[Delete soon]

6K 741 121
                                    

[note: bukan bagian dari Jeno safari]
[Nih Minhyun iseng" buat]
[Minhyun taruh sini krn males buat book baru wkwk]

.

[Enjoy]

.
.
.

Srak

Jeno membuka kasar lemari pakaiannya. Dirinya menatap malas deretan jas disana.

"Nanti pake hitam biar samaan."

Suara pesan sang ayah terngiang jelas di benaknya.

"Kayak kondangan aja sih! Bunda juga diem aja padahal tau kalo aku mau pergi!"

Seharusnya malam ini ia pergi dengan teman kerjanya ke cafe. Tapi mendadak sang ayah menelfon dan memintanya datang ke acara perusahaan.

Sementara itu Mark yang sedari tadi duduk di sofa sambil memainkan hp melirik pacar sebentar. "Ngomel terus~"

"KENAPA?! NGGAK BOLEH?!" Jeno menatap sengit Mark.

"Astaga~ Galak bener~ Lari semua penumpangmu kalo kayak gitu."

"Biarin!"

Cklek

Pintu kamar Jeno tiba-tiba terbuka. Dan sedetik kemudian muncullah Doyoung dari balik pintu.

"Loh belum selesai? Ayah udah nunggu dibawah."

"Nda~ Aku nggak ikut yaa~"

"Lagi Jeno?" Doyoung menyandarkan tubuhnya ke pintu. "Ayah cuman pengen ngenalin anaknya ke temen-temennya."

"Tapi aku masinis nda~ Nggak bakal nyambung kalo diajak ngobrol."

"Ya karna itu, ayah pengen pamerin anaknya jadi masinis. Mana ada anak temennya ayahmu yang bisa nyetirin kereta? Di perusahaan cuman anaknya pak Jaehyun yang bisa. Keren kan Mark?"

"Iya dong tan~" Mark mengangguk cepat.

"Abis acara inti kalo mau balik, balik aja."

"Bener ya nda! Kalo aku mau pulang aku bisa pulang."

"Iyaa~"

"Okey! Aku pergi!" Putus Jeno setelah dibujuk sang bunda.

"Nah gitu dong. Bunda tunggu di bawah."

.
.
.

Benar apa kata sang bunda. Sedari tadi sang ayah mengajaknya kesana kemari dan mengenalkan dirinya ke banyak orang.

Apa sebegitu bangganya sang ayah padanya? Jeno jadi terharu.

Tapi lama-lama seperti ini dirinya juga pegal.

"Ini Jeno ya? Yang masinis itu pak?"

"Iya, keren kan anakku~" Jaehyun menepuk pundak putranya.

"Masinis sultan ya nak?"

"Haha, nggak gitu juga om." Jeno menarik jas belakang sang ayah. Ia berusaha mengkode ayahnya jika dirinya ingin pergi.

"Mana ada masinis sekaya kamu~"

"Titipan itu~" Timpal Jaehyun.

"Ngomong-ngomong anakku baru pulang dari Jakarta, anaknya di depan sana. Pake jas merah."

"Guanlin?" Tanya Jaehyun.

"Iya."

"Oh~" Jaehyun mengangguk paham. Kalau anak yang mau dikenalkan ke Jeno itu anak muda, itu tandanya? Jaehyun harus cepat mengatakan jika,

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang