Takut ke Sekolah -2

1.1K 193 110
                                    

"GAMAOOOOOOOO!!!!!"

Aduh si kembar kompak sekali sih bilang kalau mereka tidak mau sekolah. Hah... sampai membuat ayah dan ibunya kaget lantaran suara mereka melengking tinggi sekali.

Ayahnya juga kaget mengapa mereka berdua itu cepat sekali berubah pikiran. Kemarin-kemarin perasaan si kembar senang sekali ketika di ajak untuk masuk sekolah. Tapi sekarang, hem, pada melempem dan jadi ketakutan.

Eh, tapi memang si kembar sedang merasa ketakutan sih. Takut pergi ke sekolah. Jika di pikir wajar memang. Anak seusia mereka merasa takut ketika akan pergi untuk pertama kalinya ke sekolah.

Lingkungan baru, sekolah baru, teman baru, suasana baru dan hari yang baru merupakan gambaran bagi anak begitu memasuki tahapan sekolah Taman Kanak-kanak. Mulai bersekolah berarti adalah sebuah tantangan besar bagi anak meskipun hanya TK.

Karena pada saat inilah mereka akan mulai belajar untuk  bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain. Dan biasanya ada beberapa tipe anak yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Biasanya timbul ketakutan atau kecemasan berlebih. Seperti si kembar nih. Yang takut di tinggal sendirian ketika sekolah.

"Ndak maooo~~"

Hah!!! Ibunya mereka menyerah deh. Sudah lelah rasanya membujuk mereka agar mau sekolah. Ujung-ujungnya si kembar tetap kekeh menolak tidak ingin pergi ke sekolah.

Dari alasan si bungsu yang penakut sampai si sulung yang tidak ingin sekolah lantaran disana tidak ada TV dan kulkas. Dan kalau sudah susah begitu, hanya ada satu orang yang dapat membujuk si kembar agar mau sekolah.

"Appa Sunghyunie dan Minghyunie katanya enggak mau sekolah tuh. Terus gimana dong? Jadi anak pinter enggak ya kalau enggak mau sekolah"  Ujar ibu mereka yang melirik sang ayah yang sedang bermain game disana.

Kyuhyun pun terlihat menghela napasnya lagi. Padahal dia baru memulai kembali permainan gamenya. Tapi Sungmin malah memberikannya 'tugas' lagi untuk meyakinkan si kembar tentang sekolah.

"Ei, mana bisa begitu nak? Bukannya kemarin Sunghyunie hyung sama Minghyunie merasa senang karena ingin sekolah?"

"Ndee, tapi talo nti mao pipit gimana? Minyun tan tatut pa" Minghyun masih dengan problem yang sama.

"Ndee, Cuyun ndak mao tetolah juga ah. Talo ndak ada tipi tama tultat. Nti lapel minta jajan tama tapa? Umma ndak itut, appa ndak itut. Una tetolahna ndak tama"

Ih! si sulungnya yang satu ini rasanya Kyuhyun ingin sekali mencubit gemas pipinya yang tembam itu. "Kok ya makanan sama TV yang ada dalam pikiran mu nak?" Batin Kyuhyun sembari menghela napas.

Duh!

"Hyungnim sayangnya appa. Jagoannya appa, sini sayang duduk samping appa... Minghyunie juga sini, sini!" Perintah Kyuhyun pada mereka.

Nah, Sungmin senang nih kalau suaminya itu sudah mulai untuk membujuk dan menasehati si kembar. Jadi wanita kelahiran Januari itu bisa melanjutkan pekerjaanya di dapur. Karena percaya lah, membujuk anak kecil itu lebih melelahkan ketimbang harus memasak. Sudah ada pawangnya jadi dia bisa tenang.

"Sekolah itu menyenangkan loh. Ada ibu guru dan banyak teman baru. Nanti kita bisa belajar dan bermain bersama teman-teman baru. Jadi Minghyunie tidak usah takut. Kan di sekolah ramai."

Ujar Kyuhyun yang mengajak si kembar melakukan pembicaraan seputar sekolah TK. Agar si kembar mendapat gambaran yang menyenangkan tentang sekolah mereka yang baru.

"... pokoknya nanti senang deh. Di sekolahnya Hyungnim sama Minghyun ada ayunannya, ada jungkat-jungkit juga. Prosotan sampai taman bermain pasir pun ada. Nanti bisa main bareng sama kawan. Terus kalau sekolah nanti di buatkan bekal yang umami seperti Sandeulie nuna"

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang