"Xixi~ Nini kelen~"

6.4K 912 47
                                    

Di malam harinya, suhu tubuh Jeno semakin meningkat. Jaehyun bahkan tak bisa mengerjakan pekerjaannya karena sibuk membujuk Jeno agar turun dari gendongan Doyoung.

Jeno bukanlah bocah yang ringan. Melihat Doyoung yang kelelahan menggendong Jeno sejak tadi tentu saja Jaehyun tak tinggal diam.

Penuh usaha keras bagi Jaehyun untuk membujuk Jeno. Hingga akhirnya, Jeno telah berhasil di pangkuannya.

"Jeno ayo dimakan ini nasinya. Abis ini minum obat~"

Dan inilah masalah selanjutnya. Jeno menolak semua makanan. Sejak tadi ia terus menggeleng dan menyembunyikan kepalanya di leher ayahnya.

"Ndak mau~" Jeno mengeratkan pelukannya pada leher sang ayah.

"Ah, bunda ganti pake bubur bayi mau?"

"Cucu~"

"Susu? Bentar ya bunda buatin." Doyoung bergegas membuat susu untuk putranya.

"Tampannya ayah~ Makan yuk, bunda udah cape cape loh buatin Jeno makan. Liat bunda," Jaehyun menunjuk istrinya yang kembali berkutat di dapur, "bunda mau nangis liat Jeno nggak mau makan~" Jaehyun tanpa henti membujuk putranya. Tapi entahlah, kekuatannya membohongi Jeno seperti menguap begitu saja.

Sementara itu, Jeno yang berada di pangkuan Jaehyun menggeleng pelan. Tak begitu terlihat memang, tapi Jaehyun bisa merasakan kepala Jeno bergerak.

Ya Tuhan~

"Dek~ Makan ya~" Jaehyun pun mengusap lembut punggung bayinya.

Jeno hanya terdiam.

"Katanya adek mau mobil remot? Kalo mau adek harus makan~ Minum obat~"

"Bubur bayi yang kemaren ya? Kan adek suka?" Tawar Jaehyun lagi.

"Hu'um~"

Doyoung yang baru datang langsung memberikan gelas itu pada Jaehyun. "Jae ini."

"Nih susunya dek~" Lalu dengan telaten si Jaehyun membantu putranya untuk minum.

"Jeno mau bubur bayi." Ucap Jaehyun pelan.

Tanpa menjawab Doyoung pun langsung pergi ke dapur lagi. Padahal Jaehyun hendak menawarkan diri untuk yang sekarang biarlah ia yang melakukan sesuatu untuk Jeno.

Hah~ Jaehyun jadi penasaran dengan siapa orang yang membuat putranya menangis hingga sakit seperti ini.

.

Malam semakin larut, kedua orang tua Jeno kembali kebingungan karena Jeno sama sekali tak bisa tidur. Bayi Jung itu terus merengek karena tubuhnya sama sekali tak enak.

"Udah kau tidur aja, Jeno biar aku yang urus."

Setelah itu, Jaehyun membawa Jeno keluar kamar. Karena sang ayah sedang berada di misi menidurkan bayinya, maka sebelum keluar ia meminta Doyoung untuk membantunya menggendong Jeno dengan selendang.

"Dek, liat, bintangnya banyak banget ya~" Sang ayah menunjuk langit malam yang bertabur bintang. Tadi ia sengaja mematikan lampu balkon kamarnya agar Jeno bisa melihat bintang dengan jelas.

Sementara itu, Jeno yang begitu nyaman di gendong mengikuti arah tunjukkan ayahnya.

Benar, bintang sangat banyak dan bersinar terang.

"Bulan mana ayah?" Tanya Jeno pelan.

"Bulan? Dia sembunyi. Malu sama anaknya ayah." Si Jaehyun lalu tersenyum manis.

"Malu?"

"Anaknya ayah kan manis sekali, makanya bulannya sembunyi."

Mendengar itu Jeno jadi tersenyum malu.

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang