Duh -2

565 160 80
                                    

Hidup ku benar-benar berubah semenjak menikah dengan si wanita Januari. Sejak menikah kini tidak ada lagi Kyuhyun si anak manja. Kyuhyun si tukang bikin onar. Kyuhyun si anak jahil. Kyuhyun si gamer. Kyuhyun si pemalas. Dan Kyuhyun dengan julukan lainnya.
Kini hanya ada diriku yang seorang ayah dari tiga orang anak. Kadang mereka memanggil ku Sandeulie appa. Atau ayahnya si kembar. Dan aku menyukai julukan itu.

Sejak menikah dunia ku terasa lengkap. Aku tidak memerlukan apa-apa lagi. Hidup ku sudah sempurna dengan ketiga buah hati kami. Dan hari-hari ku pun terasa berubah. Kini Kyuhyun yang pemalas menjadi rajin untuk bangun pagi.

"Kyu bangun"

Ah, itu suara istriku yang manis. Suaranya bagaikan embun di pagi hari. Sejuk.

"Kyu bangun. Ini sudah pagi, cepat mandi lalu sarapan"

Duh!

Ya ampun. Suara mu itu loh nuna. Rasa-rasanya membuat saraf di sekujur tubuh ku rileks. Seperti di pijat. Dan aku tidak membutuhkan sarapan. Aku pun tidak perlu mandi. Aku hanya ingin mendengar suara mu yang menyejukkan batin ku.

"Ming" Aku memanggilnya dengan suara ku yang terdengar parau.

"Hem" Dia berdehem. Merespon panggilan ku seadanya. Jemari lentiknya sedang berusaha mengikat gorden jendela. Dan ketika dirinya berbalik lalu menatap ku, wajahnya yang ayu terlihat semakin bersinar terkena hangatnya sinar mentari pagi.

Duh!

Rasa-rasanya jantung ku mau copot. Karena tak sanggup menahan debaran ini. Aku terpesona. Lagi-lagi aku terpesona.

"Ming" Panggil ku lagi. Seraya menyuruhnya untuk mendekat.

"Aku ingin libur saja ya. Aku mau di rumah seharian. Memandang serta mendengar suara mu"

Aih!

Salah makan apa aku semalam. Pagi-pagi sudah jadi sok puitis. Ini namanya romantis.

Tapi alih-alih mengatai ku gombal. Ibu dari anak-anak ku ini malah tersenyum. Pipinya merona. Dia malu sepertinya.

Lalu bilang, " Kyuhyun~~" seraya memukul dada ku. Tak apa, tak sakit.

Rona pipinya terlihat merah bak bunga mawar. Cantik...

"Kyuhyun jangan buat aku malu" Lanjutnya lalu memeluk ku hingga kami berdua saling menindih di kasur.

"Ahh" Berawal dari saling pandang, saling membelit lidah, berbagi kehangatan dan bergumul di dalam selimut. Selamanya aku ingin bersembunyi disini. Bersama istriku. Bersama-sama menuju puncak. Cinta kami menguar ke udara...

Oh Tuhan! Terimakasih atas nikmat Mu ini.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180926.15:14
.
.
.
See ya^^
...

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang