"Loh kok makannya enggak di habisin? Kan kasihan nasinya nanti nangis"
"Natina nangit?"
Si bungsu kesayangan kaget, dia baru tahu kalau ternyata nasi bisa menangis juga. Padahal setahu dirinya cuma Hyungnya saja yang pintar menangis.
"Nasinya sedih, soalnya enggak dimakan sama Minghyunie"
Uh! Minghyun memegang perutnya yang sudah ndut nih. Dia sudah kenyang makan dua butir telur rebus.
"Ndut appa~~" Cicitnya.
Hari ini memang si kembar di temani oleh ayah mereka. Lantaran sang ibu dan kakak perempuanya mereka sedang pergi ke mall. Biasa sedang ada summer flash sale. Namanya juga wanita. Paling suka tuh kalau ada diskon. Apalagi mereka perginya bersama nenek Cho. Sudah, cocok deh. Sampai tengah malam mungkin belum mau pulang.
Eh, kok jadi membicarakan diskon sih. Mari kita kembali kepada si bungsu yang sedang mencoba mendiamkan nasi yang kata ayahnya bisa menangis itu.
"Maap ya nati :( Minyun butan ndak mao matan nati loh. Tapi Minyun dah ndut nih" Ujarnya sembari mengelus perut.
Kyuhyun sudah mau tertawa terbahak-bahak. Tapi jangan ah, soalnya si bungsunya itu lagi baper. Tapi ada benarnya juga sih, kalau tidak baik membuang-buang nasi.
"Minghyunie tahu tidak..."
"Ndak tawu"
Aigoo ya jangan langsung di jawab juga dong Minghyun..."Pak tani di sawah sudah bekerja keras untuk menanam padi"
"Padi tuh apa?"
"Padi itu tanaman beras. Sebelum jadi nasi, pak tani menanam padi di sawah. Dari sebuah biji, lalu tumbuh tunas, jadilah tanaman padi..."
"Uwah!" Minghyun baru tahu nih kalau nasi itu asalnya dari tanaman. Dia pikir nasi itu asalnya dari rice cooker.
"Iya, dari padi untuk menjadi sebutir beras pun lama sekali prosesnya. Harus menunggu panen dan..." Ah, Kyuhyun tidak tahu lagi prosesnya. Mungkin nanti dia akan coba cari di internet.
"Yang penting, lain kali Minghyunie kalau mau ambil nasi secukupnya saja ya. Kalau tidak habis, ngambilnya dikit saja"
"Oh, gitu yah appa" Minghyun mengangguk mengerti. Tapi terus gimana dong sama nasinya yang belum habis?
"Appa" Barusan Sunghyun yang memanggil. Dia baru selesai mengerjakan PR menggambarnya dari bu guru.
Tuh, lihat Sunghyun lagi pamer gambarannya sama ayah dan adiknya. Minghyun sekali lagi ber-Wow ria ketika melihat gambaran sang kakak.
"Yuung tuan telab tan itu. Uwah!"
Iya, si sulung itu menggambar kepiting yang terkenal dengan nama tuan Krab. Karena karakternya sering muncul di kartun ternama.
"Iyalah. Gud tan gambalna Cuyun" Katanya bangga.
Iya iya, bagus kok Sunghyunie. Ayahnya sampai memberikan dua jempol tuh.
"Loh, Minyun natina ndak abit?"
"Iya yuung, dan ndut nih" Jawab si bungsu.
"Buwat Cuyun aja ya. Appa mao matan nati pate omelet"
Hah... si bungsu lega nih, akhirnya nasi tidak sedih lagi. Nasinya tidak jadi menangis karena sudah ada hyungnya yang menghabiskan.
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180814.17:12
.
.
.
See ya^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanfictionKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...