Salah Paham

632 161 122
                                    

Masih pagi tapi ibu tiga anak itu sudah sangat emosi rasanya. Bagaimana tidak emosi kalau ketika mendapati ada noda bekas lipstik di kemeja kotor suaminya.

Sudah semalam pulangnya amat larut. Dan ditambah lagi dengan bau alkohol karena suaminya itu kedapatan mabuk. Uh, jengkel rasanya. Hati ibu tiga anak itu sudah sangat panas. Sepertinya sebentar lagi akan ada perang dunia ketiga.

"Umma"

Ditengah-tengah emosinya yang memuncak tiba-tiba si bungsu memanggil. Oh iya, anak-anak kebetulan libur hari ini.

"Aduh, tahan. Tahan. Sabar..." Gumam ibu tiga anak itu meredam emosi.

"Iya nak kenapa?" Tanyanya mencoba tersenyum.

"Minyun boleh ndak makan cotat pagi-pagi?" Tanya si bungsu seraya menyodorkan sebungkus coklat pada ibunya.

Kalau saja situasinya tidak begini. Sudah pasti si bungsu tidak diijinkan untuk makan coklat tersebut. Namun karena emosinya sudah tak tertampung lagi. Maka ibunya pun membolehkan.

"Boleh, tapi makannya bagi-bagi sama nuna dan hyung ya nak." Ujarnya serta meminta tolong bibi Kim untuk mengajak anak-anak pergi belanja.

"Atik! Makatih uma" Kata si bungsu yang sangat senang. Lalu melakukan hal yang diperintahkan oleh ibunya barusan.

Kalau anak-anak sudah pada pergi. Otomatis suasana dirumah jadi sepi. Aman. Hanya tinggal ia dan suaminya saja yang ada di rumah.

"Grrrrrr" Ibu tiga anak itu menggeram sembari meremat kemeja kotor yang bernoda lipstik merah tersebut.

Lalu dengan hentakkan kaki yang penuh amarah. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar tempat suaminya masih tertidur pulas.

'BRAK'

Suara pintu dibanting.

"BANGUN CHO KYUHYUN!"

Serunya pada sang suami yang nyatanya masih pulas tidur. Tak terganggu dengan suara bantingan pintu barusan.

Ibu tiga anak itu sudah akan menangis. Matanya sudah sangat merah. Napasnya terengah lantaran emosinya memuncak. Ia butuh penjelasan. Noda lipstik siapa itu dan apa yang dilakukan suaminya semalam di luar.

"BANGUN CHO KYUHYUN!"

Diguncang-guncangkan tubuh besar suaminya itu hingga ia pun bangun. Lantaran karena efek mabuk ketika bangun pun Kyuhyun masih belum sadar kondisi.

Kepalanya pening. Mulutnya terasa pengar dan kandungan kemihnya terasa penuh. Uh, belum lagi perutnya yang mual. Dia butuh ke toilet sekarang.

Sementara itu istrinya masih diam. Masih emosi. Dan berdiri menunggu hingga suaminya selesai dengan urusannya. Tidak ada niat pun ingin membantunya ketika mendengar suara rontaan suaminya yang sehabis muntah di kamar mandi.

"Ming~~"

"Bodo amat!"

Mendengar jawaban ketus tersebut membuat ayah tiga anak itu kaget. Apa hal yang membuat istrinya itu terlihat begitu marah.

"Kau kenapa? Apa ada masalah?" Tanyanya yang mencoba mengabaikan rasa pengar dan mual.

"AKU MARAH PADAMU!" Serunya yang kini menahan tangis.

Dan Kyuhyun semakin tidak mengerti ketika sebuah kemeja miliknya terlempar dan mendarat di wajahnya.

"KATAKAN PADAKU APA ITU!" Keluar sudah tangis dan emosi ibu tiga anak tersebut.

Kyuhyun yang masih linglung karena efek mabuk. Pun mengerinyit ketika mendapati kemeja miliknya yang kemarin dipakainya.

"YA TUHAN!"

Life (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang