"N-ngkuk~"

7.3K 901 72
                                    

Sepulang sekolah, Jeno langsung menyeret bundanya menuju tempat dimana para penjual keliling menjajakan dagangannya.

"Ndak mau unda, Noie itu!" Tunjuk Jeno yang berdiri kaku di depan salah satu penjual.

"Sayang nanti ikannya mau di taruh mana?"

"Ikan Nana taluh cini~!" Jeno menyodorkan botol minumnya pada sang bunda.

Tadi ketika jam istirahat, Jeno main ke kelas Jaemin. Putranya Baekhyun itu pun dengan bangga memamerkan ikan cupang birunya pada Jeno.

Yah~ Jaemin yang dikenal dengan segala tingkah ajaibnya, menaruh si ikan di botol minumnya. Jadi Jeno pikir botol minum itu adalah tempat ikan cupang.

"Tapi itu nggak tempat ikan sayang~"

"Nana taluh cana~"

Si penjual yang mengelap plastik ikannya yang kotor berkata, "ikannya bisa di taruh mana aja kok, di mangkuk juga bisa~ Duh~ Ikanku cantik sekali~ Ayu koyo Syahrina~"

Penjual itu memang tak menatap Jeno ataupun Doyoung. Tapi suaranya yang keras terdengar keras hingga Jeno yang merengek menatap kearahnya.

"Unda~ Nti taluh ngkuk~" Rengek Jeno sambil mengayun-ayunkan tangan sang bunda.

Doyoung? Ia sudah menatap tajam ke sang penjual. Bisa-bisanya ia mengatakan hal itu.

Si penjual yang mengintip di balik plastik-plastik ikannya langsung mematung. Duh mbok e galak! Kudu tak tapok ae lambeku.

"Unda~ Ikan~"

"Jeno," Doyoung yang telah usai mengintimidasi sang penjual merendahkan dirinya agar sejajar dengan putranya, "dengerin bunda ya, rumah kita nggak ada kolam. Kalo kita punya ikan, nanti ikannya mau di taruh mana?"

"N-ngkuk~" Cicit Jeno sambil menunduk.

"Okey okey, tapi Jeno harus tanggung jawab sama ikannya. Di kasih makan, di ganti airnya. Ngerti?"

"Hu'um!"

"Xixi~ Cayang unda~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Xixi~ Cayang unda~"

.

"Unda~"

"Iya sayang?"

"Milah Noie mana?"

"Tuh Jeno taruh di counter tadi." Doyoung yang sedang menggoreng tempe menunjuk toples plastik yang berisi ikan cupang, atau yang sekarang diberi nama Milah oleh Jeno.

Ikan warna merah menyala itu tepat bersanding dengan cap cay kuah, menu makan malam mereka. Sebenarnya Doyoung tadi mau memindah Milah, tapi dirinya lupa karena sibuk menyiapkan lauk makannya.

"Udah di kasih makan?"

"Belum xixi~"

"Laper dong Milahnya? Ayo ayo Jeno kasih makan. Dikit aja ya, makannya di tasnya Jeno tadi."

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang