"Noie tipu tipu!"

5.2K 677 87
                                    

Keadaan telah kembali seperti semula. Sungchan telah sembuh dan Mark telah pulang ke rumahnya kemarin.

Rumah keluarga Jung pun kini hanya berisi omelan Jeno karena sang ayah yang terus menjahilinya atau sang bunda yang kali ini mengomel karena Jeno tak menaruh seragam kotor ke bak cucian.

"Jeno itu seragam kenapa di taruh kasur? Kan ada tempatnya sendiri, ayo ambil taruh ke belakang."

Tak ada jawaban dari mulut putranya. Justru yang Doyoung lihat adalah Jeno semakin menunduk dan menggeram.

"Ggrrrrr~"

Kenapa lagi ini anak? "Jeno nanti main mainnya, itu baju-"

Kepala yang awalnya menunduk mendongak cepat dengan kedua matanya yang melotot. "AING MAUNG~! Gggrrrr~ Hauumm~"

"Jeno, hey! Berhenti main mainnya!"

Saat Doyoung hendak memegang pundak Jeno, tangannya ditepis si kecil dengan keras hingga tangannya tergores kuku dan berdarah.

"Aww! Astaga! Sadar Jen! Ya Tuhan nih anak kenapa?! Jeno!"

"Gue mau makan haummm~" Kepala Jeno bergerak ke kanan dan ke kiri seperti seekor ular.

Sang bunda yang melihat itu langsung panik. Kesurupan?!

"JAEHYUN! ANAKMU JAEHYUNN!"

Mendengar Doyoung berteriak, Jaehyun yang sedang mengemasi baju langsung berlari tergopoh-gopoh ke tempat istrinya.

"Apa apa?"

"Anakmu kesurupan!"

Jaehyun menoleh ke arah Jeno, dari gerak geriknya Jeno memang terlihat seperti orang yang sedang kesurupan. "Heh siapa kamu?!"

"Aing maung ggrrr~!"

"Berani-beraninya gangguin anakku!"

Saatnya mengeluarkan keahlianku!

Tanpa sepengetahuan Jeno, sang ayah mengambil segelas air mineral di meja dan mulai membacakan mantra. "Ascaris wuchereria plasmodium lumbricoides."

Jaehyun lantas memangku Jeno dan meminum air mantranya. Kemudian ia menyembur kepala Jeno dengan air yang ada di mulutnya kuat-kuat.

"AYAH!" Jeno yang berada di pangkuan sang ayah langsung turun dari sana.

"Siapa kamu?!" Tanya Jaehyun lagi.

"Ayah napa cemplot cemplot~!" Protes Jeno sambil menyeka air yang ada di wajahnya.

"Undaaa~ Ayah nakal!" Anak itu tak terima saat sang ayah menyembur dirinya dengan air. Padahal dirinya sedang main-main dengan bundanya.

"Ayah kan ngeluarin khodammu."

"Noie tipu tipu! Ih ayahhh!"

Sementara itu, Doyoung menghela nafasnya panjang. Ia tak habis pikir dengan putranya yang setelah pulang sekolah pasti ada saja yang di lakukan. "Jadi tadi akting? Pura-pura kesurupan?"

"Xixi~ Noie macan unda!"

"Ya Tuhan siapa yang ngajarin?"

"Huwal xixi~ Tadi cekulah Huwal teliak teliak unda! Telus lumpat lumpat! Telus aing maungg~! Gggrrrr~ Kayak Noie~"

"Kalian ini~ Hati hati kalo lompat-lompat, inget dulu Jeno pernah jatuh giginya terus patah."

"Noie ndak lumpat lumpat, pi Noie lali lali~ Xixixi~"

"Sama aja sayang~" Si Doyoung mengusak rambut Jeno sebelum beralih pada suaminya, "oh iya aku lupa beli pasta gigimu."

"Aku beli sekarang deh! Ayo jen!"

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang