Insiden karet rambut

467 148 90
                                    

"Kyu lihat karet rambut ku tidak?" Tanya ibunya anak-anak yang sedang berada di dalam kamar mandi.

"Tidak" Jawab ku dengan suara yang agak keras agar terdengar.

"Bohong! Masa Kau tidak tahu. Ayo kembalikan!" serunya dari dalam kamar mandi.

"Hah?"

Kembalikan apaan? Aku jadi bingung. Kenapa tidak ada angin tidak ada hujan. Kok malah jadi aku yang dia tuduh menyembunyikan karet rambut miliknya. Aigoo, ibunya anak-anak nih kadang-kadang deh...

"Loh kok jadi aku sih Ming. Aku mana tahu" Aku membela diri.

Tapi tampaknya ibunya anak-anak ini masih kekeh dan menganggap jika aku menyembunyikan karet rambut miliknya.

'Brak'

Suara bantingan pintu kamar mandi terdengar. Aku yang sedari tadi sedang sibuk memperhatikan grafik saham pun otomatis jadi kaget. Hampir saja aku terjungkal dari tempat duduk ku.

Ibunya anak-anak lalu berdiri di hadapan ku. Masih dengan tubuh terlilit handuk dan rambut sebahunya yang tergerai agak basah.

"Jangan bohong. Aku tahu pasti Kau kan yang sembunyikan. Kemarin aku melihat Kau main sama salon salonan lagi sama Sandeul" Ujarnya sembari berkacak pinggang.

Apa katanya barusan? Buat apa juga aku menyembunyikan karet rambut miliknya. Lagi pula kemarin aku juga tidak pakai karet rambut apapun. Sandeul hanya memakaikan masker untuk wajah ayahnya yang sedang berjerawat ini. Mana ada aku pakai karet rambut segala. Ih, istriku ini kadang aneh deh. Kesal nih aku jadinya!

"Ming!" dia nyolot, aku pun jadi ikutan nyolot. "Jangan sembarangan ah. Ya mana aku tahu dimana karet rambut mu. Lagian kan Kau yang pakai. Masa yang dituduh aku!"

Tapi lagi-lagi ibunya anak-anak masih curiga. Oh! Tidak matanya memincing. Penuh selidik. Kalau lagi debat begini pasti aku yang kalah dan dia yang menang.  Duh! Nasib, nasib.

"Jangan bohong" Katanya lalu celingak-celinguk menggeledah diriku.

"Pasti dikantong mu kan" Dia menggeledah kantong celanaku.

Astaga Tuhan!!! Ingin rasanya ku berteriak!!!

Ampun deh rasanya. Sudah berapa kali sih aku bilang kalau aku tidak tahu menahu dimana keberadaan karet rambutnya itu. Tapi ibunya anak-anak masih saja tidak percaya. Huh, sampai kesal aku.

Tapi kalau kalian berada di posisi ku saat ini mau marah pun percuma. Aku cuma bisa diam dan sabar. Serta menunggu sampai dia selesai menggeledah ku. Habisnya mau membela diri pakai bukti apapun toh ya dihadapannya aku selalu salah. Karena peraturan dalam berumah tangga adalah yang pertama istri selalu benar dan yang kedua kalau istriku salah kembali lagi pada peraturan pertama.

"Tuh kan benar tidak ada padaku" Ujar ku ketika ibunya anak-anak tak menemukan apa yang ia cari.

Akhirnya dia pun menyerah. Tapi dengan masih pasang wajah galak, ibunya anak-anak lalu bilang, "awas ya kalau bohong" Katanya lalu masuk lagi ke kamar mandi.

"Ck"

Lagian karet rambut juga dia yang pakai. Kenapa jadi malah aku yang disalahkan. Pakai mengancam segala. Aigoo, aku cuma bisa geleng kepala melihat tingkahnya yang kadang absurd itu.

"KYUUUU"

Nah loh, kenapa lagi ibunya anak-anak. Baru juga sebentar masuk ke kamar mandi. Dia sudah memanggilku lagi dengan berteriak.

'BRAK'

"Astaga, kaget aku"

Jantung ku hampir saja copot ketika mendengar suara gebrakan pintu kamar mandi. Lalu masih sama seperti tadi, ibunya anak-anak yang masih tapian handuk berlari mengampiri ku yang sedang duduk di sofa kamar.

"Kyu" Panggilnya dengan nada suara yang riang. Kali ini ekspresinya jauh berbeda dengan yang sebelumnya.

"Ketemu" Ujarnya sembari tersenyum dan memamerkan karet rambutnya yang tadi sempat dinyatakan hilang dan sekarang sudah ketemu. Itu pun ketemunya juga di dalam kamar mandi.  ̄ˍ ̄ Terselip diantara tumpukan baju kotor.

"Syukur ya Kyu, karet rambutnya ketemu. Dan maaf ya sudah menuduh mu yang bukan-bukan. Hehe" Katanya sembari nyengir. Lalu mengecup dahiku sekilas. Loh kok cuma di dahi? Di bibir dan kedua pipi belum loh...

Padahal belum juga berasa kecupannya. Eh, ibunya anak-anak sudah pergi lagi. Masuk ke dalam kamar mandi. Yah, aku kalah cepat.


.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181018.13:46
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang