Hyung kebiasan deh kalau mau berangkat sekolah pasti banyak banget alasannya. Yang masih ngantuk lah. Yang badannya gatel lah. Yang kakinya pegal lah. Yang perutnya sakit lah.
"Benelan loh umma. Cuyun mo pup nih. Uh" Katanya yang sedang berjongkok di depan rak sepatu. Padahal sudah pakai seragam olahraga. Sudah rapih, wangi, dan siap mau berangkat sekolah. Tapi lagi-lagi ada saja ceritanya.
"Uh, ndak boong umma. Pelutna Cuyun mulet nih"
"Yaudah Hyung. Kalau mules ke toilet"
"Hiks, ndak bita beldiri. Pup na dah mo kelual"
Astaga anak satu ini. Sudah besar juga. Tapi masih saja begitu. Heran deh sama Sunghyun. Apa boleh buat deh. Daripada nanti dia kelepasan pup di celana. Mending aku angkat saja dan cepat-cepat bawa ke toilet.
"Loh umma, kaot kakina lupa di buka. Batah deh..."
Aduh! Tepuk jidat lagi deh aku nya.
"Yaudah pup nya buruan. Umma mau ambil kaus kaki yang baru ya"
"Ndak bita dong umma. Mata pup na tuluh bulu-bulu" Tuh kan ada saja alasannya dia. Sunghyun tuh kebiasaan deh.
Padahal di depan Minghyun sudah menunggu. Dia juga sudah siap mau berangkat ke sekolah. Hari ini mereka mau pada olahraga. Supaya sehat.
"Yuung pup na lama" Keluh Minghyun yang merasa bosan. Bajunya sudah kusut. Karena dia senderen di sofa. Sembari tangannya sibuk memindah chanel tv.
Eh, benar juga ya. Kok lama sekali Sunghyun di dalam. Astaga! Atau jangan-jangan anak itu ketiduran. Mending kalau ketiduran kalau melakukan yang macam-macam bagaimana. Aku cek dulu deh.
"Sunghyunie udah belum?"
Nah kan benar apa kataku. Waktu aku mengeceknya si gembul itu sedang sibuk melakukan tiga kegiatan secara bersamaan. Kegiatan pertama dia sedang pup. Duduk dengan anteng di atas closet. Kegiatan kedua bibir mungilnya sedang sibuk menyanyikan lagu yang tak ku mengerti. Dan kegiatan ketiga. Sembari duduk. Tangan-tangan jahilnya sibuk menarik, menyobek, serta menggulung-gulung tissue toilet sampai habis. Dan parahnya lagi seluruh bajunya basah. Karena dia juga bermain dengan kran air.
"Eh, umma. Cuyun belom telesai pup na" Katanya dengan nada bicara yang santai.
Asdfghjkl!!! Sabar-sabar ini masih pagi. Tidak baik kalau sudah marah-marah dan berteriak. Tapi melihat kondisi si gembul yang begitu. Tidak bisa tidak mengomel rasanya.
Jadi daripada omelan ku pecah. Aku langsung tarik Sunghyun dari sana. Membersihkan dirinya dengan sabun dan air. Lalu melepaskan bajunya yang basah. Dia masih memberontak seperti biasa. Lalu aku pun memanggil bibi Kim. Untuk membantu ku mengurus Sunghyun.
Haduh, kacau sudah pagi ini. Aku juga jadi ikutan basah. Baru juga mau ke kamar untuk ganti baju. Aku mendengar suara Sandeul yang berteriak. Dan suara bantingan pintu.
"Hiks, enggak mau sekolah!"
Nah apa lagi itu?
"Loh Sandeulie kok balik lagi?"
Aku kembali di buat terkejut ketika mendapati Sandeul kembali pulang ke rumah. Padahal dia sudah berangkat ke sekolah bersama ayahnya. Ada apa ini? Aku bertanya-tanya ketika Sandeul sudah masuk ke kamarnya.
"Dia salah bawa jadwal pelajaran. Waktu sampai sekolah baru ingat ini hari Jumat. Jadi aku sarankan agar pulang lagi saja untuk ambil jadwal yang benar" Ayahnya menjelaskan.
"Iya tapi kenapa Sandeul jadi ngambek begitu?" Aku masih tak mengerti.
"Masalahnya ketika kami sampai rumah. Sekolahnya Sandeul sudah jam masuk. Jadi dia telat."
Astaga!
Ku tepuk lagi dahi ku.
Mereka ini ada-ada saja kelakuannya. Ini masih pagi dan aku tidak mau mengomel. Dan lagi mengapa juga suami ku ini tak buru-buru pergi bekerja. Kalau tahu ini sudah siang.
"Aku juga telat rapat. Hehehe... kalau pun mau datang sekalian siang saja. Sudah ah Ming. Perut ku juga tiba-tiba mulas. Aku mau ke toilet dulu"
Omo,omo,omo! Lihat tingkah ayahnya anak-anak itu. Persis seperti Sunghyun. Ngomong-ngomong tentang Sunghyun, sepertinya tidak jadi sekolah juga anak itu. Lah wong seragamnya basah. Ini sudah siang juga. Si bungsu juga tampak ketiduran di sofa. Lalu aku musti melihat Sandeul di kamar.
"Hiks, HUWEEEE" Sandeul menangis lagi. Pasti dia sebal sekali karena telat ke sekolah.
"Astaga Sunghyunie. Pakai bajunya. Nanti masuk angin" Terdengar suara bibi Kim dari atas. Pasti si hyung buat ulah lagi nih.
"ENGGAK MAO. CUYUN MO MAEN AEL" Lalu aku mendengar suara Sunghyun yang menangis
Tahan, sabar, aku harus sabar. Ini masih pagi. Tidak baik untuk marah-marah. Sebaiknya aku ganti baju dulu.
"MING TISSUE TOILET NYA HABIS!"
Oh! Kenapa semua orang berteriak!
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181005.08:42
.
.
.
See ya^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanfictionKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...