Membuat Prakarya

635 155 100
                                        

Plastisin nya si kembar sudah tidak layak lagi untuk di pakai. Selain sudah pada kering, warna nya juga sudah tercampur. Tidak enak dilihat lagi. Untuk dipakai membuat bentuk-bentuk lucu atau prakarya lainnya pun sudah tidak bisa.

Hem, enaknya bagaimana kalau aku buat sendiri saja deh, plastisin untuk si kembar.

"Emang appa bita?"

"Bisa dong Hyungnim. Appa kan kreatif. Haha" Jawab ku tertawa bangga. Seraya menepuk dada.

"Katana umma kita ndak boleh tombong"

"Eh, kok sombong sih. Appa beneran bisa tahu buatnya. Ayok kita bikin. Dari pada beli mendingan bikin sendiri."

Aku mengajak Sunghyun membuat plastisin baru untuknya. Mumpung aku di rumah. Sedang tak ada kerjaan dan ibunya anak-anak lagi arisan. Oh iya Sandeul ikut ibunya juga.

"Ndak mao ah" Loh kok Sunghyun menolak sih. Masih tidak percaya kalau ayahnya ini bisa membuat apa saja. Sunghyun masih ragu.

Aigoo lihat wajahnya yang bulat itu sekarang. Tampang muka meragukan sesuatu. Tenang saja nak. Ayah mu ini jago kok.

"Hyungnim tunggu sini. Temenin Minghyunie yang lagi ngobrol sama gugukie" Perintah ku padanya. Lalu pergi ke dapur untuk mencari bahan yang di perlukan.

Dan sekembalinya aku dari dapur. Si gembul itu masih pasang wajah ragu. Apalagi setelah melihat barang yang ku bawa dari dapur. Ada baskom besar, sendok, sarung tangan plastik, tepung terigu, garam, minyak goreng, serta pewarna makanan.

"Appa mo buwat tuwe?"

"Kok kue sih. Kan kita mau buat plastisin hyung" Ujar ku padanya.

"Minghyunie" Aku lantas memanggil si bungsu yang masih asik bermain dengan teman khayalannya. Lalu mengajak nya untuk berkreasi.

Tidak seperti Sunghyun yang meragukan ayahnya. Bungsu kesayangan ku itu malah terlihat amat antusias. Ya jelas saja. Karena Minghyun kan suka dengan hal-hal yang begini. Minghyun kan kreatif.

Si kembar kemudian saling duduk berhadapan dengan diriku. Mereka berdua juga tampak serius ketika memperhatikan ayahnya sedang menakar dua gelas tepung terigu.

"Langkah pertama kita ambil dua gelas tepung terigu. Lalu campurkan dengan satu gelas garam halus-"

"Appa, appa, appa. Galem na jangan banyak-banyak. Nti atin loh" Sela si kembar secara bersamaan.

"Aigoo, ini kan bukan buat di makan. Jadi enggak papa" Ujar ku menjelaskan pada mereka berdua. Tapi lagi-lagi Sunghyun bilang padaku kalau, "Appa nanti dimalahin umma loh. Maenin teligu ama galem. Kan itu teliguna buwat bikin tuwe"

"Hooh juga ya yuung. Appa kalo teligu na abit gimana?" Dan si bungsu mengangguk. Setuju dengan kakak kembarnya.

Lalu aku balas saja mereka berdua dengan berkata, "gwancanha. Umma tidak akan marah kok. Kalau terigu nya habis ya beli lagi. Atau sama pabriknya sekalian. Kalian berdua tenang saja. Yaudah yuk lanjut bikin lagi" Oke kemudian aku pun kembali menjelaskan langkah berikutnya kepada mereka.

"Setelah tepung terigu nya tercampur rata dengan garam. Diberi air deh. Terus uleni sampai kalis"

"Appa ini mah bikin donat. Iya kan iya kan" Duh! Bukan donat loh Hyung. Kan tadi appa sudah bilang mau bikin plastisin. Hyung suka lupa nih.

Berbeda dengan Minghyun yang kalem dan serius memperhatikan ku. Si gembul protes saja kerjanya. Aduh! Ampun deh sama jagoan ku yang satu itu.

"Nah kalau sudah kalis begini. Kita tambahin minyak sayur ya. Dua sendok makan" Tujuannya agar tidak lengket dan lebih mudah diolah.

"Minyun pa, Minyun mao yang ngasihin minyak na" Si bungsu antusias mau ikutan membuat.

"Boleh tapi pelan-pelan ya. Awas tumpah" Kemudian setelah diberi minyak pada adonan tadi. Aku uleni lagi sampai adonanya lembut.

Dan setelah lembut, kini saatnya membagi adonan menjadi beberapa bagian sama rata. Jangan lupa juga diberi warna sesuai keinginan.

"Hyung mau warna apa?"

"Ping appa. Ping!" Aigoo dasar pinky boy. Monolog ku dalam hati. Jagoan kecil yang satu ini entah kenapa bisa suka dengan warna pink.

"Kalo Minyun tuning appa"

Iya, satu-satu ya kita tetesan pewarna nya. Nah dari adonan tadi kami mendapatkan tujuh warna. Ada merah, kuning, hijau, ungu, biru, pink, dan putih.

"Uwah" Sunghyun berbinar menatap plastisin baru miliknya. Baru percaya kalau ayahnya ini benar-benar bisa membuatkan untuknya.

"Appa kelen. Appa hebat. Gomawo appa" Lalu Sunghyun mencium pipi kanan dan kiri ku. Aduh senangnya.

"Minghyunie poppo appa juga dong" Hehehe. Kalau si bungsu bukan hanya memberikan ku ciuman. Dia juga memeluk ku dan mengucapkan terimakasih.

Yasudah deh ayo kita membuat berbagai bentuk dengan plastisin baru. Seru ku pada si kembar. Kami bertiga larut dalam kegiatan ini.

"Hyung bikin apa?" Tanya ku pada si gembul yang sedang menggulung-gulung adonan hingga warna nya tercampur.

"Bikin tuwe dong" Jawabnya yang sedang memotong plastisin buatanku dengan pisau mainan.

"Kalau Minghyunie buat apa nak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau Minghyunie buat apa nak?"

"Bikin olang appa. Kalo appa bikin apa?" Oh bikin orang toh... Uwah rambut orangnya lucu-lucunya.

"Kalau appa buat ikan hiu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau appa buat ikan hiu."

"Uwah Ikan hiyuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwah Ikan hiyuuuuu. Yuuung liyat appa bikin hiyu. Yuuung liyat!!! Bebi sak dududududududu."

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181003.13:54
.
.
.
See ya.

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang