Sepulang sekolah, Jeno dan Lucas yang tak sabar untuk bermain bersama langsung membersihkan diri dan makan siang. Tadi sebelum pulang, Mark yang tau Lucas menginap di rumah Jeno berencana untuk mengajak Jeno dan Lucas bermain di lapangan kompleks.
Jadi setelah selesai dengan urusan mereka. Jeno dan Lucas langsung pamit untuk menjemput Mark dan bergegas pergi ke lapangan.
Secara bebarengan mereka bertiga menyusuri jalanan kompleks yang sepi. Celotehan-celotehan Jeno pun terus menemani perjalanan mereka.
"Casseu, um Cihun lama~?"
"Lama~"
"Casseu bobo lumah Noie lama~?"
"Nggak tau, tergantung mommy."
"Ooo~"
Hening pun kembali mengiringi langkah mereka. Akan tetapi hal itu tak berlangsung lama karena mulut mungil Jeno kembali mengeluarkan suara.
"Casseu, nti beli es klim yuk~ Unda kacih uang Casseu?"
"Kasih~" Lucas pun merogoh sakunya, "wah cukup buat beli es krim bertiga ini."
"Uwaa~ Nti beli ya Casseu ya~" Kesempatan bagi Jeno. Tak ada bundanya dan sepupunya mengisyaratkan jika uang yang bundanya kasih cukup banyak.
"Okey~"
Sementara itu Mark yang hanya diam pun akhirnya bersuara. "Nggak boleh. Uangnya buat beli jajan aja, nggak boleh es krim!"
"Kenapa? Orang tanteku ngasih buat jajan kok, ya otomatis bisa dong buat beli es krim. Ya nggak Jen?"
"Hu'um!" Si Jeno yang pro dengan kakak sepupunya mengangguk cepat.
"Kata papi nggak boleh makan es krim banyak-banyak. Kau kemarin makan es krim ya! Aku liat kau beli es krim sama om Jaehyun di perempatan!" Omel Mark sambil menuding Jeno.
"Huh? Ndak esklim~ Tu es tung tung!"
"Sama aja!" Alis Mark menukik.
"Ndak. Cama!"
Sret
Tarikan Lucas pada kedua kerah Jeno dan Mark membuat kedua bocah yang sedang berantem itu berhenti.
"Dah dah jangan berantem! Nih belok kanan apa kiri?"
"Kili~"
"Lepas heh!" Si Mark yang diperlakukan seperti anak kucing meronta.
"Aku lepasin tapi kalian nggak boleh berantem!"
"Iya~"
Begitu kerah di lepas oleh Lucas, Jeno langsung berjalan menuju lapangan. Ia sudah tak peduli lagi dengan es krim. Pokoknya, setelah Mark bermain dengan yang lain, Jeno akan membawa kakaknya pergi beli es krim.
.
Sesampainya mereka di lapangan, dari kejauhan, mata Jeno dapat melihat sosok Woojin yang berjongkok di depan selokan. Jeno yang penasaran pun langsung berlari menuju Woojin.
"Ujin~ Ujin main apa?" Tanya si bayi Jung yang bahkan ikut berjongkok di samping Woojin.
"Liat ikan purba." Jawab Woojin acuh.
Ikan pulba? Temen Milah?
Sontak saja tubuhnya yang gempal langsung mendesak Woojin agar menyingkir dari sana. Sungguh, Jeno sangat penasaran dengan temannya Milah.
"Mana? Mana?!" Si Jeno terus mendesak Woojin. Ia sama sekali tak mendapati ikan yang sama seperti Milah.
"Iya itu! Yang kau liat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
FanfictionBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]