Si Sunghyun anak nakal...

522 148 63
                                    

Memang paling enak kalau dimanja sama kakek dan nenek. Seperti Sunghyun nih. Jagoan kecil itu lagi senang-senangnya dimanja sama kakek Cho.

Dia sudah lupa kalau tadi sempat menangis. Lantaran habis dimarahi ayahnya. Sunghyun nakal sih, jadinya ayahnya marah deh...

Sesekali ayahnya itu kan bisa juga keras dan galak. Jangan lembut terus. Soalnya nanti kalau Sunghyun nakal lagi, bakalan susah menegurnya. Supaya anak itu juga ada yang dia takuti.

Tapi dasarnya Sunghyun sekarang dia juga sudah lupa. Soal dia yang dimarahi ayahnya. Karena telah jahil sama si bungsu. Sunghyun itu kan anaknya gemesan. Terkadang kalau 'kumat' ya begitu. Suka cubit-cubit atau gigit-gigit telinga, jari, atau pipinya si bungsu.

Yah, namanya juga anak-anak ya.

Nah, pas kebetulan juga kakek dan neneknya datang berkunjung. Jadi Sunghyun bisa minta perlindungan deh dari amukan sang ayah. Makanya Sunghyun berakhir diungsikan disini. Di rumah kakek neneknya. Sempat diajak jalan-jalan lagi.  Sementara nuna dan adiknya tinggal di rumah. Sandeul mau bobo cantik aja tuh katanya. Kalau Minghyun kan lagi marahan sama hyungnya.

Yah, namanya juga saudara. Mau kembar atau pun tidak. Kadang kala ada masanya kan untuk bertengkar. Tapi dijamin deh, pertengkaran si kembar tidak akan berlangsung lama.

Soalnya baru juga berpisah dua jam, si gembul Sunghyun sudah berkata, "halabojie~~ tanen Minyunie" katanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Uh, kakeknya jadi kasihan melihat si gembul.

"Mau puwang, hiks" Katanya lagi.
"Loh kok udah minta pulang. Katanya mau nginep disini. Mau bobo sama harabojie" Ujar kakeknya.

"Iya, tapi Minyunie ndak ada..." Waduh, si gembul sudah menangis tuh.

"Cup, cup, jagoan kecil kok nangis sih" Langsung deh Sunghyun dipeluk kakeknya.

Sembari dibelai punggungnya, lantas kakeknya pun bertanya begini, "tadi siapa coba yang nakal?"

"Hiks, Cuyun" Jawab si gembul. "Appa malah, umma ndak tayang, Minyunie tedih... Huweeee"

Tapi Sunghyun juga sedih kok. Dia berharap sekali ketika dimarahi ayahnya tadi, sang ibu bakalan bilang sayang padanya. Tapi nyatanya sang ibu pun turut memarahi Sunghyun. Karena dia nakal. Minghyunie juga jadi sedih deh.

"Aigoo, sudah ya. Berhenti menangis jagoan kecil. Nanti sama halmonie air matanya buat cuci piring loh"

"Gakmaooo" Sunghyun menggeleng, namun tangisannya bertambah kencang.

"Sayaaaang, sayaaaang" Baru deh setelah disayang-sayang kakeknya baru deh Sunghyun diam. Yah, meskipun masih misek2 nangisnya.  Dasar memang...

"Sunghyunie harabojie punya apa nih. Coba deh lihat. Uwah, coklat!"  Dan karena masih menangis. Meskipun tidak sekencang tadi, makanya Sunghyun diajak ke ruang kerja kakeknya. Untuk diberikan coklat.

Ssst, tapi jangan bilang-bilang sama nenek Cho ya. Kalau kakek Cho menyembunyikan 'harta karun' berharganya dan dalam jumlah sebanyak ini di ruang kerja.

"Uwah!" Sontak, Sunghyun pun berhenti menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwah!" Sontak, Sunghyun pun berhenti menangis. Kalau sudah melihat coklat matanya jadi hijau.

"Buwat Cuyun temua boleh ya halabojie"

"Eh, jangan semua. Ambil seperlunya saja. Nanti kalau kebanyakan bisa sakit gigi loh"

Sunghyun pun merengut. Tapi tetap menurut. "Tapi kalo ambil buwat una tama Minyun boleh? Una tatu, Minyun tatu, Cuyun tatu. Tatu, duwa, tiga. Tiga yah halabojie." Katanya memohon.

"Boleh sayang. Boleh. Aigoo, uri hyungnim baik sekali. Nah, harabojie bukain ya coklatnya"

"Hem, umami~~" Begitu coklatnya masuk ke mulut Sunghyun. Langsung deh, mood anak itu berubah jadi baik. Dia jadi lupa sama masalah yang tadi.

Dan sembari makan coklat, kakek Cho pun tidak lupa memberikan nasehat untuk Sunghyun. "Nanti, coklatnya dibagi yah sama nuna dan Minghyunie. Hyungnim juga kalau jadi kakak tidak baik cubit atau gigit-gigit Minghyunie seperti tadi. Kan sakit" Ujarnya.

"Iya halabojie. Cuyun beltalah" Sunghyun mengaku bersalah. Dia juga janji tidak akan berbuat usil lagi sama adik atau nunanya.
"Pintar. Nanti nuna dan Minghyun menyusul kesini kok. Hyung minta maaf nanti ya nak"

"Nde halabojie"

"Pintar... ayo! sekarang makan lagi coklatnya. Hem. Umami~~" Kata kakek Cho yang juga ikutan makan coklat. "Abis makan coklat gosok gigi yah"

Padahal, beliau sudah tidak boleh makan yang manis-manis. Takut gula darahnya semakin naik. Belum saja tuh, ketahuan sama nenek Cho. Soalnya kalau sampai ketahuan, kakek Cho bakalan gantian dimarahi tuh.

.
.
.
sign
hyejinpark©
20181229.21:35
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang