Tobot seratus won -2

697 178 71
                                    

"APA BAYAR!!!"

Sandeulie teriak sampai heboh. Ia bahkan sampai membekap mulutnya sendiri lantaran sangking terkejutnya. Sepasang keping hitam turunan ibunya pun tampak membola.

Terang saja dia kaget, wong dia habis diminta bayaran alias upah show nya Sunghyun. Kaget dong. Karena biasanya kan mereka kalau sedang di ajak bermain jadi idol idolan begini tuh gratis. Kok tiba-tiba Sunghyun minta bayaran sih.

"Nuna mana punya uang" Pekik Sandeul lagi melihat Sunghyun yang sedang menunjuk kacamata seratus won nya.

"Seratus won ya?" Tanya Sandeul yang mengerti kalau dirinya harus membayar Sunghyun senilai seratus won atas upah shownya.

"Tapi nuna enggak punya uang Sunghyunie" Sandeul lantas mencebik dan memperlihatkan sakunya yang kosong.

"Eh, tapi kalau seratus won kayaknya punya deh" Sandeul baru ingat nih dia sepertinya masih punya sisa uang jajan yang belum di masukkan ke celengan.

"Nuna kenapa teriak-teriak nak?"

Ibunya datang karena mendengar suara berisik dari mereka berdua. Lalu Sandeul pun menjelaskan tentang Sunghyun yang minta upah bermain.

"Eh? Kenapa bisa begitu?"

"Bita dong umma. Tan Cuyun tetalang dah jadi tobot selaltut won. Hiya!"

Lalu Sunghyun bilang nih, kalau dirinya menjadi tobot seratus won karena ingin mengumpulkan uang untuk beli mainan power rangers seperti iklan di televisi.

Ibunya pun ber-oh ria. Lalu jadi kepikiran sesuatu. Mumpung pundaknya pegal dia coba saja ah pakai jasanya tobot seratus won.

"Nih uangnya. Besok-besok nuna kasih gratis dong kalau kita show lagi"

"Uwah!" Sunghyun berbinar melihat upah pertamanya. Dia lalu mengucapkan terimakasih pada Sandeul dan tak lupa menunjukkan dua jempolnya untuk sang nuna.

"Ah, pundaknya umma pegal nih. Butuh di pijit"  ceritanya ibunya lagi ngetes si Hyungnim nih.

Mendengar ada ibunya yang sedang butuh bantuan langsung deh Sunghyun menawarkan dirinya buat memijat pundak ibunya. Tapi,

"Eh, harus bayar seratus won ya?" Tanya ibunya lalu Sunghyun pun mengangguk.

"Oke deh"

Nah kalau sudah pasti begitu Sunghyun kan jadi semangat. Langsung saja dia memijat pundak ibunya.

Tidak terasa waktu sudah sore nih, dan Sunghyun sudah mendapatkan empat ratus won dari upahnya membantu Sandeulie nuna, ibunyanya, bibi Kim, dan pak kim.

Dan ketika sedang mau main, Sunghyun melihat adik kembarnya lagi kesulitan mengambil mainannya yang di atas lemari. Minghyun sampai berjijit begitu.

"Minyun ngapain?" Tanyanya.

"Mao ambil Tayo tapi tutah yuung" jawabnya.

Oh, oke jadi Sunghyun pun mengeluarkan kacamata seratus won miliknya dari dalam saku celana. Dan kemudian berubah dia menjadi, "Tobot selatut won"

Lalu Sunghyun menggeret kursi. Dia naik ke kursi tersebut dan lantas mengambil mainan bus Tayo milik Minghyun.

"Uwah, gomawo yuung. Yuung telen deh!!!" Puji si bungsu kesayangannya. Tapi waktu si sulung minta upahnya si bungsu jadi sedih, dia kan tidak punya uang.

"Yuung maap ya" Sesal si bungsu, "tapi Minyun puna cotat mau ya. Umami loh" Minghyun mencoba bernegosiasi.

Coklat boleh lah, jadi Sunghyun terima saja. Namun ketika dirinya mau makan coklat itu, adiknya ngeliatin terus. Minghyun masih mau ya coklatnya. Yasudah deh, akhirnya sama Hyungnim dibagi dua coklatnya. Biar mereka makan sama-sama.

"Anak-anak appa pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak-anak appa pulang"

Nah, itu ayahnya sudah pulang. Kalau begitu selanjutnya Sunghyun akan menawarkan bantuan pada ayahnya. Yosh! Semangat ya tobot eratus won.

"Oh Hyungnim pakai kacamatanya lucu sekali. Mau kemana?" Tanya ayahnya yang tertawa melihat dirinya.

"Appa!"

.
.
.
Tbc
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180627.10:44
.
.
.
see ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang