Nuna Nakal

1.1K 193 111
                                    

" Tangan ke atas, tangan ke samping, tangan ke depan, duduklah yang rapih. Ish! Sunghyunie duduk dong yang rapih kayak Minghyunie. Enggak boleh loncat-loncat melulu"

Hari ini tuh ceritanya Sandeul lagi berperan sebagai guru TK buat kedua adik kembarnya itu. Setelah pulang dari sekolah, ketiga krucil itu diajak ayahnya ke mall untuk membeli perlengkapan sekolah yang baru.
Mulai dari alat tulis, tas, sepatu, bahkan sampai kaus kaki, kotak bekal dan botol minum pun semuanya baru. Tak terkecuali Sandeul yang juga minta di belikan yang baru seperti kedua adiknya.

Kyuhyun memang sengaja khusus meluangkan waktunya sebelum kembali ke kantor demi menemani ketiga krucilnya untuk membeli peralatan sekolah mereka. Dan membiarkan mereka memilih sendiri. Supaya mereka bisa lebih semangat serta senang sekolahnya nanti.

Dan ketika sampai di rumah, si bungsu Minghyun yang sudah tak sabar menggunakan alat gambarnya pun langsung mencoba semua warnanya di kertas gambar.

Begitu juga dengan si sulung Sunghyun yang rupanya sudah tidak sabar menjajal makan dari kotak bekal barunya. Jadi begitu pulang langsung deh, balita itu merengek pada ibunya minta di buatkan bekal yang isinya nasi dengan lauk sosis dan telur gulung.

"Sunghyunie kalau masih lompat-lompat begitu nanti enggak jadi istirahat nih kita. Enggak jadi makan siang!" Sandeul mengancam Sunghyun dengan mengambil kotak bekalnya.

Melihat kotak bekalnya di rebut sang nuna sontak membuat Sunghyun merengut. Tak sampai satu menit, balita itu pun mulai menangis.

"Eh, Nuna tidak boleh membuat adiknya menangis" Tegur ibunya ketika datang untuk memberikan segelas susu untuk mereka.

"Una natal umma T_T" Kata Sunghyun yang mengadu pada ibunya.

"Ih! Orang Sunghyunie yang nakal. Kan ibu guru suruh duduk yang rapih tapi Sunghyun malah lompat-lompat. Enggak mau diem" Ujar Sandeul yang menunjuk dirinya sebagai ibu guru.

"Tuh lihat Minghyunie anteng. Duduknya rapih" Tunjuk Sandeul pada si bungsu yang masih duduk dengan tangan melipat di meja. Tapi sesungguhnya Minghyun kok lebih kelihatan duduk dengan tegang ketimbang duduk dengan rapih sih...

Mendengar dan melihat hal tersebut tak pelak membuat ibu tiga orang anak itu jadi berpikir jika si kembar juga musti di ajarkan kedisplinan. Apalagi mereka sebentar lagi mau sekolah TK kan. Terlebih lagi si sulungnya itu adalah tipe anak yang aktif dan cengeng. Kan bisa gawat nantinya. Kalau dikit-dikit dia menangis.

Jadi berawal dari permainan sekolah-sekolahan si kembar dengan nuna mereka. Sungmin jadi berpikir mengapa tidak sekalian saja dia membuat semacam permainan simulasi 'bermain sekolah pura-pura' yang tujuannya sebagai latihan sebelum mereka sekolah sungguhan.

Sekalian juga untuk penyesuaian jadwal sehari-hari si kembar. Lantaran masa-masa prasekolah tentu punya ritme yang berbeda dengan TK kan.  Dan otomatis jadwal mereka pasti berubah ketika  masuk sekolah nanti.

Mulai dari jadwal tidur, bangun tidur, dan sarapan yang berpatokan pada jam masuk sekolah. Maka dari itu Sungmin harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal mereka berdua. Dulu Sandeul juga dilatih seperti itu.

Bedanya Sandeul adalah anak perempuan. Jadi sifatnya lebih penurut. Palingan dia hanya ngambek atau ribut soal pita rambut dan kaus kaki berenda saja. Lain dengan si kembar yang semuanya di ributkan.

"Umma, Umma, maem na Cuyun itu!!" Ujar Sunghyun yang kini malah naik kursi agar bisa menggapai kotak bekal yang di angkat Sandeul tinggi-tinggi.

"Sunghyunie hyung! Tidak boleh naik kursi seperti itu nak. Tidak sopan! Tegur wanita kelahiran Januari tersebut.

Sementara ibu dan kedua kakaknya sedang sibuk disana. Di lain pihak si bungsu Minghyun masih betah tuh duduk dengan rapih. Bahkan bekal dan susunya belum dia sentuh sama sekali.

Alasannya karena sang nuna yang berperan jadi ibu guru belum membolehkannya untuk makan. Kan tadi cuma disuruh duduk rapih. Lagian juga Minghyun ingat kata ayahnya kalau di sekolah itu kita harus menuruti perintah ibu guru.

"Nuna! Kembalikan bekalnya Sunghyunie sayang!" Ibunya berseru ketika sekarang Sandeul malah berlari menjauh. Duh! Nuna kenapa pakai bawa lari kotak bekalnya Sunghyun sih...

"Ih, enggak mau! duduk yang rapih dulu dong Sunghyunie! Kan Sandeulnya lagi jadi bu guru sekarang. Jadi musti nurut" Sandeul menolak sembari mendekap kotak bekal bergambar tokoh superhero Power Rangers itu di dadanya.

"Huwee Umma maem na Cuyun TT"

DUH!!!

.
.
.
Fin
.
.
.
Sign
hyejinpark©
20180617.09:57
.
.
.
See Ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang