"Casseu! Nya Noie!" Mata Jeno yang sipit membulat sempurna.
"Aku! Punyaku!"
"Hiiii~~~!" Jeno yang benar-benar kesal menghentak-hentakkan kakinya sambil terus menarik guling yang dipegang Lucas. "Nya Noie~~~!"
"Jeno itu, ini aku!"
"Ndak mau! Kecik!"
Guling Jeno yang dipegang Lucas itu guling terbaru dirumah ini. Ayahnya membelikannya guling itu sebagai bagian dari kado setelah Jeno berani di sekolah tanpa di tunggu bundanya.
"Casseu! Nya Noie! Ni nya Noie!"
"Jeno kecil gulingnya kecil! Aku besar gulingnya besar!"
"No! UNDAAAA~!"
"MOMMYYY~!"
Cklek
"Kenapa ini?"
Jeno yang mengetahui bunda dan tantenya datang langsung mengadu. "Unda~ Ling Noie!"
"Aku nggak mau guling kecil!" Si Lucas mengucapkan pembelaan atas dirinya.
"Tapi itu punya Jeno Lucas." Ujar Kai memberi pengertian.
"Mommy! Lucas nggak mau kecil!"
"Ambil gulingnya mommy, jangan buat adeknya nangis. Katanya sayang sama Jeno?"
Tanpa kata Lucas melempar guling Jeno ke lantai. Selepasnya ia berlari menuju kamar mommynya untuk mengambil guling.
"Aku ke kamar dulu dek."
Begitu Lucas dan tantenya pergi, Jeno mendekat ke bundanya. "Unda~"
"Iya sayang?" Si Doyoung mengambil guling Jeno dan menggiring putranya ke ranjang.
"Ling Noie~"
"Iya~ Ini gulingnya Noie~" Sang bunda itu pun memberikan guling ke yang punya.
Sembari mengusap lembut surai Jeno yang tengah berbaring di ranjang, Doyoung pun mengambil kesempatan untuk menawarkan sesuatu, "mau bunda nyanyiin lagu?"
"Hu'um~"
"Tapi matanya di tutup ya~"
"Xixi~" Dengan patuh Jeno memejamkan matanya rapat-rapat.
"Ini lagu kesukaannya ayah~ Kalo ayah nggak bisa bobo, di nyanyiin ini langsung bisa bobo~"
Ayah?
Seketika itu Jeno kembali terbangun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.