"Di minum ini airnya sayang~" Jeno dengan berseragamkan baju TK yang berada di gendongan bundanya menggeleng pelan.
"Noie uhuk! mau kue~"
"Bunda kasih kue pas Jeno udah sembuh."
"Cekalang~"
"Jeno masih batuk. Kalo makan kue ntar kapan sembuhnya?"
Suara Doyoung begitu tegas. Bayi Jung yang ada di gendongannya menatap harap Jaehyun yang masih menikmati sarapannya.
"Ayah~"
Sambil terus mengunyah Jaehyun hanya melirik sebentar putranya, "ayah setuju sama bunda." Setelahnya Jaehyun kembali melahap makanannya.
"Humphh! Noie uhuk!"
"Tuh kan batuk lagi~ Nurut sama bunda. Nanti kalo sembuh bunda beliin kue."
"Ndak mau~! Uhuk!"
"Okey gini, kita beli kue hari ini, tapi abis itu Jeno harus minum obat, terus sembuh, baru bunda kasihkan ke Jeno."
Mendengar itu dahi Jaehyun berkerut. Sama aja nggak sih?
"Ukai~ Cekalang unda~ Ayo~ Uhuk! Beli xixi~"
Aduh polos banget anakku. Padahal dia lagi di tipu bundanya.
"Sekolah sayang~ Jeno sekolah dulu baru pas pulang kita beli~"
"Hum~ Tapi Noie cakit unda~ uhuk uhuk~" Kepala Jeno langsung bersandar pada pundak bundanya, ia juga berpura-pura batuk agar tak berangkat sekolah.
"Jeno nggak lemes, nggak panas juga."
"Noie lemas~" Tangan Jeno yang sedari bermain-main kancing baju bundanya mendadak lunglai. Lihatlah matanya yang sekarang terpejam. Drama sekali.
"Jeno~"
Hening
"Ayo minum, abis itu kita berangkat sekolah. Dianter ayah deh~"
"N-noie lemas unda~ Uhuk!"
Beribu alasan Jeno keluarkan agar ia tak berangkat sekolah. Dan hal itu cukup membuat Doyoung menjadi pusing. Menuruti Jeno pasti akan membuat si anaknya Jung Jaehyun itu ketagihan membolos, itu sangat tidak di sarankan.
"Jeno~ Bunda tanya, kalo Jeno nggak sekolah emang mau ngapain?"
Sontak mata Jeno membuka lebar, otaknya sudah berfikir jika bundanya mengijinkannya membolos. "Bobo unda~ itilahat~"
"Uhuk uhuk!"
Tutur katanya yang polos tentu membuat orang lain percaya. Namun, tidak bagi kedua orangtuanya. Nada Jeno jelas penuh dengan kebohongan.
"Kak Mark sekolah, kalo Jeno nggak sekolah pun Jeno nggak ada temen. Dedek Sungchan? Jeno bahkan bilang kalo nggak mau mainan sama anak kecil."
"Unda?"
"Bunda mau bersih-bersih rumah."
"Ayah?"
"Ayah kerja. Jeno mau apa di rumah sendirian?"
"Humphh!" Pipi gembil Jeno menggembung. Matanya sekarang menatap bundanya sebal.
"Kalo di sekolah kan enak~ Banyak temennya."
"Noie ndak ada temen! Uhuk!"
"Loh~ Yang namanya Hwall, Seungmin, Jinyoung, Sanha sama temen-temen yang lain itu apa?"
"Mau unda~"
"Bunda nggak ada seragam kayak Jeno. Kalo nggak pake seragam kan nggak boleh masuk kelas."
"Huh? Bu gulu? Uhuk!"
"Beda dong sayang~"
"Ndak mau cekulah!"
Doyoung menghela nafas, putranya ini susah sekali. "Kenapa lagi?"
"Noie ndak ada temen unda~ Uhuk!"
"Ah! Jeno bawa iron man sama bumblebee gimana?"
"Humm~?"
Doyoung sedikit menyeringai, putranya ini sepertinya tertarik dengan penawarannya.
"Bunda temenin Jeno deh~ Ntar bunda tunggu di luar."
"Unda ndak tipu? Benel?"
"Nggak dong~ Dah sekarang Jeno minum air putih yang banyak. Sama ayah ya, bunda mau ambil maskernya Jeno bentar." Doyoung lalu menaruh Jeno ke pangkuan Jaehyun yang baru saja selesai sarapan.
.
Selama perjalanan menuju sekolah, Jeno terus mengeluh tentang masker yang sedang ia pakai. Sang ayah yang biasanya berhasil membujuk Jeno memilih menyerah.
"Noie ndak mau ini!" Protes Jeno sambil menarik-narik maskernya.
