Si bungsu kesayangan

679 163 54
                                    

Sunghyun baru bangun tidur nih, matanya masih terasa lengket karena belek. Jadi agak susah untuk membuka matanya. Dia hanya mampu membuka matanya sedikit. Duh! tidak nyaman rasanya. Jadi Sunghyun kucek deh.

Nah sekarang dia bisa membuka matanya lebar-lebar. "EUNGHH" Sunghyun mengulet di kasurnya. Berguling ke kanan dan kiri. Lalu memeluk gulingnya lagi. Dia lalu berguling ke dekat tembok. Tepat di bawah AC.

"Dinyin~" Tapi dia suka suhunya.

Kantuknya datang lagi. Dia sudah mau tertidur lagi kalau saja si bungsu kesayangan tidak naik ke kasurnya.

"Yuung" Panggil Minghyun yang duduk bersila di kasurnya dengan wajah yang juga masih mengantuk. Matanya terlihat kuyu serta masih bau iler dan rambut ikal turunan ayahnya tampak semerawut. Aneh memang, keduanya kembar tapi kalau di perhatikan ada bagian fisik mereka yang berbeda.

Seperti Sunghyun yang rambutnya cendrung lurus seperti ibunya. Dan Minghyun yang agak ikal seperti ayahnya. Apalagi kalau rambutnya Minghyun di biarkan agak memanjang seperti ini. Lebih ketara ikalnya.

"Minyun mau apa?" Tanya Sunghyun dengan mata terpejam. Sangking enak posisinya sekarang, membuat Sunghyun enggan bergerak sama sekali.

"Minyun mo nonton powel lanjel" Ajak Minghyun.

"Ndak mao ah. Yuung mao bobo lagi" Cho Sunghyun yang sukanya tidur.

"Ih, udah pagi tapi yuung bobo aja. Kayak appa. Ndak atik ih" Iya, kakak kembarnya Minghyun itu seperti ayah mereka. Tidak asik. Sukanya tidur sampai siang. Mentang-mentang sekarang libur.

"Yuuung" Diguncang-guncang badannya Sunghyun oleh Minghyun. Tapi namanya 'kerbau' mana mau bangun dia. Yasudah deh Minghyun menyerah. Dia lalu turun dari kasur. Lalu pergi ke ruang tengah.

Disana dia melihat Sandeul sang nuna lagi duduk di sofa. Sandeul baru bangun tidur. Rambut panjangnya pun masih kusut. Seperti biasa 'nyawa' nya Sandeul belum terkumpul semua. Jadi gadis kecil berpiyama ungu itu cuma duduk diam. Layaknya orang yang melamun di depan televisi.

"Una" Panggil Minghyun yang tahu-tahu sudah duduk di sampingnya.

"Minyun mo nonton powel lanjel" Pintanya.

Sandeul yang dari bengong meskipun pandangannya tertuju pada acara televisi yang sedang menampilkan acara masak-memasak itu pun lantas dirinya menggeleng.

"Power ranger kan bukan di tipi. Tapi setelnya di kaset Minghyun. Nuna mau liat masak-masakan dulu ya. Kalau mau setel minta sama appa aja"

Oh begitu toh... pikir si bungsu.
Yasudah deh Minghyun pun berjalan lagi untuk menemui ayahnya yang ternyata masih tidur di kamar. Benar kan persis seperti Hyungnya.

"Appa!" Panggil Minghyun yang sudah naik ke kasur ayahnya.

"Hem" Balasan ayahnya.

"Minyun mo liyat powel lanjel" Katanya. Namun hanya dengkuran yang ia dengar.

"Appa" Lagi dia memanggil ayahnya. Dan tidak ada jawaban.

"Loh uri Minghyunie sudah bangun?" Itu ibunya yang baru selesai dari kamar mandi. Sudah tampak lebih segar dan rapih.

Ibu tiga anak itu melihat jam di dinding. Ini masih pukul enam kurang lima belas. Dan tumben Minghyun bangun lebih awal.

"Umma" Panggil si bungsu.

"Iya Minghyunie" Jawab ibunya yang kini sedang menyibak tirai yang menutup jendela.

"Minyun mo nonton powel lanjel. Hoam" Eh, Minghyun masih mengantuk ya. Kok dia menguap?

"Yasudah nonton saja" Jawab ibunya santai dan masih berkutat dengan tali untuk mengikat tirai.

"Umma" Panggil si bungsu lagi namun kali ini matanya yang kuyu itu sudah terpejam.

"Iya nak" Jawab ibunya yang kini terlihat sedang memunguti pakaian  kerja suaminya semalam yang diletakkan sembarangan.

"Minyun mo nonton powel lanjel" Ujarnya lagi.

"Yasudah nonton saja. Sebentar umma mau menaruh ini di ruang cuci-"

Belum juga selesai berbicara, ibunya melihat si bungsu kesayangan tidur dengan posisi duduk.

"Aigoo apa dia ngelindur lagi?" Ibunya terkekeh melihat si bungsu kesayangan.

Memang Minghyun punya kebiasaan ngelindur. Apalagi kalau badannya lelah karena habis bermain seharian. Pasti malamnya akan terbawa mimpi. Dan tak jarang pula Minghyun bisa tiba-tiba berjalan atau berpindah tempat layaknya orang yang tidak sedang tidur. Tapi aslinya tuh dia sedang tidur.

"Ssshhh" Ibunya lalu dengan perlahan membaringkan si bungsu di sampingnya ayahnya. Lalu menaruh guling di samping kananya agar dia tidak jatuh terguling.

"Umma" Minghyun memanggil ibunya lagi dengan mata terpejam.

"Iya" Jawab ibunya. Lalu terkekeh karena gemas ketika melihat kebiasaan tidur Minghyun yang masih mengemut ibu jarinya.


.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180910.09:27
.
.
.
See ya^^


Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang