Aduh! Perutnya Minghyun rasanya enggak enak banget nih. Rasanya melilit gitu. Uh! Minghyun meremat perutnya lagi. Balita itu bergerak gelisah dari tempat duduknya.
Rasa-rasanya sebentar lagi Minghyun mau... 'pesss'
"Oops" Minghyun menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Kaki balita itu juga semakin merapat. Dia enggak sengaja loh tadi buang anginnya. Untung cuma pess coba kalau bunyinya,
'Bruuut'
Aduh! Gimana nih?
"Oops!"
Minghyun barusan buang angin lagi. Dan kali ini bukan pess yang tanpa suara tapi pess yang bunyinya bruuut. Gara-gara tadi pagi sarapan pakai telur rebus sih ya.
Ya habis gimana, Minghyun kan suka sekali sama telur rebus. Makanya dia makan dua. Tapi dampaknya ya sekarang. Perutnya jadi tidak enak.
"Minyun bawu ya" Dan membuat ruangan jadi bau juga. Kan kasihan Hyung dan teman sekelasnya.
"Maap ya yuung, tadi Minyun duut" Katanya menirukan suara buang anginnya dan sembari ia menutup hidungnya juga.
"Iya bau, hem... bau!" Kata teman-teman sekelas juga.
Mereka berdua tuh sedang ada di kelas sekarang. Sedang asik untuk mewarnai gambar binatang.Tapi di tengah-tengah kegiatan mereka, Minghyun tiba-tiba membuat bau seisi kelas karena dia buang angin.
Ibu guru bahkan sampai membuka jendela lebar dan menyemprotkan pengharum ruangan. Karena khawatir lantas ibu guru pun menghampiri Minghyun yang menunduk merasa tidak enak.
"Minghyunie perutnya tidak enak ya? Minghyunie butuh ke toilet?"
Ibu datang lalu menawarkan Minghyun ke toilet. Tapi kenapa ketika ibu guru bilang kata toilet, kok mukanya Minghyun jadi pucat begitu ya...
"Ndak bu gulu. Maapin Minyun tadi ndak tengaja duut. Jadi bawu deh" Minghyun menyesal, lalu meminta maaf pada semuanya.
"Yasudah, tidak apa-apa. Tapi kalau Minghyun mau ke toilet bilang sama ibu guru ya. Jangan di tahan"
"Ndee"
Meskipun si bungsu keluarga Cho itu sudah bilang iya. Namun sejujurnya Minghyun butuh ke toilet. Soalnya perutnya mulas dan ingin buang air besar. Tapi...
"Tatut" Lirih Minghyun menatap ujung sepatunya.
Minghyun mau bilang sama hyungnya juga tidak berani lantaran Sunghyun lagi asik mewarnai harimau di bukunya.
"Eh, Yuung halimau na tan butan pin. Tapi cotat tama tuning"
Iya nih, Sunghyun aneh ih. Mana ada harimau warnanya pink begitu.
"Iya tah?" Sunghyun jadi sangsi. Ah, tapi biarlah, "Cuyun tuta walna pin tih. Jadi walna pin aja deh" Katanya seenak hati.
Iya deh, terserah Hyungnim aja. Minghyun yang pengertian itu cuma mengangguk saja lalu kembali melanjutkan kegiatan mewarnainya.
Eh, tapi...
Aduh!!!
Perutnya mulas lagi nih. Sepertinya Minghyun beneran ingin buang air besar deh. Tapi sekali lagi dia tidak berani takut ke toilet. Kan tidak ada ibunya dan tuweek tuweek yang menemani.
Jadi Minghyun kudu gimana dong?
Tahan, tahan, dan tahan. Dirinya cuma bisa menahannya sampai jam pulang sekolah yang sebentar lagi selesai. Hingga pada akhirnya Minghyun tak kuat lagi nih.
Dan tahu-tahu ketika dirinya dan Sunghyun sedang berjalan ke luar kelas. Minghyun pup di celana...
"Uh, bawu... Minyun duut lagi ya?"
"Hehe, iya Yuung maap ya..."
Sunghyun kira adik kembarnya buang angin lagi. Makanya dia santai-santai saja. Tidak tahu kalau saat ini adiknya tengah ketar ketir. Jalannya geal geol, lantaran di celananya terasa ada yang mengganjal. Dan ketika mereka berdua masuk mobil baru deh Minghyun ngaku kalau dia ternyata pup di celana.
Ibunya sudah curiga sih dari tadi ketika melihat cara jalannya Minghyun.
"Minghyunie" Ibunya memanggil secara halus.
"Inget enggak dulu umma pernah bilang apa?"
"Talo mau pup bilang ke ibu gulu" Jawab si bungsu dengan kepala tertunduk.
Oh iya saat ini mereka sedang berada di toilet sekolah. Buru-buru ibunya membawa Minghyun untuk di bersihkan disana. Dan untungnya lagi ada baju salinan anak-anak yang selalu tersimpan di mobil.
"Tapi kok tadi enggak bilang dan malah pup di celana?"
"Tatut umma..." Cicit Minghyun.
"Loh kok takut? Kan toiletnya tidak menyeramkan... tuh lihat uwah... bagus ya toilet di sekolahnya Minghyunie" Ibunya coba membujuk lagi namun si bungsu tetap merasa takut walaupun toiletnya sebagus apapun.
"Tatut umma" Minghyun sudah mau menangis tuh. Wah, jadi gawat nih. Sekarang ibunya yang malah ketar-ketir."Cup cup cup. Kesayangnnya umma, uljima... Minghyunie enggak salah kok. Tapi lain kali kalau mau pup bilang ya. Jangan di tahan. Kalau takut?"
"Tan ada Cuyun! Iya tan umma, iya tan!!!" Sunghyun tiba-tiba nongol dari pintu toilet. Si sulung itu padahal sudah di suruh ibunya untuk menunggu di depan.
Tapi Sunghyun bilang dia mau berjaga saja deh. Untuk menemani Minghyun yang ternyata masih pengen pup. Yah meskipun bau tapi Sunghyun tidak mau adiknya takut lagi kalau ke toilet.
"Maap ya yuung bawu"
"Dantana" Kata Sunghyun yang suaranya sengau karena dia menutup hidungnya.
Astaga. Ibunya yang melihat kelakuan si kembar cuma bisa tersenyum sembari menahan bau juga seperti keduanya.
"Minghyunie sudah belum nak?"
"Belom" jawab si bungsu sembari mengedan.
Uh! Bau....
.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180703.13:37
.
.
.
See ya^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
Life (season 2)
FanficKisah lanjutan dari kehidupan Kyumin yang semakin matang menjadi orang tua dari ketiga bocah yang sudah tumbuh besar. Si cantik Sandeul yang makin centil sama Baro oppa dan si kembar yang makin aktif. Tingkahnya makin membuat orang tua mereka jadi t...