Hari ini si bungsu Minghyun tidak sekolah. Lantaran sedang demam. Tenggorokannya sakit karena terus batuk. Serta hidungnya yang mampet.
Biasalah anak-anak. Kalau sudah pergantian musim begini selalu saja ada yang kena flu. Seminggu yang lalu si cantik Sandeul yang sakit. Lalu bergilir, jadi gantian si gembul yang sakit.
Dan ketika sudah sembuh. Eh, si bungsu yang jadi ketularan. Jadi sakit deh sekarang. Minghyun kalau sakit sedang sakit begini tuh, paling suka dimanja. Disayang-sayang.
"Umma~" Tuh, si bungsu memanggil ibunya.
"Iya sayang." Ingat ya. Kalau bicara sama Minghyun yang sedang sakit. Harus pakai kata sayang.
"Palana Minyun pening." Dia merengek. Memegang keningnya yang terasa pusing. Aduh itu bulu matanya kok lentik sekali sih nak.
"Aigoo, kasihannya sayangnya umma. Sini, sini sama umma yah." Dan kalau sudah begini, Minghyun maunya digendong.
Tapi kan Minghyun sudah besar. Sudah tambah tinggi loh. Sudah berat. Ibunya jadi tak kuat. Dipangku saja deh akhirnya. Sembari dielus-elus kepalanya biar tidak pusing lagi.
"UMMA UMMA UMMA!!!"
Aduh! Si gembul kenapa tuh teriak-teriak di luar. Jadi khawatir ibunya. Lalu sembari menggendong si bungsu, ibunya pun melihat Sunghyun yang sedang main di luar. Si gembul itu ikutan tidak sekolah ngomong-ngomong.
"UMMA CUYUN DIGIGIT TEMUT"
"Omo!" Ibunya langsung kaget ketika melihat kaki gembul si gembul itu bentol-betol.
"Makanya kalau umma ngomong didengarkan. Dibilang kalau main pakai sandal. Masih saja ngeyel. Gatel kan jadinya."
"Hiks, iya umma. Gatel banget. Jangan malahin Cuyun juteyo. Galukin kakina Cuyun." Dia memohon.
Aduh, Ibunya tidak jadi marah deh pada Sunghyun. Habisnya ekspresi wajahnya menggemaskan sekali sih.
Sementara si bungsu yang sedang digendong ibunya jadi ikutan tertawa. Lantaran melihat hyungnya yang terlihat lucu.
Ketika sudah dibawa masuk ke dalam. Sunghyun jadi uring-uringan. Mengeluh kakinya terasa gatal. Kemudian perih, panas. Pokoknya ada saja deh rengekannya.
Ibunya sih santai saja. Sudah biasa menghadapi tingkah Sunghyun yang seperti ini. Kemudian pergi untuk mengambil salep.
"Uh, katihan yuungnim" Ujar si bungsu.
"Gatel Minyunie~ panat lagi. Hiks..." Ini yang sedang sakit siapa. Yang merengek siapa.
Melihat hyungnya begitu, lantas si bungsu pun mengambil inisiatif. Dia pun membuka maskernya. "SROT" Ingusnya yang meler lantas Minghyun sedot. Hehe.
"Dantana yuung. Bial gak panat Minyun tiupin yah." Ujar si bungsu dengan suaranya yang bindeng.
Tapi belum juga ditiup. Eh, si bungsu sudah bersin. Ingusnya otomatis meler kemana-kemana. Melihat itu Sunghyun pun menepuk dahinya. Lalu berkata, "aigoo" dan mengambil tissue di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanfictionKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...