"Pencil Noie patahh~!" Si kecil mengacungkan pensil dan rautannya.
Doyoung pun mematikan kompornya. "Di raut sendiri dong Jenn~ Kan bisa." Ujarnya sambil menuang sayur ke mangkuk.
Namun Jeno menggeleng cepat, kemudian ia dengan tergesa-gesa menaruh pensil dan rautannya ke counter. "Ughh! Ndak bica! Noie pipis!" Setelah itu bayi Jung langsung berlari ke kamar mandi.
"Astaga~"
Doyoung yang hendak menggoreng lauk pun duduk di kursi sambil meraut pensil bayinya. Sepertinya istirahat sebentar tak masalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5 menit kemudian, Jeno pun datang.
"Unda~ Cudah?"
"Sudah~" Sang bunda menopang dagunya, mengamati wajah Jeno yang berseri-seri. "Kamar mandi udah disiram air banyak-banyak belum?"
"Ayah ciram xixi~"
Doyoung mengernyit. "Ada ayah kenapa minta bunda rautin hmm?"
"Unda aja xixixi~"
"Ya sudah, itu pensil sama rautannya, bunda mau masak dulu."
Jeno pun mengambil barang-barangnya, "makacih unda~"
"Sama sama~"
.
"Capek banget~" Si Doyoung mengusap keringatnya yang berada di dahinya.
Jaehyun yang baru datang langsung mendekat untuk mengecek muka istrinya. "Capek?"
"Lumayan."
"Keluar aja."
Sontak saja Doyoung menoleh ke arah Jaehyun. "Hah?"
"Ya keluar, keluar dari rumah ini."
Mata Doyoung membulat. "N-ngusir aku?"
"Iya." Jawab Jaehyun mantap.
Doyoung mengangkat sendok sayur miliknya, mengacungkan benda itu tepat di depan mata Jaehyun. "Bilang apa kau hah?!"
"Santai sayang~ Nggak gitu ahahaha~" Tangan Jaehyun menurunkan sendok sayur agar tak terus-terusan berada di depan matanya. "Me time sana. Katanya capek?"
"Ngapain sih? Aku cuman capek masak~"
"Apa nggak jenuh? Aku pikir-pikir kamu di rumah terus, ngurusin aku, Jeno."
"Kan kewajiban ku."
"Doyoung?"
"Hah~ Terus Jeno sama Mark siapa yang ngurus?"
"Kan ada ayahnya."
"Duhh, nggak deh!"
"Keluar Doyoung, jalan-jalan, ketemu temen, beli es krim, nonton. Lakuin kayak kamu masih single."
