Main rumah-rumahan

833 175 197
                                    

"OPPA!"

"Oppa abis ini main rumah-rumahan yuk. Nanti oppa yang jadi appanya terus Sandeul jadi ummanya dan boneka dinosaurusnya jadi anak-anak kita hihihi" Sandeul malu tuh mukanya sampai memerah begitu.

Tapi ekspresinya Sandeul yang merah merona itu berbanding terbalik dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Baro. Bocah lelaki keluarga Kim itu terlihat bosan dan lelah.

Iya, memang benar. Aslinya tuh Baro sudah lelah karena seharian ini dia menemani Sandeul bermain. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak Baro turuti kemauannya nanti Sandeul menangis.

"Kenapa oppa, oppa enggak suka ya kita main rumah-rumahan?" Tuh lihat mukanya Sandeul yang tadinya merona malu jadi berubah kecewa seperti itu.

"Bukan enggak mau Sandeulie, tapi masa anaknya dinosaurus. Kita kan manusia" Jawabnya asal.

"Loh kan oppa sukanya sama dinosaurus" Ucap Sandeul.

Memang iya sih. Baro itu dari kecil suka sama dinosaurus. Bahkan pernah bercita-cita ingin jadi penggali fosil dinosaurus. Tapi kata ayahnya lebih enak jadi astronot. Soalnya bisa keluar angkasa dan jika beruntung bisa melihat UFO. Ah, sebaiknya kita abaikan saja cita-citanya Baro yang barusan.

"Oppa~" Panggil Sandeul lagi, "Oppa bosen ya main terus sama Sandeul? Capek ya?"

"Bukan, bukan begitu. Aku enggak capek kok-"

"Bohong, itu buktinya oppa diam aja dari tadi. Dari tadi Sandeul ajak main jawabannya cuma hem, iya, nde... hah..." Sandeul menghela napasnya kecewa.

Duh! Baro jadi serba salah.

Memang sih dia lelah. Tapi ketika melihat Sandeul jadi kecewa begitu dirinya jadi merasa tidak enak. Karena kan memang Baro sendiri kan yang mau menemani Sandeul. Lantaran hari ini adalah jadwal check up rutinnya Sandeul di Rumah Sakit.

Jadi ceritanya tadi siang sepulang sekolah. Baro diajak ibunya mampir dulu ke Rumah Sakit. Untuk menjenguk anak murid ibunya yang dirawat disana. Eh, tidak sengaja mereka bertemu dengan ayahnya Sandeul.

Yasudah deh ketika Sandeul melihat ada Baro oppa disana, gadis kecil itu jadi riang. Dan karena melihat hal tersebut, ayahnya Sandeul jadi meminta Baro untuk menemani mereka.

Baro sih mau saja. Apalagi ibunya Baro yang langsung kasih izin kepadanya serta memberikan petuah agar menemani Sandeul selama disana. Soalnya baik Baro maupun ibunya tidak ingin melihat Sandeul kecewa atau sedih.

Apalagi ketika Baro melihat darahnya Sandeul berulang kali diambil oleh dokter. Duh! Baro kan jadi takut. Tapi anehnya Sandeul sama sekali tidak takut atau mengeluhkan sakit. Malah Sandeul yang menenangkan ayahnya yang sudah mau menangis karena melihat itu. Dan dia bilang, "Gwancanha appa. Enggak sakit kok kayak di gigit semut hehe" Senyumnya meringis menahan sakit.

Karena itu Baro jadi tidak tega untuk menolak. Dan disinilah Baro sekarang. Pulang dari Rumah Sakit dia jadi terjebak lagi di rumah keluarga Cho. Mana tadi ayahnya menelpon kalau bakal menjemputnya agak malam.

Duh!

Baro kangen kamarnya nih, dia mau santai-santai dikamarnya sembari membaca buku, bermain game, atau mewarnai buku bergambar dinosaurus.

"Oppa kok diam aja? Oppa capek ya?"

"Oh?" Baro keasyikan melamun rupanya. Sadar-sadar sudah melihat raut kecewanya Sandeul lagi.

Bocah lelaki keluarga Kim itu pun tak sengaja melirik ke tangannya Sandeul. Ada bekas suntikan yang di tempeli plester merah jambu disana.

"Sandeulie enggak capek?" Tanyanya balik.

"Capek sih, Sandeul ngantuk sebenernya oppa. Tapi-"

"Loh kalau ngantuk kenapa enggak tidur malah main terus dari tadi?"

"Kan ada oppa. Masa Sandeul tinggal tidur. Nanti oppa main sama siapa. Adik-adik juga lagi tidur siang" Jawabnya.

Duh Sandeul!

"Oppa jadinya mau main apa? Kalau rumah-rumahan enggak mau? Terserah oppa deh mau main apa. Oppa yang pilih"

Hah, mendengar itu membuat Baro menghela napasnya. Lalu akhirnya bocah lelaki keluarga Kim itu bilang, "Kita main rumah-rumahan saja. Aku jadi appa, Sandeulie jadi umma, dan boneka dinosaurusnya jadi anak-anak. Tapi ceritanya kita harus ajak dino- eh salah, anak-anak buat tidur siang" Ujarnya.

Mendengar Baro oppanya mau diajak main rumah-rumahan pun langsung membuat raut wajah kecewa Sandeul menjadi sumeringah kembali. Dia menggangguk berkali-kali lalu langsung mengambil selimutnya Sunghyun yang selalu ada di sofa ruang TV untuk di gelarnya di atas karpet.

Dan kemudian si cantiknya Cho Kyuhyun itu pun mulai menyusun deretan boneka dinosaurus disana. Dan menyuruh Baro untuk ikut berbaring juga.

"Udah oppa. Ayo, ayo nyanyiin lagu biar anak-anak bobo" Pinta Sandeul yang sudah mulai bermain.

Baro pun menurut lalu berbaring di samping boneka dinosaurus berwarna kuning itu. Jadi posisinya Sandeul dan Baro sama-sama di pinggir sementara 'anak-anak' mereka ada di tengah.

"Nina bobo-"

"Siapa Nina?"

Baru juga Baro mau mulai bernyanyi tapi Sandeul tiba-tiba mengintruksinya dengan pertanyaan lagi.

"Anak-anak kita kan namanya Popo, Pipi, dan Pupu" Kata Sandeul lagi. "Siapa Nina, oppa selingkuh ya?"

Huh ya ampun! Baro pun memutar bola matanya. Sandeul tuh kebanyakan nonton drama orang dewasa deh. Kan memang lirik lagunya seperti itu Sandeul. Baro berusaha tetap tenang.

"Masa sih oppa? Sandeul enggak tahu. Hehe" Sandeul pun menyengir.
"Jadi bobo enggak? Anak-anaknya sudah ngantuk loh" Ujar Baro mengalihkan topik mencoba ikut bermain juga.

"Oh iya, Sandeul lupa. Mianhae popo, mianhae pipi, mianhae pupu. Op- salah, Yeobo ayo nyanyikan lagu lagi" Ujar Sandeul.

Baro pun berbaring lagi ditempatnya semula. Lalu mengambil napas panjang sebelum mulai bernyanyi.

"Popo bobo, Pipi bobo, Pupu bobo, kalau tidak bobo-"

"Kok Sandeulnya enggak disebut juga?" Sandeul mah protes aja. Kapan bobo nya kalau protes terus...

Menghela napasnya lagi lalu Baro mulai bernyanyi dari awal.

"Popo bobo, Pipi bobo, Pupu bobo, Sandeul-"

"Yeobo dong oppa, jangan panggil Sandeul. Kan kita lagi main rumah-rumahan!"

Sabar Baro, sabar... Kata ayahnya orang sabar disayang Tuhan.

"Arasseo, mianhe..." Ujar Baro lalu mulai bernyanyi lagi.

"Popo bobo, Pipi bobo, Pupu bobo, Yeobo juga bobo, kalau tidak bobo digigit nyamuk"

Cukup lama Baro bernyanyi sampai akhirnya dia pun ikut tertidur juga seperti Sandeul yang ternyata sudah tidur lebih dulu bersama Popo, Pipi, dan Pupu.



.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180731.18:19
.
.
.
A/n: Bagi pembaca baru (selamat datang) yang bingung kenapa Sandeul musti check up ke RS. Silahkan kepoin Life season satu (itupun kalau minat baca XD). Dan untuk kalian yang kangen sama Badeul semoga ceritanya menghibur.
Jangan lupa feedbacknya^. Vote, Comment, Follow, Share, juseyo-xoxo. Jangan lupa juga untuk baca cerita ku yang lainnya.
.
.
.
See Ya^^





Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang