My family

718 175 119
                                    

Anak-anak lagi pada belajar nih. Ketiganya sedang pasang muka serius. Bahkan aku ayahnya mereka tidak boleh berisik. Tidak boleh menghidupkan tv karena besok Sandeulie ku yang cantik ada ulangan. Dia harus belajar katanya.

Dan tingkahnya pun otomatis ditiru oleh si kembar. Seperti biasanya, mereka berdua terkadang selalu mengkopi apa- apa saja yang dilakukan nuna mereka.

Seperti bungsu kesayangan ku yang wajahnya sangat serius ketika dirinya sedang mewarnai gambar pemandangan. Tapi Minghyun nih aneh ketika aku bilang kalau seharusnya gunung warnanya hijau, eh dia malah ngamuk. Dan bilang kalau, "Minyun tukana ama walna tuning loh pa" kekehnya.

Nah loh? Ada gunung warnanya kuning terang begitu? Tapi berhubung Minghyun suka ya monggo deh dilanjutkan saja.

Lain Minghyun lain pula Sunghyun. Kalau tadi bungsu kesayangan ku sedang belajar mewarnai. Maka lain halnya dengan Sunghyun yang sedang belajar berhitung.

Aigoo, dia memang jagoan kecil ku nih. Sukanya sama angka-angka. Apalagi dengan nominal angka yang tertera pada uang. Duh! Sudah ngerti uang dia tuh. Pasti kalau di suruh memilih uang pecahan lima puluh ribu dan seratus ribu dia pasti memilih yang angkanya paling banyak.

Oh iya, coba deh lihat gayanya Sunghyun. Sudah model penjaga toko yang sedang menghitung jumlah uang begitu. Dia bahkan sudah bisa pakai kalkulator.

"Total belanjaan appa segini pa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Total belanjaan appa segini pa. Uwah banyak banet pa" Katanya sembari menunjukkan kesepuluh jarinya padaku.  Buat yang bingung kenapa tiba-tiba Sunghyun mentotal belanjaan ku itu karena dari tadi kami sedang bermain toko-toko an.

Permainan model role player begini yang disukai Sunghyun. Karena dia sedang ingin belajar matematika tapi juga ingin sekaligus bermain. Jadilah kami bermain seperti ini.

Belanjaan ku sudah ku bayarkan pada Sunghyun. Bohongan belanjaanya. Pakai alat-alat sekolahnya dia juga. Tapi ngenes nya uangnya sungguhan.

Eh, tak tahunya uang seratus ribu won ku di tukar dengan puding coklat buatan ibunya. Uh! Ini mah pasti akal-akalan ibunya anak-anak saja nih. Duh! Uang ku melayang ke kantung ibunya anak-anak.

"Eh, mau!" Sandeul yang tadinya sedang serius menghapal jadi buyar deh konsentrasinya. Karena mencium aroma manis puding coklat.

"Minyun juga mao" Si bungsu tidak mau kalah. Dia lalu merapihkan sendiri peralatan gambarnya ke kotak pensil. Menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Duh! Pintarnya bungsu ku ini.

Mereka bertiga lalu saling berebut puding coklat. Sampai akhirnya ibu mereka datang dan membagikan nya sama rata. Iya ratanya buat mereka bertiga. Sedangkan akunya tidak kebagian.

"Ming mana bagian ku?"

"Habis, aku cuma buat sedikit malam ini"

Tega ih aku nya tidak kebagian :(

"Yah, buatkan lagi dong. Yah, yah, yah" Mohon ku padanya. Karena ngiler juga melihat anak-anak makan puding coklat dengan fla yang menggoda. Pengen... jadi meneguk saliva kan aku.

"No no no"

Loh kok no no no sih jawabannya?

Sungmin lalu menepuk perut ku yang berisi. Tidak sakit sih cuma geli. Tapi tetap saja kaget. "Diet Sandeulie appa. Aku tak mau nanti bertambah gemuk. Tidak baik untuk kesehatan. Apalagi pengeluaran untuk beli baju baru. Ingat setelan kantor mu sudah banyak yang tak muat" Aigoo istri manis ku ini ternyata bisa kejam juga ya.

"Kurangi makan berlemak dan manis. Besok rajin-rajin lah olah raga Sandeulie appa"

Aku bisa apa kalau dia bilangnya sembari pasang muka dan senyuman yang semanis gula. Cuma bisa patuh mengangguk pada sang nyonya besar.

"Besok selama satu minggu kau libur makan daging ya. Biar irit uang belanja sekalian juga untuk  hidup sehat. Ayo hidup sehat! Dengan perbanyak makan buah dan sayur"

Ya gusti! Dosa apa hamba mu ini. Secara aku kan paling anti sama sayur.


.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180915.20:37
.
.
.
a/n: Sorry belum sempat balasin komen kalian sepenuhnya. Belum sempat. Lagi sok sibuk. Tapi aku selalu baca kok. Jangan bosen2 ya sama cerita ini. Selalu ku tunggu vote dan komen kalian -xo... dan semoga terhibur.
.
See Ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang