"Kue Noie~"

7.1K 922 71
                                        

"Huwal~ Minnie~ Noie punya kue~"

Teriakan Jeno yang begitu keras, menggiring semua anak untuk mendekat ke mejanya.

"Kue apa?" Nancy, bocah berkuncir dua itu mendorong kedua temannya agar menyingkir dari jalannya.

"Cici mau? Unda kacih Noie kue stlawbely~"

"Mau!"

"Xixi~"

Ketika Jeno membuka bekalnya, semua temannya menatap lapar kue yang bundanya tata di lunch box. Warna merah yang begitu menggugah membuat tangan-tangan mungil itu ingin segera melahap kue Jeno.

"Noie-"

Belum sempat Jeno menyelesaikan ucapannya, kue miliknya telah berpindah tangan ke teman-teman tanpa tersisa.

Sayangnya, kue Jeno hanya berjumlah setengah dari jumlah anak keseluruhan. Tapi tak hilang akal, mereka pun memotong kue itu menjadi setengah agar semua kebagian.

Semua anak tampak bahagia begitu memakan kue strawberry Jeno. Namun tidak dengan yang punya. Kue yang sebenarnya akan ia bagi dengan Hwall, Seungmin, Jaemin, Haechan dan Renjun berakhir ludes sebelum niatnya tercapai.

"Kue Noie~"

Mata sipit itu menatap kesal lunch boxnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata sipit itu menatap kesal lunch boxnya.

"Nih."

Jeno mendongak ketika seseorang menyodorkan kuenya yang tinggal setengah.

"Mamam ni."

Awalnya Jeno hendak menolak. Potongan kue itu terlalu kecil untuk membuat perutnya kenyang. Tapi kue buatan bundanya begitu sayang untuk dilewatkan.

Hah~ Mau tak mau Jeno mengambil potongan kue itu.

"Makaci xixi~"

Dengan lahap Jeno memakan kue strawberry miliknya.

"Humm~"

Nyam nyam

Bocah itu tersenyum lebar melihat Jeno yang terlihat sangat menikmati kue pemberiannya.

"Cwana! Ndwak boyeh pwukwul," Hwall yang sedari tadi memang berada di samping Jeno terhenti sejenak untuk menelan kuenya. "LAGI!"

"Iya~" Sanha, si bocah itu mengangguk.

Jeno yang menceritakan tentang dirinya yang dipukul Sanha ke Hwall dan Seungmin. Jadi ya Hwall dan Seungmin kadang sedikit menjauhkan Sanha dari Jeno.

"Nono~"

Suara itu!

"Njun~!"

Renjun beserta teman gengnya datang ke kelas Jeno. Mereka kesini tentu hendak menagih kue yang di janjikan Jeno kepada mereka.

"Mana kue Njun?"

"Abis~"

"HAH?"

"Itu~" Jeno menunjuk sebagian teman-temannya yang masih bergerombol di bangkunya.

"KALIAN!" Renjun langsung melingkis lengannya. "JENO BAWA KUE ITU-"

Lalu muncullah semua ajaran Suga pada diri Renjun. Dengan emosi Renjun langsung mengomel kepada semua anak yang mengambil jatah rotinya. Meninggalkan Jeno, Seungmin, Hwall, Jaemin, dan Haechan yang menonton pertandingan adu mulut tersengit antara Renjun dan teman-teman Jeno.

Lama mereka berdebat, akhirnya kemenangan berada di tangan Renjun.

"Njun~ Lumah Noie mau?"

"Hah?"

"Kue, mamam kue~"

"Mau!"

.

Jeno membenci ini dan ia sangat menyesal.

Bayi Jung itu sangat tidak menyangka jika Renjun main ke rumahnya dengan diantar papanya. Ia pikir tante Wendy yang mengantar dengan Karina. Pasti akan menyenangkan mengingat mamanya Renjun itu tak pernah marah padanya.

 Pasti akan menyenangkan mengingat mamanya Renjun itu tak pernah marah padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa liat-liat?"

Jeno yang mengintip Suga dari balik pot bunga yang tinggi membeku. "U-unda~"

Di sisi lain, Renjun yang mendengar suara papanya langsung melepaskan mainannya. "Papa!"

"Dia liat papa."

"Papa Njun~ Papa filaun~ Ayo pulang~"

"Tadi nangis-nangis mau kesini. Sekarang mau pulang."

"Hehe~ Ayo pulang~"

"Pamit sana sama bundanya Jeno."

"Hu'um!"

Renjun pun segera masuk ke rumah Jeno untuk mencari bundanya Jeno. Kalau papanya lebih lama bersama Jeno, Renjun pikir papanya itu akan membuat Jeno menangis keras.

"Cepet banget sih mainannya~ Padahal baru tante siapin minumnya."

Suga dengan dinginnya menjawab pertanyaan Doyoung. "Pengen pulang Renjun."

"A-ah gitu ya. Ehm, tante bawain kue mau?"

Si Renjun lantas mengangguk cepat. "Mau~"

"Oke. Bentar ya."

Setelah Renjun mendapatkan bungkusan kue dari bundanya Jeno, Suga dan Renjun pun lalu pulang.

Dan baru kali ini ketika temannya pulang, Jeno benar-benar menyukainya.

Cana cana! Xixixi~

.
.
.
TBC~

[ Epilognya malah udah jadi loh:3 ]
[Wah~]

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang