Night story

564 163 86
                                    

Aduh, si gembul Sunghyun sakit perut. Rasanya melilit nih. Gara-gara tadi kebanyakan makan coklat dan es krim. Jadinya makan nasi cuma sedikit. Tapi lauknya yang banyak. Belum lagi cemilan yang lainnya.

"Uh~" Sunghyun meremat lagi perutnya yang sakit.

"Hyungnim kenapa?" Tanya ayahnya.

"Takit pelut" Jawab si gembul sembari meringis.

Mendengar hal tersebut lantas membuat ayahnya mulai panik. Kemudian disuruhnya si gembul itu berbaring di sofa.

"Sebentar ya appa ambilkan minyak telon dulu" Ayahnya takut kalau Minghyun masuk angin nih. Tidak tahu saja kalau Sunghyun sakit perutnya bukan gara-gara angin. Tapi gara-gara kebanyakan makan.

Sunghyun menuruti apa kata ayahnya untuk berbaring di sofa. Ayahnya pun tak lama datang dengan membawa minyak telon. Lalu dioleskannya minyak tersebut ke perut gendutnya Sunghyun.

"Uh, ndut nya pelut Hyungnim" Komentar ayahnya.

"Hehe" Dibilang gendut Sunghyun jadi malu. Berbeda kalau dibilang gembul. Dia pasti akan ngambek. Padahal gendut sama gembul apa bedanya?

"Masih sakit perutnya?" Tanya ayahnya lagi.

"Iya" Cicit Sunghyun sembari meringis. Apalagi ketika melihat bocah itu tidak tenang. Guling ke kiri dan kanan. Lalu sekarang dia memilih untuk menungging.

Aduh, ayahnya jadi cemas takut Sunghyun kenapa-napa. Ayahnya itu bahkan memanggil ibunya Sunghyun yang sedang menidurkan si bungsu dengan berteriak. Sudah bersiap mengambil kunci mobil untuk membawa Sunghyun ke dokter.

Tapi belum juga kunci mobil diambil. Si gembul Sunghyun tampak menghela napasnya lega. Setelah ada bunyi 'Duuuuuuuut' yang panjang terdengar yang berasal dari gas di perutnya.

"AIGOO!!!"  Ayahnya Sunghyun otomatis langsung menutup hidung. Kentutnya Sunghyun bau sekali.

Tapi anehnya ibunya Sunghyun biasa saja tuh. Karena memang sudah biasa dengan hal begini.

"Aigoo, Sunghyunie itu sakit perut karena kebanyakan makan appa" Ujar ibunya yang kemudian menuntun si gembul untuk ke pergi ke toilet.

"Uh, dasar bikin cemas saja" Ujar ayahnya mengelus dada.

"Ih, bukan Sunghyunie yang bikin cemas. Tapi appa aja yang lebay" Celetuk Sandeul dengan suara bindeng. Karena hidungnya dia jepit dengan jari.

"Iya tah?" Tanya ayahnya.

"Iyah" Jawab Sandeul yang lalu melenggang pergi ke kamarnya.

"Appa~" Eh, Sandeul pergi si bungsu datang. Dengan wajah kuyu dan rambut berantakan.

"Umma mana?" Tanyanya dengan mata yang masih setengah terpejam. "Minyun mau bobo~" Ujarnya kembali. Kasihan, pasti tadi tidurnya belum benar-benar pulas.

"Aigoo, uri Minghyunie mau bobo. Sini sama appa nak. Umma lagi nemenin hyung di toilet. Uh, bauuu. Ayo, sama appa dulu ya nak." Dan dibawanya si bungsu itu ke kamar.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181108.20:37
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang