Sudah pada tahu kan kalau Sunghyun itu cengeng. Bukan cuma cengeng dia juga paling tidak tahan sakit. Kalau sudah sakit manjanya bisa jadi dua kali lipat.
Seperti sekarang ini Sunghyun tidak bisa berhenti menangis karena habis terjatuh. Lututnya berdarah. Ngeyel sih dia, sudah Minghyun bilang jalannya pelan-pelan saja. Eh, dia malah lari. Jatuh deh.
Memang anak satu tak kena di larang barang sedikit pun.
"Kan Yung tih. Kan Minyun dah bilang pelan-pelan aja. Malah lali"
"Hiks, Minyun takit~"
Sunghyun mengaduh, ingusnya meler dan mukanya sudah merah serta berkeringat. Kasihan juga melihatnya. Lalu yang dapat Minghyun lalukan adalah meniupi luka kakak kembarnya tersebut.
"Fuh, fuh, fuh... Yuung puwang aja yok. Nanti diobatin tama umma" Ajak adiknya kemudian.
Mereka saat ini memang sedang berada di luar rumah. Baru pulang sekolah terus bosan bermain di rumah. Gayanya sih tadi mereka berdua menyelinap ke luar tanpa ketahuan. Mau bermain saja di taman. Eh, malah jatuh deh jadinya si mbul.
"Hiks, mau puwang. Tapi Yuung ndak bita jalan... Takit banget Minyun" Katanya mengaduh sakit.
Duh, melihat lutut kakanya berdarah Minghyun entah kenapa jadi ikutan merasa nyeri juga lututnya.
"Fuh, fuh, fuh" Lalu di tiup lagi lutut kakaknya itu oleh Minghyun.
"Yaudah Yuung, Minyun gendong aja mau ya"
Oh, iya kalian jangan memandang remeh si bungsu ya. Meskipun kelihatannya dia itu imut-imut dan cendrung manis untuk ukuran anak lelaki. Tapi dia itu kuat.
Lalu Minghyun pun berlutut dan meminta sang kakak untuk naik ke punggungnya.
"Hiks, takit" Erang Sunghyun lagi ketika dia sudah di gendong Minghyun.
"Iya yuung tabal. Bental lagi puwang kok ini" Ujarnya yang sedikit kepayahan menggendong Sunghyun yang notabenenya gembul.
Minghyun berjalan perlahan dengan menggendong kakaknya yang belum selesai menangisnya. Kan sudah di bilang kalau Sunghyun sangat tidak tahan sakit.
Dan ketika mereka berdua sampai di rumah, ibunya kaget setengah mati. Soalnya sudah panik dari tadi mencari keduanya. Hampir saja mau menelpon polisi. Soalnya penculikan anak kecil kan sedang marak sekarang ini.
"Astaga!" Ibunya lantas menyimpan dulu omelannya ketika melihat lutut Sunghyun yang terluka.
Kasihan, pasti anak itu kesakitan. Pikir ibunya yang prihatin. Setelah lukanya di obati baru deh ibunya mulai mengintrogasi si kembar.
"Dari mana saja kalian berdua?"
"Kok main di luar tanpa bilang ke umma?"
"Ini Hyung kenapa sampai jatuh coba?"
"Astaga kalau kalian di culik bagaimana. Umma kan khawatir tadi nak"
Yang tadinya mengomel perlahan jadi lunak. Tak tega melihat keduanya yang memasang wajah memelas bak anak kucing minta di pungut. Lalu di peluk lah si kembar.
"Maap ya umma ndak lagi-lagi deh" ujar si kembar kompak.
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180903.10;03
.
.
.
see ya^^
…

KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanfictionKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...