Bed time story

617 160 83
                                    

Kalau kalian pikir setiap malam kami selalu dihiasi momen romantis dan olahraga ranjang. Maka kalian salah. Pasalnya hanya pasangan pengantin baru saja yang bisa mengisi malam-malam mereka dengan desahan gairah.

Tentu nya amat berbeda dengan kami berdua. Setiap malam adalah waktu paling tepat bagi kami untuk istirahat. Setelah seharian penuh kami berjibaku dengan segala urusan. Dari pekerjaan hingga anak-anak. Lelahnya itu loh tak terkira.

Makanya jangan salah sangka dulu. Tapi kami tak menampik kok. Kalau ada beberapa malam yang pasti akan kami habiskan dengan desahan gairah. Yang membara. Yang menggelora. Yang... ah, pokoknya malam yang penuh cinta kasih.

Tapi tidak dengan malam ini. Soalnya kami berdua sama-sama capek. Butuh tidur yang berkualitas. Sebenarnya aku mendengar sih ada suara ketukan pintu. Tapi aku pura-pura sudah tidur saja. Soalnya malas mau beranjak dari kasur.  Lelah jiwa, lelah fisik aku tuh.

"Kyu, buka pintunya"

Sungmin yang sudah mau terlelap merengek kepada ku. Dan aku hanya diam saja. Rasanya juga malas sekali sih untuk sekedar mengeluarkan suara.

Ketukan di kamar kami terdengar semakin keras. Hingga akhirnya membuat Sungmin terpaksa bangun. Mungkin karena kesal padaku, makanya sebelum berdiri Sungmin masih sempat-sempatnya memukul bokong ku.

'Plak' Tak sakit sih. Cuma gatal saja.

"Ck" Dia berdecak lalu berkata, "aish!" Wah beneran kesal dia pada ku. Hehe maaf ya Ming. Ujar ku dalam hati.

Dan waktu ibunya anak-anak membuka pintu. Aku mendengar suara jeritan Sandeul. Si cantik itu mengaku jika melihat laba-laba di kamarnya. Lalu ibunya pun menenangkan. Karena Sandeul takut untuk tidur sendirian, makanya si cantik ku itu meminta untuk tidur di kamar kami.

Lalu aku juga dengar suaranya si gembul. Eh, bukan. Maaf aku salah sebut. Si jagoan kecil ku maksudnya. Soalnya belakangan ini Sunghyun rada sensi kalau dirinya di panggil gembul. Uh, padahal kan aku suka julukan itu tersemat padanya.

"Umma" Si gembul memanggil ibunya. Ups! lupa lagi. Jagoan kecil maksud ku.

"Kenapa Sunghyunie?" Tanya ibunya.

"Mo bobo tama umma juga. Minyun yang ngajak"

"Iya umma. Mao ikutan una juga. Mao bobo tama umma. Tama appa. Boleh ya"

Pasti deh saat ini si bungsu sedang beraegyo di depan ibunya. Tuh, buktinya ibunya anak-anak langsung menutup pintu dan memperbolehkan mereka bertiga masuk.

Aku yang masih betah memejamkan mata pun merasakan ranjang ku bergerak-gerak. Ulah dari rucil-krucil ku itu pasti.

"Umma mo bobo di peluk umma"

"Aigoo, Minghyunie mau bobo di peluk umma. Sini sini sayangnya umma. Bobo ya. Baca doa dulu yuk"

Mendengar disuruh ibunya membaca doa sebelun tidur pun anak-anak langsung menurut. Dan setelah acara berdoanya selesai. Aku merasakan pergerakan 'brutal' di samping ku.

Ini ulah Sandeul dan Sunghyun yang berebut tempat. Oke, aku pun mengalah dan menggeser badan ku ke pinggir ranjang. Tapi tampaknya masih kurang lebar untuk mereka berdua.

Ndusel sana, ndusel sini. Haduh. Tidak bisakah mereka berdua tenang. Seperti Minghyun dan ibunya mereka yang sudah tertidur dengan cepat. Sangking capeknya mungkin.

"Una getel dong. Cuyun tempit nih"

"Ih, udah lo Sunghyunie. Nuna mepet ke umma nih"

Aigoo T_T rasanya mau menangis. Tak bisakah mereka berdua tidur dengan tenang. Aku selaku ayahnya mereka jadi susah tidur lelap nih. Mau bersuara, tapi kok rasanya berat sekali. Kadung lelah...

Tak berapa lama suara Sandeul tak terdengar lagi. Oh sudah tidur rupanya dia. Nah tinggal Sunghyun nih. Yang masih rusuh. Geser sana. Geser sini. Dan sekarang kakinya berada di ketiak ku. Ini tuh bagaimana ceritanya coba?

Aku baru mau akan membuka mata. Kalau saja Sunghyun tidak mengubah posisi nya lagi dan mengeluh sempit. Oke deh, aku mengalah. Aku bergeser lagi semakin ke tepi. Hingga akhirnya karena tidak sengaja di tendang Sunghyun. Aku pun jatuh.

Duh!

Apesnya aku malam ini.

Dengan mata sayu dann berat aku mencoba melihat. Buram kelihatanya. Soalnya aku sedang tidak pakai kontak lensa atau pun kacamata.

Langkah ku lunglai. Ketika ku bawa diri ku menuju sofa panjang yang berada di kamar ku. Eh, sebentar lupa ambil selimut. Yah, harus memutar lagi buat ambil selimutnya di lemari.

Ah, sudah lah ku putus kan untuk langsung tiduran di sofa saja. Keburu ngantuk. Tapi baru saja mau menyamankan diri. Tiba-tiba aku di kejutkan oleh Sunghyun.

"Bobo nak udah malem" Ujar ku dengan suara serak serak basah.

"Mao tama appa" Ujarnya lalu meringkuk dia dalam pelukan ku.

Dengan mata terpejam dan tanpa suara, aku pun mendekap Sunghyun sembari mengelusi punggungnya. Supaya tidurnya nyaman dan lelap.

"Zzzzzzzzzzzz"

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180310.22:26
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang