"Cemalam loh nyamuk gigit gigit gue!" Hwall dengan suara menggebu-gebu menceritakan kisah tak enaknya tadi malam.
"Hu'um! Aku mamam ndak keliatan!" Timpal Seungmin sambil marah-marah.
Nancy yang kini berkuncir 2 menelungkupkan kepalanya ke meja. "Lamaa~ Ku ndak bica bobo~ Hoamm~"
Sementara itu, Jeno yang sedari tadi menyimak masih belum menemukan pokok pembahasan.
"Huh? Napa?" Ia menatap muka teman-temannya sangat masam dan tak ceria.
"Mati lampu, Jeno nggak tau?" Tanya Nancy malas-malasan.
"Huh?" Jeno mengerjap beberapa kali. Mati lampu?
Jeno terdiam sejenak.
"Ciang lampu ndak idup~" Ujar Jeno pelan.
"Ndak itu~!" Nancy yang pusing karena tak cukup tidur hendak menarik rambut Jeno saking geramnya.
"Malam malam lampu Jeno nggak mati?" Tanya Jinyoung sambil menarik Nancy agar kembali duduk.
Jeno menggeleng pelan. Seingatnya semalam,
.
Di malam itu ketika Jeno dan orangtuanya sampai dirumah setelah membeli bakaran, sebuah mobil pick up berisi 2 sepeda baru sampai dirumah mereka.
Setelah diturunkan, orang tua Jeno lalu membawa sepeda berbeda ukuran itu ke belakang rumah.
Jeno yang melihat bundanya mengangkat sepedanya tersenyum lebar. Akhirnya sepeda roda 4 ia dapatkan sebelum sunat. Apa mungkin sang ayah berubah pikiran untuk tidak mengajaknya sunat?
Noie ndak cunat cunat~
"Xixi~ Cayang ayah!"
Dengan senyum yang masih mengembang, Jeno pun bergegas mengikuti kedua orangtuanya ke halaman belakang.
Sesampainya di sana Jaehyun dan Doyoung langsung melepas pelindung sepeda. Mereka sudah tau jika buah hatinya tak sabar ingin segera menaiki sepeda biru ini.
"Noie bantu unda!" Jeno dengan antusiasnya melepas bubble wrap dari badan sepedanya.
"Nggak sabar ya~"
"Hu'um!"
"Ahahaa~"
Tak lama kemudian, sepeda Jeno dan Doyoung telah bersih dari pelindungnya. Tanpa basa basi Jeno langsung menyambar sepeda barunya. Menaikinya dan mengayuh sepedanya mengelilingi halaman belakang.
"Hati-hati Jeno."
"Iya~ Xixixi~ Pida balu~"
Jung kecil yang ditemani oleh tawanya pun menambah kecepatannya. "Xixixi~"
Melihat hal itu jelas membuat hati Jaehyun menghangat. Ternyata perbuatannya mampu membuat si bayi bolu tertawa riang. Seneng ya nak?
Di sisi lain, Doyoung yang melihat Jeno begitu senang menoleh ke Jaehyun. "Makasih ya Jae, seneng banget anaknya."
"Buat apa makasih? Itu kewajiban ku."
"Ayah~ Ayo pida pida!"
"Oke! Pinjem sepedanya bunda."
Pasangan ayah dan anak itu lalu mengitari halaman belakang. Meninggalkan sang bunda yang kini membersihkan sampah mereka dan mengambil bakaran tadi.
"Ayah ayo ayah! Kejal Noie!"
"Santai aja Jen~"
"No ayah! Kejal Noie!" Jeno semakin menambah kecepatannya.
"Oke kalo itu mau Jeno!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
FanfictionBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]