Bermain bola basket

518 151 95
                                    

Hari ini Sunghyun sedang mengajari adik kembarnya tentang bagaimana cara memasukkan bola basket ke dalam ring. Mereka berdua sedang asik bermain bola basket di belakang rumah.

"Minyun liyatin yuung dulu ya. Nah begini cala megang bola na. Telut lompat tinggi-tinggi. Hup!"

Minghyun sampai tak berkedip ketika kakak kembarnya itu mulai melompat. Disaat akan melemparkan bola basket itu ke dalam ring. Dan bolanya berhasil masuk.

"Matuk!" Seru Sunghyun ketika bolanya masuk.

"Yeay!!!" Sorak Minghyun ikut merasa senang. "Yuung kelen!" Si bungsu terdengar sedang memuji kakaknya. Sehingga membuat Sunghyun makin narsis jadinya.

"Iyadong. Cuyun kelen dali lahil" Iya deh, yang sudah keren dari lahir mah boleh sombong ya Hyung.

"Nah, tekalang Minyun coba ya. Lempal bola na ke tana"

Sunghyun lantas memberikan bola basket tersebut pada si bungsu. Tapi, Minghyun masih takut-takut nih, untuk mencoba melempar bolanya. Habisnya Minghyun kan kurang tinggi. Mereka memang kembar, tapi hyungnya itu lebih tinggi dua centimeter darinya.

Uh, pokoknya Minghyun harus banyak minum susu dan tidur siang agar tumbuh tinggi dan keren seperti hyungnya. Dengan semangat membara Minghyun sudah bertekad dengan bulat. Sebulat pipinya Sunghyun. Agar dirinya bisa tumbuh tinggi.

"Minyunie ayok! Kok ngelamun?" Tanya Sunghyun.

"Eh, iya yuung. Iya..." Kata Minghyun yang tersadar dari lamunanya.

"Tapi Minyun tatut Yuung. Megang bolana gimana?"

Aduh, Minghyun lupa nih bagaimana caranya memegang bola basket dengan benar.

Melihat itu lantas Sunghyun langsung memberikan contoh sekali lagi. Kedua bocah kembar itu lantas sama-sama berdiri di bawah ring basket yang memang diperuntukan untuk anak usia balita. Tidak tinggi sebenarnya. Namun kalau menurut mereka berdua, ring tersebut cukup tinggi.

"Minyun liyatin bolana. Itu tuh nanti tebelom di lempal. Minyun lompat, lompat, bial tinggi" Ujar Sunghyun memberi penjelasan.

Si bungsu pun mengangguk. Kemudian dia mulai lompat. Melompat-lompat seperti seekor kelinci katanya.

"Ayo Minyun lempal bolana!" Seru Sunghyun.

Namun...

Ketika Minghyun akan melempar bola itu. Naas, bolanya malah keburu lepas dari pegangan tangannya. Lantaran Minghyun kurang erat memegangnya. Jadi bukannya masuk ring. Malah bolanya jatuh dan sempat mengenai pipinya Minghyun.

"Huweee"

Si bungsu kesayangan pun menangis. Saat pipinya sakit kena bola basket. Meskipun itu cuma bola mainan. Tapi kalau terkena lumayan sakit juga.

"Minyunie!" Melihat adiknya menangis langsung membuat Sunghyun memeluk adiknya.

"Dantana" Katanya dan kemudian mengecek wajahnya Minghyun. Takut kalau-kalau ada yang luka.

"Minyunie dantana. Tayaaang~~" Tidak apa-apa Minghyunie sayang. Lantas setelah berujar seperti itu Sunghyun mengelus dan meniupi pipinya Minghyun.

"Udah dah aman. Dantana Minyunie" Ujarnya lagi sembari memeluk si bungsu. Serta mencium pipi sang adik yang terkena bola.

Akan tetapi Minghyun masih terisak. Karena dia merasa kecewa lantaran lemparan bolanya tidak berhasil masuk.

"Minghyunie tini, tini" Si bungsu lantas disuruh hyungnya untuk memegang bola kembali.

"Hiks gak bita yuung" Tolak Minghyun yang masih sedih dan kecewa.

"Ih, halut bita dong. Minyunie kan kelen kayak yuung" Sunghyun bilang kalau Minghyun juga keren seperti dirinya. Makanya harus mencoba lagi. Jangan patah semangat. Harus bisa pokoknya.

"Ayok!" Ajak Sunghyun lagi.

Sunghyun lantas berdiri di belakang adik bungsunya itu. Kemudian menyuruh Minghyun untuk memegang bolanya erat-erat. "Yuung bantuin ya" Ujar Sunghyun yang mau membantu.

"Yuung gendong Minyunie telut Minyun yang lempal bolana. Oke"

Oh, jadi maksudnya adalah Sunghyun akan menggendong adiknya. Sehingga Minghyun dapat dengan mudah melemparkan bolanya ke dalam ring.

Meskipun awalnya agak kepayahan. Karena Minghyun juga berat. Tapi Sunghyun berusaha kuat kok. Sehingga Minghyun pun berhasil memasukkan bolanya ke dalam ring.

"YEAY!" Si bungsu bersorak. Dia senang sekali. Sudah tidak menangis lagi deh jadinya.

"Uwah, Minyun kelen" Sekarang gantian kakaknya yang memuji si bungsu.

"Telimakatih yuung" Terimakasih hyung. Balas si bungsu sembari tersenyum dengan manis.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181020.09:51
.
.
.
See ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang