Appa dan si kembar

565 168 115
                                    

Sudah sore tapi si gembul Sunghyun belum bangun tidur siang juga. Padahal dari tadi loh Minghyun menunggu hyungnya bangun. Kan mau diajak bermain.

"Yuung kapan tih bangun na, boten!" Minghyun bosan tuh menunggu kakaknya yang gembul yang masih betah tidur siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuung kapan tih bangun na, boten!" Minghyun bosan tuh menunggu kakaknya yang gembul yang masih betah tidur siang. Dari bangun tidur siamg tadi Minghyun cuma main mobil-mobilan sendiri. Kan tidak asik.

Mau main sama Sandeulie nuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau main sama Sandeulie nuna. Nunanya itu kan belum pulang les ballet. Mau main sama ibunya. Ibunya juga lagi menjemput nunanya di tempat les. Tadi bibi Kim yang kasih tahu ke Minghyun.

"Hufft"

Minghyun yang merasa bosan main mobil-mobilan cuma bisa guling-gulingan di karpet. Mau main sama bibi Kim juga percuma. Habis bibi Kim lagi sibuk di ruang cuci. Ingat kata ibunya kalau dia harus jauh-jauh dari ruang cuci.

"Appa pulang, loh kok sepi ya?"

Eh, kok Minghyun seperti mendengar suara ayahnya pulang ya? Ini kan masih jam... hayo loh, si bungsu sedang bingung. Dia tidak tahu sekarang jam berapa.

Waktu ayahnya masuk ke dalam ruang keluarga. Disitu dia melihat si bungsu yang sedang bingung melihat jam. Sampai dikagetin ayahnya dia.

"Dor" kata ayahnya.

Eh, si bungsu pun otomatis berjengit kaget.

"Ih, appa ih!" Kata Minghyun yang kaget sembari mengelus dadanya.

"Hahaha, kaget yah. Aigoo, maaf ya Minghyunie" Ayahnya itu jahil sekali deh. Untung Minghyun sayang. Jadinya kalau ayahnya Minghyun jahil, bakalan dia peluk erat ayahnya terus minta gendong. Biar nanti keberatan ayahnya gendong Minghyun.

"Aigoo, Minghyunie udah besar nih. Appanya udah enggak kuat gendong" Tapi biarpun begitu ayahnya terlihat senang-senang saja.

Katanya Minghyun berat, tapi kok ayahnya malah ketawa sih? Heran deh Minghyun.

"Kok Minghyunie sendirian? Yang lain pada kemana?" Tanya ayahnya.
"Umma lagi jemput unna duli. Yuung matih bobo tiang. Ahjumma lagi gotok baju" Jawabnya.

"Oh iya, kok appa udah puwang tih. Kan matih jam tegini" Ujar Minghyun kembali.

"Hayo jam berapa sekarang?"

"Ya jam tegini..."

"Hah? jam segini? Jam segini tuh jam berapa ya nak?"

Ayahnya tuh paling suka deh menggoda Minghyun. Sudah tahu kalau dia masih bingung sama waktu. Masih aja dijahilin. Minghyun pukul ah ayahnya itu.

"Aduh, kok appa dipukul sih nak. Hiks, sakit tahu"

"Ih, appa lebay. Olang Minyun pukulna boonan"

Iya nih, benar kata si bungsu. Ayahnya itu lebay. Lah wong secara Minghyun tadi mukulnya bohongan kan ya. Hehehe...

Ayahnya jadi gemas. Tidak tahan mau unyel-unyel si bungsu kesayangan. Dikelitiki perutnya yang ndut. Diciumi pipinya yang gembil. Dan di gendong serta di angkat seperti sedang naik pesawat terbang.

"YEAAAAY, LAGI PA. LAGI! MINYUN TELBANG"

Tapi anehnya Minghyun malah kesenengan. Terus minta lagi dan lagi. Nah sekarang karena ayahnya sudah pulang. Minghyunie tidak sendirian lagi deh. Sudah ada teman main.

"Appa maen tama Minyun yuk. Kita bikin tobot-tobotan dali lego."

Ya meskipun ayahnya itu masih capek baru pulang kerja. Tapi tidak adil rasanya kalau ayahnya itu menolak bermain dengan Minghyun dengan alasan capek. Toh ya itu juga sudah jadi haknya kan.

"Appa~~ mau digendong juga"

Eh, si hyung sudah bangun. Sembari mengucek mata dia juga minta digendong seperti adiknya. Haduh, berat, berat... Kalau buat Sunghyun itu kelas berat.

Tapi namanya juga sayang anak. Ayahnya sih senang-senang saja. Gantian dulu sama hyung ya Minghyunie. Setelah ini ayahnya mau ganti baju sebentar. Baru deh mereka main lego sama-sama. Dan langsung diangguki oleh si bungsu yang penurut.

"Aigoo, pesawat yang ini empuk sekali... Kita siap terbaaaaaaaaaaaang"

"YEAY!" Gantian Sunghyun yang bersorak senang.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181127.15:35
.
A/n: Badan capek karena baru selesai beberes rumah atau pulang kerja. Tapi anak ngerengek ngajak main. Jangan emosi. Jangan juga ditolak permintaannya. Karena itu sudah jadi hak si anak untuk main dengan kita. Kalau ada yang begitu. Harus sabar, tarik napas, cuci muka, minum dulu. Terus senyum dan peluk si anak, ajak main deh. Kalau capek kan sudah biasa. Hehe. Fighting!
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang