Flu

615 176 75
                                    

Si gembul Sunghyun sedang tak enak badan. Katanya kepalanya muter-muter. Itulah akibat tidak mendengarkan nasehat ibunya. Sudah dibilang tidak baik makan es krim banyak-banyak. Eh, dia malah makan satu kotal es krim sendirian. Padahal cuaca sedang dingin-dinginya.

"Hatchih"

Nah kan bersin lagi, sudah pasti tuh Sunghyun bakalan kena flu. Kalau sudah flu yang repot ya orang rumah. Karena kalau Sunghyun flu adik kembarnya pun akan ketularan. Sandeul juga. Lalu ayahnya mereka. Eh, tapi kalau ibunya jangan.

Karena katanya seorang ibu mana boleh sakit. Iya, kan ibu itu kuat. Seperti ceritanya si bungsu tempo hari kalau ibunya tuh punya kekuatan super.

"Hatchih"

Nah, si gembul bersin lagi. Kali ini ingusnya sudah meler kemana-mana. Di hidung, di pipi, di dagu, di tangan, sampai di sofa. Soalnya tadi Sunghyun elap disana.

"Aigoo, pakai ini sayang" Ibunya lantas memberikannya sebuah sapu tangan.

"Umma~~" Panggilnya dengan suara yang bindeng.

"Palana Cuyun mutel-mutel" Si gembul tersebut mengaduh pada sang ibu.

Kasihan deh melihatnya. Hidung dan pipinya merah. Wajahnya kuyu dan rambutnya lepek kena keringat. Belum lagi ada kerak tipis bekas ingus yang menempel di wajahnya.

"Aigoo, Sunghyunienya umma. Sayang~"

Ibunya jadi tak tega melihatnya. Kemudian mengambil lap basah guna membersihkn wajahnya. Memeluk Sunghyun sembari memijat kepala yang pusing.

Sebenarnya Sunghyun bisa langsung sembuh dengan minum obat. Tapi apa daya. Dia itu susah sekali kalau disuruh minum obat. Percuma mau dipaksa kalau ujung-ujungnya nanti bakal terbuang percuma obatnya.

"Makan dulu yuk nak. Umma buat sup ayam loh. Umami~" Ujar ibunya.

Untungnya meskipun sedang sakit, Sunghyun tetap mau makan. Meskipun rasa mulutnya pahit. Dia tetap tahan untuk menelan. Lantaran ayahnya selalu bilang, kalau sakit harus tetap makan. Biar ada energi untuk bisa sehat.

"Habis makan minum obat ya"

Nah, kalau habis makan minum obat. Itu yang tidak disukai oleh Sunghyun.

Namun kalau ibunya yang meminta Sunghyun cuma bisa mengangguk dengan terpaksa. Dia pun minta disuapi. Lalu minta di peluk serta dielus-elus atau dipijat kepalanya. 

"Makanya ya nak, lain kali kalau umma bilang tidak baik banyak makan es krim. Sunghyunie dengarkan ya. Kan sakit flu tidak enak. Harus minum obat juga"

"Hoek" Sunghyun memuntahkan obat sirupnya.

"Omona! Sunghyunie enggak dimuntahin sayang. Obatnya diminum. Nanti kalau obatnya dimuntahin umma bawa ke pak dokter aja ya..."

"Enggak mau ma~~~"

"Hiks"

Nah mulai deh si gembul rewelnya. Dia juga takut sih sama dokter. Habis menurut dia dokter itu menyeramkan. Suka sekali sih menyuntik dan memberikan obat yang pahit.

"Makanya ya minum obatnya. Enggak dimuntahin lagi. Umma punya permen manis." Setelah di bujuk akan diberi permen, baru deh si gembul itu berusaha mati-matian untuk meminum obatnya.

"Aigoo, kasihannya Sunghyunie umma. Besok sembuh ya nak"

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181115.18:39
.
.
.
see ya^^

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang