Pillow Talk

581 162 63
                                    

Kalau sudah waktunya tidur begini enaknya memang berduaan sama ibunya anak-anak di kasur. Padahal kami tidak melakukan apa-apa. Dari tadi hanya diam dan saling berpelukan. Amboi rasanya.

Anak-anak juga sudah pada tidur semua. Lagi pula sudah lama juga kami berdua tidak menikmati waktu sesantai ini. Apalagi sekarang kepalaku lagi dielus-elus sama ibunya anak-anak. Uh double enaknya.

Sembari di elus-elus, waktunya cerita tentang kejadian tadi sore. Perihal Sunghyun yang cemburu sama pada adiknya. Karena Sunghyun menganggap perlakuan yang dia terima dari Sandeul berbeda ketika nunanya itu memperlakukan Minghyun.

Tapi ya,  kalau melihat Sunghyun mengamuk suka bikin perut ayahnya ini jadi sakit. Habisnya aku harus tahan ketawa. Dia lucu kalau sedang kesal begitu. Aigoo, kalau besar sepertinya Sunghyun cocok nih jadi pelawak. Hahaha.

Tapi ketika kami sedang berdiskusi soal anak-anak. Tiba-tiba aku merasakan rambutku dicabut paksa. "Aduh!" Kataku yang lantas reflek mengelus kepalaku sendiri.

"Sakit Ming"

"Kok rambutku dicabut~~~" kataku dengan manja.

Tapi alih-alih merespon ucapanku barusan. Eh, ibunya anak-anak malah bilang begini nih, "ih, Kyuhyun ada ubannya." Katanya.

Hah! Uban katanya!!!!

Aduh, tak terhitung ada berapa banyak tanda seru yang telah ku gunakan hari ini. Tadi Uban katanya...

Ah, mana mungkin aku kan masih muda. Masih seperti tujuh belas. Masih cocoklah buat ikut audisi jadi idol. Seperti itu tuh, idol kesukaanya Sandeulie nuna. Siapa tuh namanya, Exis, Bities, Enciti? Ah, molla. Aku cuma tahu boyband Super Senior saja soalnya.

Karena penasaran akhirnya ibunya anak-anak menyuruhku duduk dibawah. Sementara dia duduk diatas kasur. Lalu memeriksa rambutku. Apakah ada uban lain yang tumbuh atau tidak.

Tapi syukurnya dia bilang kalau ini bukanlah uban. Tapi hanya rambut yang rusak lantaran tidak cocok pakai shampoo. Tapi kok malah ujung-ujungnya dia cerewet soal aku yang tidak suka sama sayur.

Aigoo, memangnya aku ini anak-anak apa. Sampai diceramahi seperti ini. Kalau ibunya anak-anak begini persis sekali seperti gabungan antata Sunghyun dan Sandeul. Yang kalau bicara terus seperti kereta api. Tidak mau berhenti dan dipotong.

"Nde..."

"Nde..."

"Nde..."

Tapi biar aman sebaiknya aku iyakan saja deh semua perkataanya. Capek soalnya kalau mau perang lagi. Pokoknya apa kata Yang Mulia ratu. Cho Kyuhyun nurut saja deh.

Eh tapi sepertinya malam ini main 'perang-perangan' enak nih. Muehehehe. Aduh, istriku yang selalu menawan. Ketika ku kecup bibirnya yang tipis, dia langsung jadi malu-malu kucing.

"Awwrrrrr" Hehehe...

"Ming" Aku berbisik ditelinganya.

"Anak-anak sudah pada tidur kan?"

Lantas ibunya anak-anak pun mengangguk. Sudah tahu dengan apa yang akan terjadi nanti. Aih, saat mengangguk pun dia tampak malu-malu. Aku gemas sekali jadinya.

"Ya!" Dia berseru lalu memukul lenganku. Tapi tetap dengan nada yang begitu menggemaskan. Plus wajahnya yang merah merona.

Hehe, maaf. Suamimu yang tampan, baik hati, rajin menabung dan tidak sombong ini sangat bersemangat sih. Ah, lanjut lagi ah. Eits! Aku lupa mengunci pintunya. Ku kunci dulu biar aman serta tidak ada yang mengintip. Selamat malam semuanya.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181209.21:08
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang