dasarnya kalau Cho Minghyun itu adalah anak yang baik hati lagi melankolis. Suka terbawa perasaan anaknya.

"Eh, Minyunie kok nanit tih. Cup cup cup. Tayang Minyunie~~~ Uljima. Maapin Yuung ya. Uljima~~"

Sunghyun paling tidak tega nih kalau melihat adiknya menangis. Soalnya dia bisa ikutan menangis juga nanti. "Tayang Minyunie~"

Setelah lama menangis baru deh si bungsu diam. Lelah dia karena habis menangis. Menangisi nasib semut-semut malang yang di bunuh oleh Hyungnya.

Akhirnya Sunghyun deh yang mengalah. Selain itu ia juga mau agar adiknya itu kembali ceria. Si gembul itu lantas mencuil cupcake miliknya lalu di taruh di bawah. Di tempat dimana banyak semut berkumpul.

"Tuwan temut. Maapin Cuyun ya udah nakal tadi. Ini kalo mao kapkek na kita bagi duwa" Ujar Sunghyun.

"Iya tuwan temut. Makan kapkek na yang banyak. Maapin Yuung na Minyun ya"

Kemudian si bungsu itu berdoa. Untuk ketenangan arwah semut yang tadi gugur dalam mencari makan. Sungguh si bungsu kesayangan yang amat religius. Dan penuh cinta kasih.

"Yuung ayo beldoa"

"Ndee Minyunie"

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181003.11:20
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang