Bayi : Bulan Pertama Bayi Jung

4.3K 580 47
                                    

Drap drap drap

Langkah kaki balita berumur 3 tahun terdengar keras di kediaman keluarga Oh. Bocah itu tak sabar bertemu bayi merah yang mungkin sedang tertidur sekarang.

"Mark pelan pelan!"

Ten, sang mami berusaha untuk menggapai putranya, tapi Mark yang penuh semangat lebih cepat untuk menjauh dari maminya.

"Liat siapa yang dateng baby~"

Di depan sana Kai tersenyum melihat Mark yang berlari kearahnya. "Kak Mark~" Bisik Kai pelan pada bayi digendongnya.

"Aku gindong aku gindong!" Mark ulurkan kedua tangannya agar Kai memberikan Bayi Jung ke gendongannya.

"Jangan! Nanti adeknya jatuh!" Larang Ten sambil menurunkan kedua tangan Mark.

Melihat raut wajah Mark yang murung membuat Kai mensejajarkan diri dengan Mark. "Dilihat aja ya? Adeknya suka rewel~"

Mark tak peduli. Ia hanya ingin melihat bayi mungil yang dibalut bedong biru.

"Mami~ Aku mau ini~" Mark tatap maminya penuh permohonan. "Bawa pulang mi~"

"Loh ini anaknya tante Doyoung, jangan diambil."

"Minta papi Mark, pasti dikasih." Kai pun berdiri, "ayo duduk disana." Kai arahkan dagunya ke ruang tamu agar kedua tamunya ini bisa ia jamu dengan baik.

.

"Oh iya, dari tadi cuman bayi Jung aja, emang belom punya nama?"

Kai tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu. Meskipun dirinya sudah memperkirakan akan ada banyak orang yang menanyakan itu, tapi rasanya masih saja tak nyaman mengatakan alasannya.

"Ehm, masih nunggu ayahnya ngasih nama."

Jawaban dari Kai sontak membuat Ten mengernyit.

"M-maksudnya?"

"Katanya Doyoung udah nyiapin nama. Nggak ada yang tau, Jaehyun pun nggak Doyoung kasih tau. Tapi kamu tau lah keadaannya sekarang kayak gimana. Jadi ini bayi kena dampak juga."

"Ya Tuhan~ Kasihannya~" Ten usap pipi bayi Jung yang masih merah. "Tunggu bentar lagi ya dek, pasti abis ini mami mu bangun, terus kamu jadi ada nama."

Ten taruh semua emosinya di setiap usapan jemarinya, akan tetapi bayi Jung yang telah bangun menangis kencang karena tidurnya terganggu.

"Mami! Ndak boleh pegang! Adek nanis mami!" Mark pukul tangan maminya yang digunakan untuk mengusap pipi bayi Jung.

"Ya Tuhan Mark mami nggak sengaja~"

"Ndak boleh pigang! Nti adek nanis!"

"Iya iya Mark~" Posesif sekali anak ini.

Sementara itu Kai yang mendapati keponakannya menangis langsung berdiri, ia timang-timang bayi Jung agar tangisnya mereda.

"Dek cup cup~ Jangan nangis ya~ Sayang~"

Suara bayi Jung semakin kencang, membuat Yuri yang sedang menyiapkan minuman untuk Ten dan Mark berlari menuju ruang tamu.

"Kenapa kak?"

"Nangis lagi ma."

"Sini sini." Yuri pun mengambil alih bayi Jung untuk ditenangkan.

Kehebohan 2 orang di depan Ten membuat mami Mark itu merasa bersalah. Seharusnya ia tak menyentuh bayi Jung. Anaknya Jaehyun itu terlihat sangat susah ditenangkan.

"Dek sstttt~ Minum susu ya? Kak buatin susunya."

Tanpa kata Kai bergegas membuat susu di dapur.

"Aduh emang gini Ten, rewel an, ini anak itu nggak bisa salah dikit. Ssstttt~"

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang