"Eh Mark ayo pulang dulu, itu Tzuyu sama mamanya mau kesini."
"Tzuyu? Napa sini mi?" Mark yang sedang bermain puzzle dengan Jeno mendongak.
"Mami kemaren pesen dessert."
"Ooo~ Coklat kan mi?"
"Iyaa~ Yuk pulang!" Ten beralih pada Jeno, "kak Marknya tante bawa pulang ya Jen~"
Jeno dengan mulut penuh cookies langsung meraih tangan Mark. "Ikut~"
"Mau ikut?" Si Mark menoleh ke arah Jeno.
"Hu'um!"
Si Ten hanya tersenyum melihatnya, "bilang sama bunda dulu~ Tante tunggu sini."
"Ukay~" Secepat kilat Jeno berlari mencari bundanya. Pasti menyenangkan jika bermain dengan banyak orang.
.
.Namun, yang terjadi jauh dari harapan Jeno. Sekarang ia hanya duduk sambil mengamati Mark yang asyik bercengkrama dengan temannya.
"Tzuyu aku udah buat gambarnya."
"Mana? Aku belom. Susah~" Keluh Tzuyu.
"Bentar~"
Mark pun pergi ke kamarnya untuk mengambil buku gambarnya. Meninggalkan Jeno yang hanya duduk diam sedari tadi.
Sepeninggal Mark, Tzuyu lalu menoleh ke arah Jeno.
"Siapa kamu?" Tzuyu menatap Jeno heran. Setahunya adik Mark hanya bayi yang sedang digendong tante Ten.
"Noie~" Cicit Jeno.
"Oh, aku inget! Yang ikut ke kelas kan?"
"Huh?" Jeno mengerjap pelan.
"Adeknya Lucas?" Tanya Tzuyu lagi.
"Hu'um!" Jeno yang paham lalu mengangguk cepat.
Dan tak lama kemudian, datanglah Mark dengan buku gambarnya.
"Nih punyaku. Liat~" Dengan bangga Mark menunjukkan hasil karyanya pada Tzuyu.
"Makli~" Tangan mungil Jeno menarik kaos Mark.
"Bentar Jen." Setelah itu Mark kembali fokus dengan Tzuyu. Entahlah mereka membahas apa, Jeno sama sekali tak paham.
"Hmm undaa~" Bibir mungil Jeno melengkung ke bawah. Ia diacuhkan oleh dua orang di depannya.
Lihatlah, sekarang bahkan Mark dan Tzuyu memunggunginya. Jeno bertingkah apapun sama sekali tidak menarik perhatian mereka.
"Makli!"
Mark sama sekali tak merespon.
Jeno yang kesal pun mengedarkan pandangannya. Ia datang kesini untuk bermain bersama dengan teman Mark. Malah di diamkan seperti ini.
"Huh~!" Dalam otaknya, kalau Mark mau bermain dengan Tzuyu berduaan, maka Jeno juga bisa bermain sendirian dengan mainan Mark.
"Uwaa~" Mata Jeno menangkap sesuatu yang sangat menarik di meja tv. "Mobil limot~"
Jeno pernah memainkan itu, tapi dengan papinya Mark.
"Noie mbil ah~ Xixixi~"
Begitu mobil remot itu berada di tangannya, Jeno lantas memainkannya.
"Xixi~ Blum blum blum~" Laju mobil begitu cepat. Jeno yakin baterai mobil itu habis di isi ulang.
"Makli~ Mobil cepat~"
Jeno berteriak heboh. Tapi sekali lagi Mark tidak menghiraukannya.
"Blum blum~"
"Wush~"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
FanfictionBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]