Belanja bersama umma

566 138 128
                                    

Sandeul paling senang deh kalau ikut ibunya berbelanja buat kebutuhan bulanan. Soalnya Sandeul kan bisa sembari minta jajan. Dengan modusnya yang katanya mau membantu membawakan keranjang belanjaan.

Padahal mah si cantik itu hanya membawa keranjang kecil yang isinya tissue toilet saja. Selebihnya ibunya lah yang membawa troli yang berisikan banyak barang belanjaan.

Kalau Sandeul sih pasti sudah pada tahu ya. Kalau anak itu suka sekali jajan. Yah, sebelas dua belas lah sama si gembul Sunghyun. Tapi untung saja hari ini yang ikut cuma Sandeul.

Coba kalau si kembar juga ikut, wah bisa-bisa tidak jadi beli beras deh ibunya Sandeul. Lantaran uangnya habis buat beli jajanan. Hehehe.

"Eh, nuna ngapain belok kesana. Kan kita mau cari buah."

"Huhuhuhu..." Sandeul langsung cemberut. Ibunya tahu saja deh kalau dirinya mau diam-diam pergi ke area yang menjajakan makanan ringan.

"Malah diam saja. Ayo kesini! Kita beli yang pokok-pokok dahulu cantiknya umma."

"Iya, iya..." Sudah kadung kesal Sandeul. Makanya jawabnya cuma begitu. Sembari menghentakkan kakinya pula. Biasa ngambek.

"Hiks, umma~ Sandeul kan mau jajan~" Aduh, itu anak sekarang malah merengek begitu. Persis seperti adik lelakinya yang gembul itu.

"Nanti sayang" Sahut ibunya yang memilih cuek dengan rengekan si cantik.

Ibunya tuh sudah hapal. Kalau itu cuma air mata buaya. Lagipula Sandeul kan sudah besar sekarang. Sudah kelas tiga SD. Jadi sudah tidak boleh untuk bersikap cengeng lagi.

"Umma~" Sandeul masih merengek. Menarik-narik jaket ibunya.

"Hm" Ibunya cuma membalas dengan bergumam. Sementara tangannya sibuk memasukkan beberapa buah jeruk, persik, dan apel ke kantung plastik untuk ditimbang.

"Mau jajan~" Tidak menyerah, Sandeul masih tetap merengek minta jajan.

"Nanti Sandeul. Kita beli buah dulu" Ujar ibunya.

"Huhuhuhuhuhu." Sandeul jadi makin kesal. Dari tadi ibunya selalu bilang nanti. Nanti sehabis beli sayur. Nanti ya nuna umma mau cari daging dulu. Nanti sayang kan kita belum beli minyak... huh, nanti-nanti melulu.

"Nanti terusss jajannya kapan?"

"Nah, nah mulai deh. Nuna tadi janji apa dirumah?"

"Enggak boleh judes sama minta jajan terus. Harus hemat." Jawab si cantik sembari cemberut.

"Terus kok tadi ngomongnya judes begitu?"

"Maaf umma" Cicit Sandeul menyesal.

Melihat itu kemudian ibunya pun mencoba untuk meredam emosinya dengan tersenyum. "Yasudah yuk kita beli jajan." Ajak ibunya.

"Beneran! Sandeul boleh jajan!!!"

"Boleh, tapi harus ingat belinya seperlunya saja ya. Dan adik-adik harus dibagi." Ujar ibunya.

Mendengar itu Sandeul jadi senang kembali. Langsung deh dengan riang si cantik itu melangkahkan kakinya ke area yang menjual berbagai makanan ringan.

"Umma mau keripik kentang"

"Di rumah masih ada nuna. Kemarin kan Sunghyunie sama appa baru beli." Masih ada dua toples besar di rumah.

"Yah." Sandeul cemberut.

"Yaudah mau permen coklat ya, ya, yang ini umma."

"Kan tadi pulang sekolah nuna dan adik-adik dapat kiriman coklat dari samchon." Ujar ibunya.

Yah, tidak boleh lagi deh beli permen coklatnya. Terus Sandeul mau jajan apa dong? Jadi bingung kan dia.

"Yaudah beli yang ini yah umma. Yang ini nih enak loh." Ujarnya menunjuk salah satu bungkus snack.

"Aduh, itu banyak msg nya. Nuna kan tidak boleh makan-makanan begitu. Ingat pesan dokter Oh."

Sandeul mulai badmood lagi nih. Dari tadi mau jajan ini itu tidak boleh. Tapi apa yang ibunya bilang barusan kan ada benarnya juga. Sandeul tidak boleh jajan sembarangan.

"Beli roti dan biskuit saja ya. Nuna suka yang stroberi kan. Dan adik-adik suka yang coklat." Ujar ibunya sembari memasukkan beberapa roti isi selai serta biskuit ke dalam troli.

"Oh, itu susu kotak. Nuna biasanya kan beli ini." Ujar ibunya lagi.

"Iya, iya. Yaudah beli susu kotak aja..."  jawab si cantik dengan terpaksa. Dan memilih susu kotaknya. Dari pada tidak beli jajan.

 Dari pada tidak beli jajan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190206.18:57
.
.
.
See ya^^




Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang