Belajar mandiri

493 155 55
                                    

"Umma jepit rambutnya Sandeul menghilang" Si cantik Sandeul mengadukan hilangnya jepit rambut miliknya. Padahal sudah dia cari kemana-mana sampai kamarnya berantakan. Tapi tak ketemu.

"Loh memangnya pergi kemana? Kok bisa hilang" Ibunya merespon keluhan Sandeul dengan santai.

"Ih, umma loh. Sandeul beneran ini lagi cari jepit rambutnya. Malah bercanda" Sahut Sandeul yang cemberut.

Melihat si cantik sudah pasang ekspresi begitu lantas membuat ibunya gemas. Lalu menjawil pipi gadis cilik tersebut.

Ibunya pun diam tanpa kata saat masuk ke dalam kamar Sandeul. Berantakan. Kamar si cantik itu bak kapal pecah. Lalu ibunya tiba-tiba membungkuk melongok ke kolong kasur. Membantu Sandeul mencari jepitnya yang katanya hilang.

"Ini jepitnya" Jepitnya bersembunyi di bawah kolong kasur ternyata.

"Uwah, ketemu" Sandeul nyengir lalu langsung memakai jepit tersebut di rambutnya agar tidak hilang lagi. Ibunya hebat. Selalu tahu letak barangnya yang dikira hilang.

"Habis ini bereskan kamarnya ya nuna!" Perintah ibunya.

Namun bukannya patuh tapi gadis cilik itu tampak sedang cari alasan. Mau menghindar. Dia paling malas kalau disuruh membereskan kamar.

"Umma~" Panggil Sandeul.

"Udah jam lima. Waktunya purincess sopi mulai. Sandeul enggak mau ketinggalan" Cho Sandeul yang menghabiskan separuh waktunya untuk nonton tv.

"Nuna" Ibunya menegur.

"Beresin kamarnya dulu baru boleh nonton tv..Arachi"

"Umma, kan ada bibi Kim. Minta tolong bibi saja" Sandeul mencoba bernegosiasi.

Namun ibunya menggeleng.

"Kan ini kamarnya Sandeul masa bibi Kim yang surug beresin. Lagi pula Sandeulie nuna kan sudah besar. Harus bisa membereskan kamarnya sendiri. Malu ih, masa udah gede masih umma atau bibi Kim yang beresin" Ibunya memberi nasehat.

"Tapi umma~~" Andalannya Sandeul adalah merengek.

"Pilemnya udah mau mulai. Sandeul enggak mau ketinggalan"

"Kan bisa nonton tayangan ulangnya. Lagian beresin kamar enggak lama nak" Ujar ibunya.

Sandeul makin cemberut. Apalagi ketika ibunya tidak bergeming dari sana. Menunggu Sandeul sampai ia bergerak untuk membereskan kamarnya.

Bagi ibu tiga anak itu penting jika Sandeul diajarkan untuk mandiri. Seperti membereskan kamarnya sendiri, salah satunya. Jadi Sandeul tidak akan bergantung pada orang lain. Dia juga akan mengerti tentang kebersihan dan kerapihan.

"Ayok beresin kamarnya. Umma bantuin"

"Uh, umma~~" Sandeul merengut.

"Nuna" Tegur ibunya lagi, " jadi anak perempuan itu tidak boleh malas. Harus selalu rajin dan bersih. Masa kamar cantiknya umma berantakan. Aigoo, ada semut di lantai" Kebiasaannya Sandeul nih kalau makan cemilan pasti dibawa ke kamar. Atau dia makam cemilannya sembari belajar. Bekasnya yang tidak langsung dibersihkan jadi dirubungi semut deh.

"Masa cantiknya umma jorok sih... malu nak. Kamarnya Baro oppa aja bersih dan wangi loh"

Hem, memang sih. Dirinya dan Baro terbalik. Padahal Baro itu anak laki-laki tapi kamarnya. Rapih sekali. Bahkan ketika tidur pun sprei dan selimutnya tetap rapih. Beda sama Sandeul.

"Hah..." Si cantik malu tuh.

"Iya iya, ini Sandeul beresin deh" Katanya setengah ikhlas. Ogah-ogahan.

Tapi biarlah pikir ibunya. Yang penting Sandeul mau membereskan kamarnya sendiri. Meskipun dengan sedikit paksaan. Tapi tak apa, pelan-pelan agar nanti terbiasa.

"Nah kalau rapih begini kan enak dilihatnya. Nuna juga tidurnya enak kan. Kamarnya bersih" Ujar ibunya lalu mengelus kepalanya Sandeul. Memberi pujian karena dia sudah bekerja keras. "Pintar deh nuna mau membereskan kamarnya sendiri"

"Besok-besok harus lebih rajin lagi. Oke nuna."

"Oke" Jawab Sandeul sembari sesekali melirik jam. Sudah lebih dari lima belas menit. Dia kelewatan film kartun favoritnya. Oh tidak!

Katakanlah Sandeul berlebihan. Namun itu wajar sih, untuk ukuran anak seumurannya. Sandeul itu masih delapan tahun. Dan tv adalah hidupnya.

"Sudah boleh nonton tv?"

"Boleh. Tapi ingat ya, paling lama satu jam"

Oh! Bahkan sekarang pun menonton tv dibatasi.

"Jaga jarak pandang ya nuna. Nontonnya jangan terlalu dekat!"

"Iya Umma"

Ibunya Sandeul yang selalu bawel. Tapi bawelnya juga demi kebaikan semua kok.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20182210.17:49
.
.
.
See ya^^


Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang