Tok tok tok
"Unda~ Undaaa~!"
Tok tok tok
"UNDAAA~! NOIE BANUN UNDA~!"
Brak brak brak
"Hah?!" Sontak saja Doyoung langsung bangun dari tidurnya, "aw! Ssttt~" Bunda Jeno itu lupa jika seharusnya ia harus berhati-hati ketika bangun. Pinggangnya benar-benar sakit dipakai gerakan yang sangat tiba-tiba ini.
"Unda~!" Suara Jeno kembali terdengar.
"Iya sayang sebentar!"
Tak ingin Jeno menunggu lama, Doyoung pun segera mengambil bajunya yang berserakan di lantai dan memakainya asal.
Cklek
"Undaa~" Suara riang Jeno menyambut kedatangan Doyoung.
"Kenapa sayang? Tumben udah bangun?" Sekarang masih jam setengah lima, bukan jamnya Jeno untuk bangun.
"Xixi~ Noie pintal unda~"
"Oh iya?"
"Hu'um!"
"Ehm~ Kalo gitu bisa bantu bunda buat masak dong?"
"Bica!"
"Tapi bunda mandi dulu ya, Jeno liat tv dulu yuk~ Bunda setelin poli terus nanti bunda ambilin kue kering~"
"Mau cama ayah~" Tangan mungil itu menunjuk ayahnya di dalam kamar.
"E-eh," Doyoung pun menoleh ke Jaehyun. Suaminya itu masih asyik bergelung dengan selimut dan terlihat nyenyak sekali, "ayah cape, masih bobo, mending nonton tv aja ya?"
"Cokat Noie unda~"
"Iya nanti bunda kasih~"
.
Seperti yang dikatakan Jeno, sekarang bocah itu tengah duduk di depan counter dapur dan mengamati bundanya memasak.
"Jeno, nih nuggetnya." Si Doyoung meletakkan sepiring nugget di hadapan putranya.
"Undaa~ Ni apa?" Tunjuk Jeno pada leher bundanya.
Doyoung yang tak paham menatap putranya polos. "Huh?"
"Milah unda~ Unda cakit?"
Sontak saja Doyoung langsung menutupi lehernya.
"Hehe~" Sang bunda tertawa garing, apa yang harus ia katakan pada Jeno? Kenapa ia bodoh sekali tidak menutupi bekas si gembul itu.
"Sayang, eee biasanya kalo cape muncul ungu-ungu, kadang di lengan, di paha, di kaki~"
"Ooo~ Unda cape?"
"Lumayan~"
"Uuu," Si kecil itu tiba-tiba turun dan berbalik menuju dispenser.
Tak lama kemudian, "unda~ Mimi unda~"
"Ugh~" Doyoung menerima segelas air dari putranya, "perhatian sekali anaknya bunda~"
"Xixi~ Nana kacih Noie ail kalo Noie cape unda~"
"Oh iya? Baik sekali ya Nana ya?"
"Hu'um!"
"Oke bunda minum airnya, Jeno duduk lagi di counter yuk~"
"Ndong unda xixi~"
.
"Morning~" Tepat jam 6 pagi, Jaehyun baru turun dari kamarnya.
Jeno yang sudah duduk di ruang makan senang melihat ayahnya datang. "Ayah~!"
"Udah bangun aja anaknya ayah." Ujar Jaehyun sambil mengusak rambut Jeno.
"Xixi~ Ah ayah unda cape ayah, ini," Jeno menunjuk lehernya, "milah milah~"
Jaehyun terdiam.
"Halo? Ayah?" Si Jeno melambaikan tangannya di depan ayahnya.
"Hah?"
"Unda~ Cape~"
"Dah yuk, sarapan, nih nasi gorengnya udah jadi." Ucap Doyoung menghentikan pembicaraan suami dan anaknya. Ia tau, jika Jaehyun paham dengan maksud Jeno, sudah pasti mulutnya akan mengatakan hal yang tidak-tidak.
.
.
.
TBC~[Pemanasan dulu pagi" ya xixi~]

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
Fiksi PenggemarBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]