Sore hari saat Jeno telah pulang dari kediaman Oh, Mark sudah menunggu Jeno di depan rumah. Dari mukanya Mark seperti telah menunggu lama. Tentu saja mau tak mau Jaehyun menyuruh Mark untuk masuk ke rumahnya.
Sambil menunggu Jeno mandi Jaehyun menemani Mark bermain di depan tv.
Terlihat Jeno tengah berlari dengan kencangnya. Sebenarnya Jeno belum bisa dikatakan rapi, rambutnya belum di sisir dan belum bedakan. Hanya saja tadi saat Doyoung mengambil sisir Jeno sudah kabur dari kamar.
"Ayah cana~! Ayah didi!"
"Iya iyaa~ Tapi itu minta disisir dulu sama bunda." Ujar Jaehyun sambil beranjak dari sana.
"Huu~ Cicil Noie Makli~"
"HEH! AYAH TUNGGU DISINI SAMPE BUNDA SISIRIN JENO."
"AYAH!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan sebelum pertengkaran terjadi Doyoung sudah datang dengan membawa sisir dan bedaknya Jeno.
Untung saja. Jika tidak bisa stress Jaehyun melihat bayinya disisir anak tetangga.
.
"Noie mau lumah nini~"
Mark yang sedang membariskan iron man, Bumblebee dan robot lainnya menoleh. "Kapan?"
"Becok! Naik kelita~ Tut tut tut~"
"Kok nggak bilang bilang?!"
"Huh?"
Mark membalikkan tubuhnya. Ia tak mau melihat Jeno yang kini berubah menyebalkan.
"Makli?"
"Huh!"
"I-ikut mau?"
. . .
Keesokan harinya pada setengah jam Jeno berangkat menuju stasiun Mark sudah berdiri dengan tas ranselnya di depan pagar. Ia sudah siap untuk menagih janji Jeno untuk ikut ke rumah nenek anak itu.
Sementara itu Doyoung yang hendak mengambil surat di kotak pos terkejut dengan kehadiran Mark. "Kak Mark?"
Mark menoleh cepat.
"Tante! Aku ikut ya!" Mark berteriak keras dengan senyum manisnya.
"Huh? Ikut kemana?"
"Sama Jeno! Naik kereta!"
Aduh! Pasti Jeno ngajak anak ini tadi sore.
"Kak, kalo naik kereta bareng Jeno besok-besok aja gimana? Tante nggak bisa ajak sekarang."